season 2 dari cerita Alaska.
Seperti inilah hidup yang saya jalani ~ Alaska.
Perjuangkan selagi masih dapat diperjuangkan. Lepaskan, apabila sudah diujung tanduk ~ Alaska.
Aku mencintaimu lebih dari hidupku, tapi jika dia pilihanmu. Ambilah, akan a...
Selama perjalan, Alaska sedikit kesusahan dalam membawa mobilnya karena ada Marvin dipangkuannya.
Bukan karena risih atau bagaimana, hanya saja Alaska takut jika ada hal yang tidak disangka dan itu membahayakan bayi dan juga Marvin.
Tentu saja Alaska tidak mau Marvin dan bayi mereka terjadi kenapa kenapa. Sehingga, Alaska benar benar memelankan laju mobilnya selambat mungkin.
Walaupun, banyak pengendara yang berulang kali membunyikan klakson karena mobil yang dibawa Alaska begitu lambat.
30 menit kemudian, Alaska beserta Marvin dan bayi mereka telah sampai di rumah mereka.
Dikamar, Marvin habiskan dengan berpindah pindah posisi tidurnya. Entah dia tidak nyaman atau bagaimana, yang jelas itu juga membuat Alaska khawatir.
"Kamu kenapa pindah pindah posisi terus?" tanya Alaska dengan lembut.
"Aku mau tidur, tapi gak bisa ...." Ucapnya dengan melas. Matanya yang cantik itu berkaca-kaca, bibirnya sudah melengkung sempurna.
"E-eh sayang, kamu kenapa mau nangis, hm? Ada apa? Sini bobo aku peluk." Ucapnya dengan merentangkan tangannya, berharap Marvin datang kemudian dapat tidur didalam pelukannya.
Marvin yang posisinya sedang berdiri, kemudian berjalan kearah Alaska dan merangkak naik keatas ranjang kemudian memeluk Alaska.
"Aku gak bisa tidur, Aka. Aku mau bobo, tapi gak bisa ... Aku sedih ...." Curhatnya, dengan jari jemarinya yang menari-nari diatas perut sixpack Alaska.
"Bentar ya sayang, aku cari di google dulu gimaja caranya biar pamil kayak kamu bisa bobo." Ujar Alaska yang masih mencoba menenangkan Marvin agar tidak sedih. Kemudian, Alaska mengambil ponselnya dan mencari referensi agar pamil bisa tidur dengan nyenyak.
Setelah selesai mencari referensi di google, Alaska segera berpindah menjadi didekat kaki Marvin.
Dipijat kaki Marvin agar dia menjadi lebih nyaman, seperti yang sudah tertulis di google.
"Enak sayang? Ada yang sakit, gak?" tanya Alaska dengan lembut, sembari sesekali melihat kearah Marvin.
Marvin menggeleng, dirinya merasakan ngantuk yang teramat. Dengan posisi yang sudah nyaman, Marvin tertidur dengan kaki yang terus dipijat Alaska.
Setelah merasa Marvin sudah tidur dengan nyenyak, Alaska memposisikan dirinya untuk tidur disamping Marvin.
Menatap Marvin dengan lekat, menatapnya dengan sendu. Jujur, dia benar benar tidak rela jika harus berpisah dengan Marvin, walaupun itu hanya sebentar.
•
•
•
•
•
•
Alaska membuka matanya, dirabanya sebelah kanannya. Alaska mengernyit heran, kemana Marvin?
Alaska membuka dan menoleh kearah kanan, dan benar saja Marvin tidak ada entah kemana.
Alaska panik, dia bangun dari tidurnya dan berteriak mencari Marvin.
"Marvin! Sayang! Kamu dimana?!" tanya Alaska dengan berteriak. Segala penjuru rumah dicari, namun Marvin tetap tidak ditemukan.
Alaska mengambil ponselnya yang berada di kamar, dikirim dan ditelfon Marvin beberapa kali, namun tak dijawab.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Son of a bitch! Kamu kemana sayang?! Ucapnya dengan risau. Jujur, dia tidak tau harus bagaimana lagi.
Terlintas dibenaknya, untuk menghubungi Reksa dan Jex. Siapa tau, mereka mengetahui dimana keberadaan Marvin.
Bapak anak 1
| Sa, tau bini gua kmn gk? 07.33
Pendek kematian
| Jex, lu tau kmn istri gua gk?
| Suwer, gua bnrn panik. Tlng 07.33
"Aduh, kemana lagi mereka? Sial banget gua hari ini!" Gusarnya. Alaska terduduk lemas dikursi ruang tamu, hatinya hancur berkeping-keping saat tidak bertemu dengan Marvin.
Alaska memutuskan untuk terus mencari Marvin. Diambilnya kunci mobil, dicarinya Marvin ditempat tempat yang saat SMA dulu sempat didatangi Marvin.
Sudah 2 tempat Alaska tidak menemukan Marvin. Hatinya semakin hancur berkeping keping, takut Marvin kenapa kenapa.
Ditengah sibuknya mencari Marvin, Alaska mendapatkan nomor tak dikenal.
Diangkatnya panggilan tersebut dan betapa terkejutnya, jika ternyata Marvin berada ditempat itu.
Dengan tergesa-gesa, Alaska datang ketempat tersebut.
