03

1.8K 95 0
                                    

"Nah, sip. Beh, suami gua ganteng pol!" Puji Marvin dengan ibu jari yang mengacung. Alaska hanya tertawa melihat tingkah Marvin.

"Nanti bekalnya aku anterin, ya. Jangan makan sama cewek, apalagi sama cowok boti!" Sarkas Marvin dengan posesif.

"Iya sayang, aman. Kamu tenang aja." Ujar Alaska dengan tangannya yang mengelus lembut surai Marvin.

"Tenang, tenang, pala lu peyang! Gimana mau tenang, kalo cowok gua aja gantengnya minta ampun. Lu gak inget apa, pas kejadian seminggu yang lalu?!" Omel Marvin.

Seminggu yang lalu, kejadian dimana membuat kesabaran Marvin benar benar diuji. Dimana saat itu Marvin dan Alaska sedang berkunjung ke pantai, namun dia harus adu bacot dengan beberapa cewek yang genitnya kek tante tante girang.

"Dia cowok gua, anjing!" Sarkas Marvin dengan sangat garang.

"Heh, ampas tahu! Berbatang kek elu, mana mau dia!" Sahut seorang cewek yang tak kalah garang.

"Bacot, anjing!"

"Lu tanya aja sama dia! Lagipula, lonte kek elu mana doyan cowok gua! Hahahaha!!" Cibir Marvin yang mampu membuat cewek itu semakin kesal.

"Lo yang lonte!" Balas si cewek tak terima.

"Yahahahaha, gak terima! Fiks, lu beneran lon-te. Hahahahhaa"

"Sialan lo!" Umpat si cewek yang benar benar tak terima.

"Udah, stop! Dia ini istri saya. Kenapa?" Bela Alaska pada Marvin. Dengan tangannya yang melingkar mesra pada pinggul kecil milik Marvin.

Marvin yang dibela pun menjulurkan lidahnya seolah mengejek si cewek tadi. Dari tampangnya sih, si cewek bener bener kagetnya bukan main. Akhirnya dia merasa kalah dan pergi meninggalkan mereka berdua.

"Mampus lu!" Ejek Marvin dengan tawanya yang merasa puas.

Jam makan siang sudah tiba, sekarang Marvin bersiap siap pergi ke kantor untuk mengantarkan bekal makan siang untuk Alaska, suami tercintanya, tersayang, termanis, terganteng, pokoknya ter-ter lah.

"Sip, sekarang tinggal cus cabut." Monolognya pada dirinya sendiri.

Marvin melangkahkan kakinya menuju lift. Sapaan demi sapaan ia terima dengan baik. Hampir semua karyawan mengenal Marvin sebagai istri dari seorang direktur.

Sesampainya diruangan Alaska, Marvin memegang knop pintu lalu membukanya. Terlihat disana Alaska masih berkutat dengan pekerjaannya dan pandangannya yang fokus pada laptop.

"Sayang." Panggil Marvin. Alaska yang merasakan suara Marvin pun menoleh kearahnya.

"Sini." Ajak Alaska sambil sedikit memundurkan kursinya, agar Marvin dapat duduk di pangkuannya.

Marvin duduk dipangkuan Alaska, dengan tangannya yang terus sibuk menata makanan yang dia bawa.

Ditengah tengah dia menyiapkan makanan, Marvin merasakan ada sesuatu yang mengganjal dibawah sana. Marvin menoleh kebelakang, melihat Alaska yang nyengir bodoh.

"Tegang?" Pertanyaan tidak jelas Marvin yang jelas jelas sudah tau jawabannya, dibalas anggukan dari Alaska.

"Boleh?" Ijin Alaska yang belum mendapatkan jawaban apapun dari Marvin.

"Pas di rumah aja, gimana?" Jawab Marvin yang balik nanya. Alaska hanya bisa mendengus pasrah dengan penuturan Marvin.

"Ya udah, aku mau ke toilet dulu."

"Ngapain?" Tanya Marvin yang melihat Alaska akan pergi ke toilet.

"Nyolo, lah. Pake nanya." Ucap Alaska pada batinnya.

ALASKA (S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang