17

760 38 0
                                    

Moga gak bosen :)












Kini sepasang kekasih sehidup semati ini sedang menonton sebuah film. Sendari kemaren Marvin terus merengek ingin menonton bareng Alaska. Katanya, dia tidak ingin sendirian karena takut.

"Kamu yakin mau nonton horor?" tanya Alaska sambil sesekali memainkan rambut Istrinya.

"Huum, mau ya?" pinta Marvin dengan memanyunkan bibirnya. Semakin menambah kesan lucu pakmil yang sudah memasuki kehamilan bulan ketiga.


"Iya sayang, boleh kok. Kamu udah nemu horor yang bagus?" tanya Alaska lagi sambil melihat Marvin yang sibuk mengetik laptop.

"Udah, makanya aku ajak kamu. Soalnya, hehe ... Katanya rada serem." Marvin menghadap Alaska sambil tersenyum tengil.

"Apa judulnya?" Marvin memperlihatkan sebuah film bergenre horor itu.

"Kamu yakin mau liat 'aku tau kapan kamu mati desa bunuh diri'?" tanya Alaska yang mencoba memastikan.

Marvin mengangguk yakin, "iya, aku mau liat!"

Alaska mengangguk, kemudian segera mereply film yang akan Marvin lihat itu.

Selama film itu diputar, Marvin lebih banyak menutup matanya menggunakan tangan Alaska.

Btw posisi duduknya, Marvin yang berada ditengah tengah kedua kaki Alaska. Paham gak? Gitulah intinya :)

Jika Marvin dari tadi nutup mata pakai tangan Alaska yang besar, beda lagi sama Alaska yang dari tadi terus melihat film yang baginya sama sekali tidak horor itu.

"Ini perasaan gua yang minta, tapi gua takut. Lah giliran Alaska liatnya serius bener!" batin Marvin yang kagum dengan Alaska.

Jujur saja, bagi Marvin yang ini benar benar mengerikan dibandingkan yang sebelumnya. Yang sebelumnya tidak seram bahkan membuat Marvin mengantuk, eh sekarang yang ini malah membuat Marvin ketakutan.

Selesai menonton, jujur saja Marvin menjadi parno. Dia benar benar takut sendiri kemanapun Alaska pergi, pasti Marvin akan ngintil.

Sekalipun ke kamar mandi. Intinya kesemua tempat akan Marvin ikutin, takut saja dia kesambet seperti yang difilm.








Sementara itu, ditempat lain, Jex yang sedang bercanda ria dengan Alice dan Reksa terkejut dengan kedatangan seorang cowok yang dulunya adalah rival mereka.

"Permisi", ucap cowok itu sambil mengetuk pintu.

"Sa, keknya itu Dimas deh, ngapain dia kesini?" tanya Jex yang dibalas gelengan tanda tak tahu.

Reksa bergegas membuka pintu, mempersilahkan Dimas untuk masuk.

"Ada apa Dim?" tanya Reksa.

"Mau main doang", ucapnya. Reksa dan Jex hanya ber'oh'ria saja.

"Itu anak kalian?" tanyanya.

"Iyalah, yakali anak orang laen." Dimas tertawa mendengar jawaban sinis dari Jex. Memang aja aja ada sama bapak tua satu ini.

"Gua pen nanya, ini serius." Jex dan Reksa mengangguk.

"Hubungan rumah tangga Marvin sama Alaska lagi diterpa angin topan, tsunami, gempa bumi, meteor jatuh, kah?"

Jex diam seperti memikirkan sesuatu, sedangkan Reksa sibuk bermain dengan Alice. Karena dia tidak ingin ikut campur dengan rumah tangga sahabatnya itu, biarlah Jex yang menjawab.

"It's not your bussines, Dim. Napa emangnya?" Dimas menggeleng.

"Engga, penasaran aja gitu." Setelahnya, tak ada lagi percakapan keduanya.

Reksa memecahkan keheningan dengan menawarkan jajanan yang tersedia diatas meja. Dimas menyambutnya dengan senang, dia mengambil beberapa snack tersebut.

ALASKA (S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang