Volume 1 : Epilog

16 2 0
                                    

Satu bulan setelah pernikahan Elara dan Gunnar. Sang Raja baru saja kembali, dan memanggil kembali Tuan Aester ke hadapannya. Kini, keluarganya dinobatkan sebagai bangsawan dengan gelar baron.

Tuan Aester mengucap sumpah setia pada Sang Raja dan kerajaannya.

"Aku berharap banyak padamu," ucap Sang Raja dari takhtanya.

Tuan Aester berlutut.

Banyak yang terjadi setelah pernikahan Elara dan Gunnar

Runa dan Kaelan secara resmi telah diangkat sebagai anak angkat oleh keluarga Aester, beberapa hari setelah pernikahan Elara dan Gunnar. Berkat gelar kebangsawanan keluarga Aester, secara otomatis, mereka telah menjadi bangsawan juga.

Ayah Ava tidak lagi menjodohkan Ava dengan keluarga William, berhubungan status kebangsawanan keluarga William telah dicabut. Saat ini, ayah Ava sedang terkejut karena rencananya telah gagal.

Ava selalu meninggalkan kediamannya dan mengajak bermain Runa. Terkadang ia mengajak Kaelan juga. Ava mengajaknya berkeliling ibukota, menunjukkan banyak tempat yang sebelumnya tidak Kaelan dan Runa kunjungi sebelumnya. Mereka sudah seperti teman dekat sekarang.

Gunnar. Ia telah berhasil membeli sebuah bangunan yang cukup besar di ibukota, untuk mendirikan serikat yang ia beri nama Pedang Kematian, seperti nama kelompoknya. Gunnar merasa kalau itu adalah pencapaiannya yang luar biasa, mengingat bahwa ia melakukan hal itu dengan jerih payahnya sendiri selama berkelana dan menyelesaikan banyak tugas, tanpa mengandalkan bantuan finansial dari keluarga Aester.

Elara yang kini menjadi pendamping hidup Gunnar. Ia mengatur serikat secara efisien, yang secara tidak sengaja, kemudian di akui sebagai pemimpin serikat, meski Gunnar adalah pemimpin yang sebenarnya. Ia bertanggung jawab atas banyak operasional serikat. Menjadi pemimpin serikat merupakan peran yang tidak ia duga, tapi ia mampu mengurus hampir semua status dan administrasi dari serikat yang berkembang itu.

Reputasi Pedang Kematian telah meningkat beberapa bulan ke depan. Banyak orang tertarik perhatiannya, ingin bergabung dengan serikat itu. Mereka melihat itu sebagai kesempatan untuk menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar.

Tidak berhenti di situ. Gunnar memperkuat kekuatan serikatnya dengan merekrut orang untuk menjadi prajurit bayaran di bawah bendera Pedang Kematian. Sesuai rencananya, ia akan membantu kerajaan setelah semua telah siap. 

Siapa sangka jika Gunnar adalah seorang nasionalis?

Sementara itu. Atas perintah Gunnar. Draven, ia menjadi sangat sibuk melatih rekrutan baru yang bergabung untuk menjadi prajurit dalam pasukan Pedang Kematian. Ia menolak keras untuk mengambil peran itu, tapi Gunnar benar-benar memaksanya. Pada akhirnya, ia mengalah dan menjalankan tugasnya dengan serius.

Serikat itu akan terus berkembang dan menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan.

Namun, di ujung barat daya kerajaan. Ketegangan tidak pernah benar-benar surut. Eldric, dengan pasukannya, telah berhasil menguasai kastil kecil Kersker. Haus akan kekuasaan, ia tidak berhenti sampai di situ. Ia terus menjarah banyak tempat dan jalur perdagangan. Baik laut ataupun darat. Kini, ia sedang merencanakan sesuatu yang lebih besar.

Lucio berpisah untuk sementara dengan Eldric, dan mulai mengembara lagi, untuk mencari tantangan baru. Ia terus mencari orang yang setara dengannya, sambil menunggu kabar dari Eldric, agar dapat menemui Eagnair.

Lalu, jauh di benua utara. Eagnair telah bersiap untuk menghadapi musim dingin. Setelah musim dingin berlalu pun, ia merasa akan ada terjadinya peperangan. Ia merencanakan beberapa skenario dengan Knudsen.

XreoOZ sudah dateng, nih!

Yowis, jadi volume 1 udah selesai. Saya niatnya mau lanjutin volume 2 setelah rampungin beberapa side story. Tapi, keknya sih, banyak plothole di volume 1 ini haha. Kalau nemu, boleh dong kasi tau hehe. Biar saya perbaiki. <3 <3 Oh iya, jangan lupa ke vote ya!

Tales Of Mortals (Indonesia, Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang