05

1.6K 82 2
                                    

Haloooo!!! Happy readinggg

"Haduh, gabut pol!" Monolognya dengan tubuhnya dengan posisi terbalik. (Jadi, kepala di posisi kaki dan kaki diposisi kepala. Pokoknya orang tidur, nah, cuman yang seharusnya posisinya kepala tuh kakinya ditaruh di posisi kepala. Gak paham? Ya intinya begitu)

"Aka masih kerja lagi. Ah elah, tuh anak pake lembur! Kesel bet dah gua!" Sendari tadi Marvin terus menerus mengomel tak jelas. Mau heran, tapi ini Marvin.

"Hmm, aha! Aku punya ide!" Marvin tersenyum jahil dengan idenya. Lalu, dia menuju ke lemari untuk mengambil sesuatu. Setelah sudah mendapatkannya, dia memakainya.

"Hmm, kita lihat lu kuat gak ya?" Marvin benar benar tertawa puas dan tersenyum jahil dengan idenya.

Setelah itu, dia mengambil ponselnya untuk memfoto dirinya. Wah, sangat menggoda sekali.







Sementara itu, terlihat Alaska sedang berkutat dengan laptopnya. Jari jemarinya terus berada diatas keyboard dan memencetnya.

Suara notifikasi terdengar yang berasal dari ponsel Alaska. Disana terlihat notifikasi yang berasal dari istrinya tercinta.

 Disana terlihat notifikasi yang berasal dari istrinya tercinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh shit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Oh shit." Gumam Alaska. Istrinya sudah berani sekarang.

"Awas saja kau," smirk Alaska begitu terlihat jelas. Ah, sepertinya Marvin akan digempur habis habisan.

"Baiklah, kau yang memancingku duluan. Tunggu aku, honey." Alaska bersiap siap untuk pulang. Setelah sudah selesai membereskan pekerjaannya, Alaska pergi menuju parkiran mobil lalu melakukan mobilnya dan membelah jalanan.







"Sayang, aku pulang!" Teriaknya di ruang tamu. Tanpa berlama lama, Alaska menuju kamarnya. Terlihat disana Marvin seperti menutupi tubuhnya dengan selimut, matanya pun juga terpejam.

Alaska mendekat, "Aku tau kamu berpura pura tidur." Alaska meniup kecil telinga Marvin, hingga terpaksa membuka matanya.

"Kau sangat menggoda dan cantik, sayang." Tangan Alaska mengelus pelan pipi Marvin. Menyatukan kedua benda kenyal dan kecil milik mereka.

"Mmhh.." leguhan Marvin tentu membuat gairah Alaska semakin meningkat. Tangannya ia masukkan kedalam baju Marvin dan mengelus pelan, juga mencubit nipple Marvin.

"Eeughh.." Marvin melenguh kembali, ketika Alaska menghisap nipplenya seperti anak bayi yang kehausan.

"Eughhh- Aka, jangan kenceng kenceng.. eughh." Alaska benar benar membuat Marvin kenikmatan dan ingin terbang. Alaska benar benar pandai dalam permainan yang dibuatnya. Dan, ya pasti kalian tau setelah ini ngapain. So, diskip aja yak :) kagak pinter bikin beginian, yang murni dari hasil ketikanku sendiri.


















Matahari telah datang, sinarnya masuk kedalam rentina Marvin. Pelan pelan dibuka matanya, dan sedikit mengucek matanya.

Badannya benar benar sakit dan remuk. Alaska benar benar menghajarnya habis habisan, tidak ada perasaan sekali. Bayangkan saja, sudah 7 ronde mereka habiskan. Ah, sangat sangat capek sekali. Itu sudah pasti.

Suara knop pintu terbuka berbunyi, mengalihkan atensi Marvin kearah pintu. Terlihat Alaska membawa bubur dan air mineral, tak lupa juga dengan cengiran bodoh yang membuat Marvin kesal.

"Huh! Dasar menyebalkan! Lihat sekarang, aku tidak bisa berjalan! Jahat sekali kau!" Protes Marvin dengan wajah yang sangat lucu. Ah, lihatlah bibir yang mengerucut itu membuat Alaska ingin sekali menerkam Marvin kembali.

"Hahahaha, maafkan aku sayang. Lagipula, kau duluan yang menggodaku." Elak Alaska yang berjalan untuk mendekat kearah Marvin.

"Huh! Aku emang menggodamu, tapi kau tidak punya perasaan sekali!" Marvin masih terus protes dengan kejadian semalam yang benar benar melelahkan, namun nikmat.

"Lagipula, kau juga terus minta nambah. Apakah kau lupa, babyboy?" Marvin bergidik ngeri, wajah Alaska benar benar seperti om om pedofil.

"Hiihh, wajah lu kek om om, anjir!"

*Cup*

Alaska mencium bibir Marvin singkat. "Kan aku udah kasih tau, kita jangan pake 'lo gue' dan jangan ngomong kasar ya sayang." Jelasnya panjang lebar.

"Yayaya," Jawab Marvin dengan malas. Alaska tidak perduli dengan jawaban malas dari Marvin.

"Mau makan gak?" Tawar Alaska yang diangguki cepat dari Marvin.

"Mau makan sendiri atau disuapi?" Tanyanya lagi.

"Suapi!" Jawab Marvin yang seperti anak kecil. Alaska tersenyum manis melihat istrinya yang sangat lucu itu.

"Nih, aaa.." Marvin membuka mulutnya, Alaska membuat gerakan seperti pesawat.

"Iih, cepetan! Kan aku bukan anak kecil!" Protes Marvin lagi dan lagi, tapi Alaska hanya membalas dengan kekehan saja.

"Nih," Kali ini Alaska serius, dia benar benar menyuapi Marvin dengan telaten. Walaupun, saat ditengah tengah makan Marvin protes dengan Alaska karena Alaska terus menjahilinya.

















"Marvin, Alaska. Lihat aja kalian, gua bakal bales dendam sama kalian. Bajingan!" Umpat seseorang dengan wajah yang sudah dipastikan penuh dengan dendam dan amarah yang tinggi.

















"Halo pah." Sapa Alaska.

"..."

"Oh, papa mau kesini?" Tanya Alaska yang mencoba memastikan.

"..."

"Sampe kapan, pah?" Tanya Alaska kembali.

"..."

"Oke, pah." Putus Alaska.

"Siapa, Ka?" Tanya Marvin yang tiba tiba datang menghampiri Alaska yang baru saja menelfon mamanya.

"Papa." Jawab Alaska yang diangguki Marvin.

"Kenapa?" Tanya Marvin lagi.

"Papa mau dateng kesini." Jelas Alaska yang disambut kegirangan dari Marvin.

"Serius, papa mau kesini?!" Tanya Marvin tak percaya.

"Iya sayang." Balas Alaska.

"Okey, kapan papa mau kesini?"

"Lusa." Marvin menggangguk tanda ia mengerti.







Maap yak guys, kalo makin aneh pol😔💔 moga masih betah ya bacanya. Lopee💗💗💗

Oh iya, yang honey  sorry bet tadi kelebihan "n" nya :) tidak mengecek dengan baik dan benar :) dah itu aja, makasih banyakk

ALASKA (S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang