12

1.1K 150 42
                                    

Sunghoon mengacak rambutnya sendiri sementara sepupunya nampak meringkuk di ujung ranjang, Sunghoon yang terduduk dilantai hanya terus menatap Sunoo dengan tajam.

Pria Park itu bangkit, berjalan keluar dari kamar mengabaikan tangisan Sunoo.

Sementara itu Sunoo sudah nampak lemas, tadi itu benar-benar hampir saja, Sunghoon hampir saja menyetubuhinya tapi seperti yang terjadi sebelumnya pria dengan kulit putih pucat itu menghentikan aksinya tanpa alasan.

Sunoo membenahi celananya yang hampir melorot, meraih seragam atasnya yang sudah tertanggal di lantai, memakainya dengan tangan gemetar lalu ia pergi menuju kamarnya. Sunoo tak peduli kemana Sunghoon pergi, ia tak mau tau, ia benci, ia benci dirinya sendiri yang lemah, dan ia benci Sunghoon.

Keesokan harinya Sunoo tak berniat keluar kamar namun panggilan lembut Mina membuatnya mau tak mau turun untuk menemani wanita cantik itu sarapan, namun baru saja sampai di anak tangga pertama ia mendengar suara lirih Mina yang tengah berbicara pada seseorang.

"Apa yang ini juga sakit?"

"Shhh, itu sudah cukup eomma"

Sunoo mengintip sedikit kebawah, di ruang tv ia melihat Mina dan Sunghoon duduk berhadapan dengan tangan ibu satu anak itu yang fokus mengobati luka-luka pada tubuh anaknya.

"Ackk" Sunghoon memekik saat Mina menekan kain di tangannya pada bahu putranya.

"Apa kau ingin muntah lagi?"

Sunghoon hanya menggeleng, perutnya juga mendapat memar yang cukup parah.

Mina menghela ia mengusap pipi putranya dengan pelan,"lebih baik kita ke rumah sakit, oke?"

"Aku punya eomma kenapa aku harus ke rumah sakit?"

Perkataan itu berhasil membuat Mina tersenyum, ia tau anaknya tangguh tapi ia tetap seorang ibu yang akan selalu khawatir setiap kali melihat anaknya terluka atau sakit.

"Yasudah kalau begitu sekarang istirahatlah" Mina mengecup kening Sunghoon, sementara itu putranya hanya mengangguk dan mulai berbaring di sofa, alasannya karena ia ingin menonton tv.

Mina menyelimuti tubuh Sunghoon yang shirtless lalu membereskan kotak P3K nya.

"Sunoo" panggilnya lagi merasa jika si pemilik nama belum juga turun.

"Ya eomma" Sunoo buru-buru turun dari lantai atas, ia melirik Sunghoon sekilas yang bahkan tetap fokus pada tv tanpa menghiraukan dirinya sama sekali.

"Ayo sarapan sayang, setelah itu kau bisa bersiap ke sekolah" Mina menata alat makan untuk Sunoo.

Selesai makan Sunoo memutuskan untuk mencuci piring, walaupun sudah di larang oleh Mina ia tetap melakukannya, sementara itu wanita yang berprofesi sebagai seorang dokter itu pergi menuju ruang kerjanya.

Sunoo selesai mencuci piring, ia kembali melirik Sunghoon yang ternyata sudah tertidur di sofa, Sunoo meraih remot tv dan mematikannya. Sunoo menatap Sunghoon yang babak belur, entah kemana sepupunya itu pergi semalam.

Saat Sunoo hendak menaiki tangga ia mendengar isakan kecil yang berasal dari ruang kerja Mina, Sunoo memutuskan untuk mendekati ruangan tersebut, mengintip pada celah pintu yang terbuka.

Disana ia melihat Mina berlutut dihadapan foto besar yang berisi Sunghoon, Chanyeol dan dirinya.

"Maafkan aku, aku benar-benar bukan ibu yang baik, aku membuat Sunghoon kita yang lembut menjadi pria yang keras dan dingin, aku tak bisa apa-apa, aku hanya bisa berpura-pura, aku membiarkannya membolos sekolah, aku membiarkannya menjadi berandal, aku membiarkannya melakukan apapun yang dia mau karena aku tak mau dia membenciku, aku tak mau dia menganggap aku membuatnya terkekang, sejak kepergianmu aku terlalu dingin kepadanya"

That Feeling When || SUNSUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang