03 : Ciuman Nakal

1.3K 206 14
                                    

Soojae kecewa karena King pulang ke Seoul lebih awal dari jadwal keberangkatannya sendiri, padahal Soojae berpikir kalau mereka bisa pergi bersama-sama, tetapi bagaimana mungkin semua gagasan itu terjadi? Sementara Soojae saja selalu bersikap sengit pada pria itu.

Ketika sang paman mengantarnya pulang, Soojae disambut rumah yang dingin dan senyum palsu ibunya. Wanita itu bertahan di rumah hanya karena Soojae akan menghadapi ujian akhir sekolah.

Dengan tekanan akan bayang-bayang perceraian kedua orang tuanya, Soojae belajar mati-matian untuk mendapat nilai yang bagus. Namun, sepertinya upaya itu tidak terlalu membuatnya puas. Ketika ujian selesai, Soojae merasa lebih lega dari apa pun sebab ingin cepat-cepat pindah dari sana.

Ibunya dan sang ayah sudah pisah ranjang, persidangan sudah dijadwalkan dan Soojae hanya perlu menunggu kelulusan datang.

Suatu hari Soojae pergi mencari hiburan bersama kedua teman sekolahnya, yang dinilai Soojae sebagai teman baik selama ini.

Hana dan Yunji menyukai aktor tampan Lee Min-o, segala sesuatu yang berhubungan dengan sang aktor selalu menjadi tajuk percakapan mereka. Meskipun Soojae lebih banyak memikirkan masa depannya sendiri daripada mengidolakan orang lain.

Sore itu semuanya berjalan baik-baik saja, sebelum Soojae memergoki ayahnya tengah menikmati kencan bersama sang wanita selingkuhan.

Mereka kelihatan bahagia, hangat dan menikmati waktu-waktu saat bersama.  Sungguh ironis, tetapi Soojae sama sekali tidak peduli. Setidaknya dia berusaha untuk tidak peduli.

"Aku benar-benar iri sekali, Papa."

Soojae tersenyum pada wanita muda yang menatapnya dengan sendu, kemudian Soojae berkata, "Hati-hati dengan papaku, dia baru saja meninggalkanku dengan mama dalam rasa sakit yang tak terperi, tetapi masih bisa tersenyum lebar dan bahkan melakukan kencan dengan wanita lain seakan-akan tak pernah terjadi apa-apa. Papaku hebat 'kan?"

Soojae menengadah, senyuman polosnya mengembang untuk sang ayah.

"Hati-hati dengan papa, dia bisa meninggalkanmu kapan pun yang dia mau. Tunggu saja sampai dia bosan nanti."

Tentu saja setelah mengatakan hal itu, Soojae menerima tamparan yang cukup keras sampai-sampai wajahnya terbanting ke samping. Rasa perih dan malu di dada Soojae bukan apa-apa dibanding yang dirasakan ibunya.

Sebelum pergi, Soojae sempat tersenyum pada anak kecil hasil perselingkuhan sang ayah sambil berkata, "Papa, jaga putrimu yang manis itu. Karma biasanya datang pada orang-orang tak bersalah."

Kemudian Soojae pulang dengan teman-temannya, yang begitu mencemaskan keadaannya melebihi siapa pun. Soojae berterima kasih atas kebaikan mereka semua, senang karena ia tidak kehilangan mereka meskipun Soojae tengah dibelit masalah.

"Ayo! Pergi ke karoke besok malam."

"Aku setuju saja."

"Katanya Jungkook dan teman-temannya mau ikut juga."

"Siapa?"

"Kakak sepupuku," kata Hana.

"Mereka tidak akan macam-macam 'kan?" Yunji nampak ragu, sementara Soojae tidak mengatakan apa-apa selain menyimak pembicaraan kedua temannya itu.

"Jungkook punya teman-teman yang baik kok, mereka semua pasti mau mentraktir kita."

"Aku bisa bayar sendiri tahu, ayahku kaya!"  Kemudian perhatian Hana ditujukan pada Soojae.

"Bagaimana menurutmu, Jae?"

"Aku setuju saja, lagi pula mama tidak di rumah."

"Oh, ya?"

Sᴡᴇᴇᴛ Sᴛᴀʟᴋᴇʀ  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang