Teng.. teng.. teng!!..
"Baik anak-anak karena sudah bel pelajaran cukup sampai disini dulu dan jangan lupa minggu depan tugasnya dikumpulkan," ujar Pak guru Lee Min Ho sembari membereskan peralatan tulis dan bukunya.
"Baik Pak," sahut siswa-siswi serempak. Pak guru Lee Min Ho pun keluar dari kelasnya lalu tak lama kemudian diikuti oleh siswa-siswi lain keluar kelas dengan tertib.
1 jam berlalu akhirnya bel istirahat pun berbunyi. Semua siswa-siswi pun memasuki buku serta alat tulis ke tasnya masing-masing dan bergegas keluar kelas untuk beristirahat.
"Kita ke kantin yuk!" ajak Lea beranjak dari bangkunya.
Aku terdiam melamun sejenak melihat tanganku digenggam oleh Lea. Aku tidak terbiasa seperti ini, baru kali ini ada seseorang yang memegang tanganku dengan halus. Enam bulan terakhir aku berteman dengan almarhum Joo So Min, namun aku belum pernah disentuh olehnya melainkan hanya diajak berbicara dan bercanda.
"Dita, mengapa kau melamun?" tanya Lea agak bingung. Seketika lamunanku buyar saat Lea melambaikan tangannya mengarah tepat diwajahku.
"Ahh tidak apa-apa," sahutku salah tingkah.
"Ay.. ayo kita ke kantin." ajakku buru-buru keluar dari kelas sambil menggandeng tangan Lea.
Tampak raut wajah Lea yang kaget karena secara tiba-tiba Dita menggandeng tangan Lea.
Setibanya di koridor sekolah...
"Dita mengapa kau terburu-buru sekali?" tanya Lea heran sekaligus menahan tawa karena Dita berlari sambil menggenggam tangan Lea."Tidak apa-apa, aku hanya ingin cepat keluar dari kelas saja." sahutku terus mengenggam tangannya sambil berlari.
"Apakah kau sudah tahu dimana kantin?" tanya Lea.
"Ahh iya!" tukasku tiba-tiba menghentikan langkah.
"Ahahha..ahaha!" pekik Lea tertawa geli.
Aku terdiam sejenak sembari berpikir mencari arah kantin. Spontan aku menoleh kearah Lea dengan tertawa terbahak-bahak yang tampaknya menertawakanku.
"Ap.. apakah ada yang lucu?" tanyaku gugup.
"Ahahahaa.. kau ini sok tahu sekali." sahut Lea tak berhenti tertawa.
Spontan membuatku ikut tersenyum sendiri karena tingkahku."Kau mahasiswi baru disini, bisa-bisanya secepat itu mengajakku ke kantin. Ahahhaa..." imbuh Ghea tertawa.
"Ahh Lea sudahlah jangan menertawakanku seperti itu, aku malu." tukasku tersipu malu sembari menutup wajahku dengan kedua tanganku.
"Hahaa.. maaf, kau lucu sekali." ejek Lea berusaha memberhentikan tawanya.
"Kau mau ke kantin?" tawar seorang siswa menghampiri Dita dan Lea.
"Kim Seokjin?!" tukasku terkejut melihat ia tepat di depanku.
"Kalian sudah saling kenal?" tanya Ghea heran. Seokjin hanya tersenyum sedangkan aku hanya menundukkan kepala sembari menahan malu dan gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
School 2023
FanfictionAku benci sekolah. Bukan karena mata pelajaran ataupun bertemu dengan dewan guru, melainkan bertemu siswa-siswi termasuk mereka yang berada di kelasku. Orang-orang tidak tahu dan tidak akan pernah mengerti bagaimana rasanya kesepian di tengah kerama...