Semua orang akan memulai hari mereka dengan mengisi tenaga dan sarapan menjadi pilihan banyak orang sebelum mereka melakukan aktivitas harian mereka dan hal itu pula yang di lakukan oleh para penghuni kediaman keluarga Park.
Seperti biasa Mina yang bertanggung jawab untuk makanan pagi mereka, wanita yang kini sudah menjadi seorang ibu itu nampak sibuk berkutat di dapur dengan ponsel yang terapit di antara telinga dan bahunya sedangkan anak tunggalnya Park Sunghoon hanya duduk diam menunggu ibunya yang masih memasak dengan sesekali menjawab ucapan orang di seberang sana.
"Ya, tolong beri aku waktu sepuluh menit lagi"
Mina meraih ponselnya kemudian memutuskan sambungan telepon tersebut dan setelahnya ia segera meletakan dua piring nasi goreng kimchi ke atas meja makan, melihat itu Sunghoon segera memakan sarapannya dengan tenang.
"Sunoo..."
Tepat setelah Mina memanggil nama Sunoo si empu menuruni tangga dengan menenteng tas sekolahnya.
"Maaf bibi aku bangun terlambat" ucap Sunoo dengan wajah menyesalnya.
"Tak apa sayang, ini belum terlambat" Mina mengusap surai Sunoo lalu meminta pemuda itu untuk duduk di samping Sunghoon.
"Begini, setelah kalian sarapan tolong kalian berangkat bersama ya. Sunghoon eomma menitipkan Sunoo padamu, dia berada dalam kelas yang sama denganmu jadi tolong jaga dia oke?"
Sunghoon hanya diam tanpa menjawab apapun sedangkan Sunoo dia sangat terkejut dengan ucapan Mina, sekelas dengan Sunghoon? Sunoo rasa itu adalah ide yang gila.
"Ya sudah kalau begitu kalian cepat habiskan sarapan kalian eomma harus berangkat sekarang" Mina meraih tas kerjanya di atas kursi kosong meja makan kemudian mengecup kepala Sunghoon dan Sunoo bergantian.
Setelah kepergian yang lebih tua suasana menjadi hening hanya suara sendok dan piring beradu yang menjadi peramai meja makan tersebut, tapi Sunoo sangat tak suka dengan suasana yang menurutnya mencekam itu Sunoo bahkan kesulitan hanya untuk sekedar menelan makanan di dalam mulutnya.
"Bisakah kau sarapan dengan cepat?"
"Ya! Tentu" Sunoo kembali menyuapkan nasi kedalam mulutnya dan berusaha mengunyah dengan cepat.
"Aku akan menghangatkan mobilnya terlebih dahulu" Sunghoon bangkit kemudian meraih kunci mobil yang tergantung di tembok dapur sebelum pergi menuju garasi.
Sunoo rasa itu bagus daripada pria Park itu hanya diam dan memperhatikan dirinya yang sedang makan, mata rubahnya melirik ke arah piring Sunghoon yang sudah kosong segera ia menarik piring itu lalu membawanya menuju dapur untuk di cuci bersama piring miliknya.
• • •
Mereka berdua kini sudah duduk di dalam mobil, Sunghoon yang fokus menyetir dan Sunoo yang hanya diam dengan sesekali memperhatikan ponselnya.
Sunoo tak ada niat sedikitpun untuk mengabaikan Sunghoon hanya saja ia tak tau harus mengatakan apa pada sepupunya itu bahkan ia masih bingung dengan sikap Sunghoon yang sering berubah-ubah, terkadang dingin dan sewaktu-waktu bisa menjadi pria yang agresif entahlah Sunoo masih tak paham.
"Kau mengingat kata-kataku semalam kan?"
"Hm?" Sunoo menoleh ke arah Sunghoon dengan kedua alis yang bertaut.
"Jika kau lupa aku akan mengingatkanmu kembali" Sunghoon melirik sekilas Sunoo kemudian kembali fokus pada jalanan.
"Saat di sekolah kau harus terus di sampingku, kau tak boleh pergi tanpa izin dariku"
"Ahh yang satu itu" Sunoo menunduk dengan senyum simpul di wajahnya.
"Kau mengerti kan apa maksudku?"

KAMU SEDANG MEMBACA
That Feeling When || SUNSUN
RomanceKemanapun Sunoo pergi pada siapapun hatinya berlabuh tetap saja rantai yang Sunghoon jerat padanya tak akan pernah bisa lepas karena rantai itu begitu kuat dan erat membelenggunya, semakin kuat Sunoo berusaha melepaskan diri maka akan semakin sakit...