Sunghoon menatap tubuh Sunoo yang terus bergetar di atas ranjang, hatinya tiba-tiba merasa gelisah, ingin sekali ia menenangkan Sunoo dan meminta maaf padanya tapi amarahnya juga belum stabil jadi Sunghoon putuskan untuk keluar dari kamarnya dan pergi keluar dari rumah agar Sunoo tak takut lagi.
Ia memutuskan untuk jalan-jalan di luar rumah untuk mendinginkan kepalanya namun ingatan tentang bagaimana jujurnya Sunoo mengakui perasaanya pada Jay tadi sungguh membuat hatinya terasa teremas, Jay? Orang asing yang baru memasuki hidup Sunoo justru bisa mendapatkan hati sepupunya itu sedangkan dia? Tidak adakah perasaan sedikitpun untuk Sunghoon? Orang yang tumbuh besar bersama Sunoo, orang yang dulu selalu berusaha menjaga Sunoo. Ya, kalian bisa memaki Sunghoon saat ini karena ia selalu sadar, sangat sadar bahwa ia begitu kasar pada Sunoo tapi sesungguhnya ia ingin bersikap baik pada Sunoo seperti sediakala tapi entah mengapa itu terasa sulit, rasanya sudah lama Sunghoon tak bisa menunjukan seperti apa emosinya.
Terlalu sibuk melamun tanpa sengaja Sunghoon menubruk segerombolan pria dewasa yang tengah mabuk, ia meminta maaf dan hanya merunduk sekilas lalu pergi begitu saja.
"Hey anak muda, apa kau akan pergi begitu saja eoh?"
Sunghoon berbalik, menatap datar 5 orang pria dengan tubuh besar itu.
"Tapi aku sudah meminta maaf paman"
Mata Sunghoon membulat saat dengan tiba-tiba salah seorang dari mereka mencengkram kerah bajunya. "Kemari kau, akan kami ajarkan sopan santun"
• • •
"Ukhuk ukhuk arghhh" Sunghoon memegangi perutnya yang sebelumnya terkena tendangan keras seorang pria dengan rambut panjang, ia menatap kelima pria yang kini sudah terlihat lelah dan tersungkur ketanah akibat dirinya.
Sunghoon berjalan untuk pulang namun karena tubuhnya terasa sangat sakit jadi ia memutuskan untuk duduk terlebih dahulu dihadapan sebuah ruko yang tutup.
"Bagus, inilah balasan karena telah menyakiti Sunoo" Sunghoon bergumam lalu terkekeh.
Ia diam disana memikirkan semuanya hingga tak terasa pagi telah tiba, tepat pada pukul 06.00 seorang wanita tua nampak akan membuka ruko yang ada di belakang Sunghoon dan si Park yang sadarpun segera bangkit lalu berjalan untuk pulang, sesampainya di rumah ia disambut dengan Mina yang sedang sibuk didapur dan begitu mendengar pintu rumah dibuka wanita itu menoleh dan terkejut dengan penampilan putranya.
Sore ini setelah Mina pulang Sunoo memutuskan untuk pergi, menuju tempat dimana disana menjadi tempat peristirahatan terakhir ibu angkatnya.
Ia menatap nisan dengan ukiran nama 'Kim Irene' seorang wanita yang berhasil membesarkannya dan selalu memberikan cinta padanya, sebenarnya Irene tak pernah mengatakan siapa Sunoo? Siapa ibunya? Tapi...
Sunoo mendengus mengingat hal itu, hari dimana dunianya hampir runtuh karena ucapan wanita tua yang amat membencinya.
"Kau itu bukan anak dari Irene, kau hanyalah anak dari wanita yang menjadi sampah masyarakat, seorang wanita jalang yang suka mencari uang dengan cara apapun"
Sunoo berjongkok disamping makam Irene, meletakkan buket bunga yang ia beli sebelumnya lalu berdoa untuk ibunya.
Setelah semua selesai Sunoo memutuskan untuk pergi namun saat ia bangkit tatapannya bertemu dengan seseorang, keduanya sama-sama diam hingga pria yang lebih tinggi menghampirinya.
• • •
Sunoo dan Heeseung duduk dikursi yang tersedia di luar area pemakaman, pria Lee itu memberikan sekaleng soda pada Sunoo dan untung saja diterima dengan baik oleh si manis.
![](https://img.wattpad.com/cover/346204171-288-k599988.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
That Feeling When || SUNSUN
RomanceKemanapun Sunoo pergi pada siapapun hatinya berlabuh tetap saja rantai yang Sunghoon jerat padanya tak akan pernah bisa lepas karena rantai itu begitu kuat dan erat membelenggunya, semakin kuat Sunoo berusaha melepaskan diri maka akan semakin sakit...