Ting nong~
Ting nong~
Jay menggeram dalam tidurnya, orang waras mana yang datang pagi hari ke apartemennya di hari libur pula?
Dengan sebelah mata yang tertutup ia segera membuka pintu, bersiap untuk mengumpat namun...
"Why is it taking so long to open this damn door?!"
Mata Jay terbelalak begitu seorang gadis masuk kedalam apartemennya begitu saja.
"Shit! Why are you here Jennifer?"
"Because...i'm here"
Jay memijat pangkal hidungnya,"no...did you run away from home? Why are you carrying a suitcase?"
Gadis dengan rambut merah dihadapan Jay tertawa dengan lantangnya bahkan ia memegangi perut saking lucu ucapan Jay untuknya.
"Kau pikir aku ini gadis macam apa? Aku bukan tipe gadis yang bisa hidup mandiri tanpa uang dari orang tuaku"
"Lalu apa yang membuatmu datang ke Korea?" Jay duduk dihadapan Jennifer, matanya kembali melirik koper dengan warna silver di samping sofa.
"Because i want"
Kepala Jay menggeleng tak percaya,"aku akan menelpon orang tuamu"
"Lakukan" Jennifer melipat tangannya di depan dada lalu bersandar pada sofa memperhatikan Jay yang masih sibuk mengotak atik ponselnya.
• • •
Ni-ki menatap julid seorang gadis yang sejak tadi memainkan PS5 milik Jay, dia kesal karena sejak tadi ia ingin bermain tapi terus terhalang.
"Hey, giliranku..."
Sementara itu Jennifer memutar bola matanya kesal dengan suara cerewet Ni-ki namun ia memilih abai.
Heeseung menaruh kartu keatas meja ia sedang bermain UNO dengan Jake dan Jay,"Pick up four" ucapnya dengan menatap jahil Jake.
"Kenapa kau terus memberikan itu padaku~?" Jake nampak cemberut dia memukul kencang lengan Heeseung.
"Jay hyung...aku juga mau main PS"
Terdengar suara helaan napas dari bilah bibir Jay, sebenarnya ini kesekian kalinya Ni-ki merengek dan kesekian kalinya juga Jennifer mengabaikan rengekan Ni-ki di sebelahnya.
"Jennifer, can't you give it to Ni-ki? You can play together"
"Are you a damn child? Why do you keep whining?"
"Jennifer!" tegur Jay.
Mendapat tatapan tajam dari Jennifer bukannya takut justru Ni-ki semakin puas. Jennifer mendengus, melempar stik PS ke atas sofa.
"Play this fucking PS, bastard" Jennifer berjalan menuju balkon dan mulai menyalakan rokoknya.
Heeseung menatap nyalang Jennifer,"dia sarkas sekali"
Tililit~
Ketiga pemuda yang sejak tadi duduk melingkari meja menoleh ke arah pintu apartemen Jay yang terbuka dan disana masuk tiga pemuda lain yang nampak basah kuyup karena di luar sedang hujan.
"Hu...dingin sekali..." Jungwon melepas sepatunya tetap berdiri di depan pintu sementara dua pemuda lainnya nampak berdebat kecil di belakangnya.
"Sunghoon!!!" seru Heeseung langsung berdiri dari duduknya untuk menghampiri sahabatnya, ingin memeluk namun urung begitu melihat tubuh Sunghoon yang basah, matanya melirik pemuda lain yang juga tengah menatapnya polos, senyumnya semakin lebar.
![](https://img.wattpad.com/cover/346204171-288-k599988.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
That Feeling When || SUNSUN
RomanceKemanapun Sunoo pergi pada siapapun hatinya berlabuh tetap saja rantai yang Sunghoon jerat padanya tak akan pernah bisa lepas karena rantai itu begitu kuat dan erat membelenggunya, semakin kuat Sunoo berusaha melepaskan diri maka akan semakin sakit...