Bab 8. Duka yang Mendalam.

52 20 0
                                    

I wishing you are guys liked my story.
Happy reading.

Thank you so much for coming and don't forget to -->>> Follow, Commant and Vote!!



"Dita!" panggil seseorang.

"Siapa?" tanyaku sembari melihat disekelilingnya.

Sungguh aneh, tidak ada siapapun disini. Tempat apa ini? mengapa terasa asing sekali?

"Dita!" panggil seseorang namun tak terlihat.

"Siapa itu?" tanyaku penasaran.
Aku mendengar seseorang memanggil namaku namun aku tidak melihat orangnya. Tunggu, aku ingat jelas kalau pertama kali memanggilku adalah suara perempuan. Dan ini yang kedua kalinya adalah suara laki-laki.

"Apa mereka..." ucapku kurang yakin

"Dita, bagaimana kabarmu Nak?" tanya dua orang yang sangat Dita kenalinya.

Sumber suara tersebut berada dibelakang. Tanpa basa-basi akupun menoleh kebelakang dan spontan aku terkejut sekaligus senang.
"Mama!.. Papa!.." pekikku terkejut sekaligus senang.

Tanpa basa-basi aku berlari langsung memeluk orang yang aku sayangi, mereka orang tuaku.

"Kalian kemana saja?" tanyaku khawatir.

"Aku sangat merindukan kalian," gerutuku.

"Kami juga sangat merindukanmu Nak," balas Mama.

"Kamu harus jadi wanita tangguh ya sayang," pinta Papa.

"Baik Papa," ucapku tersenyum.

"Ayo Papa, Mama, kita pulang kerumah," ajakku sembari menarik tangan Mama dan Papa.

Tiba-tiba langkah merek terhenti.

"Lho mengapa diam?" tanyaku bingung.
Mereka hanya tersenyum.

"Kalian tidak mau pulang bersamaku?" lanjutku bertanya.

"Dunia kita sudah berbeda sayang," ucap Mama.

Mendengar ucapan itu membuat hatiku kembali terluka, di minta untuk mengikhlaskan namun terpaksa untuk merelakan.

"Tap.. tapi Dita tidak mau kita terpisah lagi." tukasku terbata-bata.

"Suatu saat kita pasti bertemu kembali," ucap Papa yakin.

"Jaga dirimu baik-baik ya. Kami akan selalu mengawasimu dari sini." ucap Mama.

"Kami pergi dulu ya," pamit Papa.

"Tidak!" tolakku dengan sigap menggenggam tangan mereka kembali.
Tiba-tiba mereka berjalan mundur membuatku susah menggapai tangannya.

"Tidak! Kumohon jangan tinggalkan aku!" pintaku sembari menangis.

"Mama!! Papa!!" teriakku.

Dan seketika mereka pun menghilang.
Diam sejenak, saatku sedang menangis dan tak bisa melakukan apapun di tempat itu, tiba-tiba dari kejauhan ada suara kaki melangkah yang mencoba mendekatiku.

Spontan akupun langsung menoleh kearah sumber suara tersebut.

"Dita.." panggil seseorang.

"Si.. siapa?" tanyaku sembari menghapus air mata.

Aku tidak bisa melihatnya dengan jelas karena terlalu silau.

"Ini aku," sapanya tersenyum.

Namun perlahan sinar itu memudar dan kini aku bisa melihatnya dengan jelas. Betapa terkejutnya aku saat melihatnya. Dia adalah...

School 2023Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang