19 : Menahan Diri [M]

1.3K 151 97
                                    

Warning! Ada adegan nyot-nyot dikenyot 👁️👄👁️


❤️❤️❤️

Sudah 5 hari mereka tinggal bersama. Tidak terjadi apa-apa. Semua berjalan seperti biasa. Malah waktu berjalan begitu cepat. Tanpa terasa, bagai angin yang berhembus menjauh.

Saat ini, paman dan bibinya sibuk di dapur untuk menyiapkan makan malam, Yuna asik menonton film di kamarnya. Jelas tidak keberatan diminta pindah ke rumah King. Tiga orang itu jelas terlihat sangat bersemangat dari hari ke hari.

Soojae sudah mandi dan bersih, sekarang tengah meringkuk di tempat tidur sambil memikirkan peraturan apa yang dibuat King dan Jungkook, yang segera ia setujui tanpa mau mendengarnya.

Astaga! Bodohnya. Soojae tidak ingin terlibat hal rumit, tetapi ia jelas-jelas menceburkan diri ke dalam bahaya. Bagaimana kalau kedua pria itu membuat peraturan yang di luar akal?

Saat ini King dan Jungkook, bersama dua pria lain, tengah pergi keluar. Rumah dijaga oleh beberapa pria yang lebih besar dan garang. Sebelum makan malam siap. King dan Jungkook kembali. Kedua pria itu nampak puas, sesekali mencuri pandang ke arah Soojae saat makan malam yang ramai berlangsung. Rumah King yang besar jadi sangat hidup.

Selepas makan malam, Soojae membantu bibinya membersihkan dapur. King menyapu lantai, Jungkook mengelap piring. Semua orang saling membantu dan Soojae merasakan kehangatan semacam keluarga yang harmonis di sana.

Lalu, terpikirkan di kepalanya. Bagaimana kalau ia menikah dengan King dan Jungkook?

Soojae tertawa tolol di dalam hati.

Astaga! Benar-benar menggelikan. Bagaimana bisa ia membayangkan hal seperti itu? Mendadak Soojae teringat mimpinya. Tidak, sebaiknya tidak. Terlalu berbahaya. Pipinya memerah tepat ketika Jungkook mendekat dan berkata, "Ada apa?"

Soojae menggeleng cepat, menolak menatap ke arah Jungkook. Setelah semua pekerjaan selesai. Ia kembali ke kamar untuk membaca buku.

King datang, memintanya keluar. Pria itu rupanya bersama Jungkook. Membawa dua kotak kardus besar yang mencurigakan di masing-masing tangan.

"Kuberi kau waktu sampai tengah malam untuk memutuskan yang mana yang paling kau sukai."

"Apa ini?"

"Untuk memutuskan siapa yang akan pergi denganmu ke pesta country club' itu."

"Hanya itu?"

"Ya, keluarkan 3 kotak di depan pintumu sebagai jawaban."

"Baiklah."

Kedua pria itu pergi setelah meletakkan 4 kotak besar kardus di kamarnya. Membuat Soojae menarik napas panjang. Baiklah. Ia akan segera menyelesaikan tugas ini. Paket-paket itu berisi satu gaun malam, heels, perhiasan dan segala macam yang berhubungan dengan perempuan cantik di pesta. Gaunnya luar biasa, tersedia pilihan warna dari hitam, hijau neon yang lembut, merah burgundy dan ungu yang sama lembutnya.

Semuanya cantik, tetapi Soojae harus memilih lah satu gaun saja untuk dipakai.

Ia tak ingin terlalu mencolok, jadi gaun merah dan hitam disingkirkan. Pilihan hanya tersedia pada gaun hijau dan ungu. Gaun hijau sungguh cantik, tetapi heelsnya terlalu tinggi. Ia tidak bisa memakainya tanpa membuat dirinya terjatuh. Jadi ia memilih gaun ungu lembut itu, cocok sekali terbias dengan kulitnya. Selain daripada warna gaunnya cantik, potongannya yang sopan dan sederhana juga menjadi poin utama.

Karena selama ini Soojae hanya berpakaian untuk kenyamanan. Ia memilih gaun itu, sepaket dengan giwang kecil, gelang perak, kalung mutiara serta heels yang tidak terlalu tinggi. Begitu selesai, Soojae menyimpan seluruh gaun dengan hati-hati ke tempat semula dan mengeluarkannya di pintu.

Sᴡᴇᴇᴛ Sᴛᴀʟᴋᴇʀ  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang