Bab 21. Apa yang Aku Lakukan?

41 12 0
                                    


"Sayang, kamu tahu sifat Bibi,kan?" tanya Bibi Mi Kyung dengan tatapan tajam. Aku hanya terdiam sembari menatapnya.

"Bibi tidak suka basa-basi," jelas Bibi Mi Kyung.

"Tahu soal-soal itu sudah kamu jawab dengan rapi, Bibi inisiatif membantumu dengan cara menyetor soal-soal ujian itu ke sekolah yang Bibi ajukan ke kamu." lontar Bibi Mi Kyung.

"Tapi setidaknya Bibi izin dulu," rengekku.

"Tidak apa-apa Kak," ucap Jang Yeo Bin sembari menenangkan kondisi sepupunya itu.

"Yang dibilang Mama ada benarnya juga. Kalau Kakak tidak menyetor soal-soal ujian itu, terus kapan lagi?" tanya Jang Yeo Bin.

"Ya, Bibi tidak salah kok." sahutku. Bibi Mi Kyung dan Jang Yeo Bin pun tersenyum lega.

"Tapi masalahnya Bibi terlalu cepat menyetor soal-soal ujian itu, Huuuaaaaa!!!!" rengekku.

"Iechhh!!!" pekik Bibi Mi Kyung gemas sembari memukul bahu Dita.

"Aawww!!" teriakku kesakitan.

"Kenapa eoh?" tanyaku heran.

"Kenapa kau bilang?" tanyanya heran.

"Yakk!!! kalau tidak kau setor soal-soal ujian itu, terus kapan kamu akan menyetornya? bulan depan, eoh?" imbuh Bibi Mi Kyung dengan nada kesal.

"Ak.. aku hanya gugup saja Bi," cetusku.

"Aishhhh... anak ini!" deham Bibi Mi Kyung kesal sembari menghela nafas kasar lalu menggelengkan kepalanya.

"Fighting Kak Dita!" seru Jang Yeo Bin memberi semangat.

"Huuaaaa!!!!" rengekku semakin menjadi-jadi

Bibi Mi Kyung dan Jang Yeo Bin yang melihat tingkah keponakannya itu hanya bisa membulatkan kedua matanya terheran-heran.

Keesokan harinya...

Pukul 07.00 pagi, aku renungkan diriku duduk di depan rumah sembari melihat anak-anak yang tidak jauh dari jarak rumahku bermain bersama teman-teman sebayanya. Ada yang bermain gundu, bermain petak umpat dan ada juga yang bermain lompat tali.
Betapa serunya mereka bermain dan membuatku sedikit terhibur.
Entah mengapa aku tidak ingin melakukan aktivitas apapun. Terpintas dipikiranku, aku hanya ingin tidur, tidur dan tidur.

"Kak, inikan hari minggu, hmm.. kita ke pasar yuk!" ajak Jang Yeo Bin.

"Aku tidak ingin pergi kemana-mana hari ini," sahutku kosong.

"Aishhh.. Kakak tidak seru sekali!" cetus Jang Yeo Bin.

"Padahal hari ini ada yang jualan ikan hias lho Kak," imbuhnya.

"Terus?" tanyaku.
"Aku ingin membelinya," rengek Jang Yeo Bin.

"Ayo Kak, ayo!" ajak Jang Yeo Bin dengan semangatnya.

"Tidak, aku tidak ingin berpergian hari ini." tolakku.

"Kak Dita kenapa?" tanya Jang Yeo Bin sedih.
"Aku tidak apa-apa, hanya ingin sendiri saja." sahutku.

"Bisakah kau tinggalkan aku sebentar?" tanyaku.

"Oh, hemm.. baiklah." sahut Jang Yeo Bin.

"Aku pergi dulu," pamit Jang Yeo Bin.

"Bibi pergi ke pasar dan berjualan, Jang Yeo Bin juga pergi. Aku? Aku sendiri di rumah." dehamku kosong.

"Aaarrgghhh!!!" pekikku kesakitan seraya memegang kepala.

Setibanya di kamar, akupun duduk di meja belajarku. Rasa sunyi membuatku terus dalam lamunan. Tenggelam sampai suara kendaraan yang berlalu lalang diluar juga orang-orang yang sedang membicarakan sesuatu tidak dapat kudengar dengan jelas.

School 2023Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang