Setelah mereka pulang dari masjid. Nazri dan Lia pun pulang ke rumahnya. Ternyata rumah mereka cukup dekat pantas saja mereka sering bulak balik kerumah bang Ayub.
"Kak, Ay mau nganterin makanan ya" kata Ayasya sambil mengambil makanan sepetinya sudah disiapkan dari tadi.
"Ya sok" kata Ayub sambil pergi ke kamarnya.
"Mau kemana Ay pergi sendirian? Kan masih pagi ini" batin Aidan.
"Aku ikut ya Ay" kata Aidan membuat Ayasya menoleh.
Tak mengeluarkan sepatah katapun Ayasya malah melihat Aidan dengan tatapan datar.
"Gak baik cewek keluar sendiri yakan?" Lanjut Aidan.
Lalu Ayasya pergi ke kamar Ayub di ikuti oleh Aidan.
"Kak, kakak ikut ya. Soalnya Aidan mau ikut" kata Ayasya menggedor pintu kamar Ayub.
Ayub membuka pintunya "Bener mau ikut?" Tanya Ayub pada Aidan.
"Tapi disana jangan kesulut emosi ya" lanjutnya sambil keluar.
"Kesulut emosi? Maksudnya bang?"
"Udah ikut aja"
Mereka bertiga pun pergi. memang agak jauh karna mereka jalan kaki.
"Huft... Kalo aja kamera Ai udah bener, mungkin Ai udah potret sana potret sini. Ini pemadanganya bagus" kata Aidan.
Mengingat itu Ayasya merasa bersalah. Kenapa? Karna pasti itu ulah dia waktu menimpuk bandit itu dengan kamera Aidan.
"Maaf ya..." Kata Ayasya.
Aidan langsung menoleh kepinggir karna jalan mereka berdampingan sedangkan Ayub berada didepan.
"Kenapa minta maaf?"
"Soalnya itu gara-gara aku. Aku pake kamera kamu buat pukul bandit yang waktu dibandara itu" kata Ayasya suara sedikit mengecil karna takut Aidan marah.
Aidan berusaha mengingat, dan ternyata iya memang "Ouh gak apa-apa kok. Lagian kamu lakuin itu buat keselamatan. Gak apa apa kok"
Mendengar itu Ayasya merasa lega.
"Sini aku aja yang bawa makanannya" tawar Aidan.
"Ngga usah"
Aidan tau Ayasya pasti akan selalu menolak jadi dia langsung saja mengambil rantang makanan itu. Ternyata cukup berat entah apa isinya. Ya makananlah apa lagi.
Sesampainya mereka pada tujuannya Aidan heran kenapa dia harus ke rumah tua ini? Apakah ada seseorang yang tinggal dirumah tua seperti ini?.
"Kamu aja deh yang masuk, kakak tunggu disini" kata Ayub sambil duduk di kursi luar.
Ayasya mengangguk "Mau ikut kedalam?" Tanyanya pada Aidan dengan cepat Aidan mengangguk.
"Assalamualaikum, nek."
Oalah ternyata neneknya. Ouh berarti Ayasya membawa makanan ini buat neneknya.
"Kok gak dijawab?" Bisik Aidan.
Ayasya mengecek apakah didalam ada orang atau tidak. Dia mencoba melihat dijendela tak ada siapa siapa.
"Assalamualaikum, nek." Ayasya mengetuk pintu dua kali.
Tak ada jawaban lagi. Aidan punya usul "ASSALAMUALAIKUM!!" Ucap Aidan sambil menggedor pintu.
"Eh... Astagfirullah ngga gitu!"
Pintu pun terbuka lalu terdapat nenek-nenek sepetinya dari raut wajahnya nenek itu sudah marah.
"Kalian gak tau malu ya? Gedor pintu orang seenaknya. Nenek itu lagi tidur!" Pekik nenek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI TAKDIRKAN : Aidan & Ayasya
RomanceJika waktu bisa diputar, maka aku ingin waktu itu terus berputar disaat aku bisa melihatmu. *** "Aku jatuh cinta pada gadis yang kugenggam untuk menyelamatkannya dibandara" Aidan takut jika wanita yang dicintainya tidak mencintainya balik. "Sayangny...