15. Langit dan kisahnya

64 7 0
                                    


Just recommend song:
Ketika cinta bertasbih✿





Ayasya kaget dengan jawab Dalisha, sebegitu enteng nya dia bilang suka ke Aidan? Beda jauh dengan dirinya yang terus terusan mengelak bahwa dia sudah jatuh cinta pada Aidan.

"Hah?!" Ayasya tak percaya.

Ternyata memang benar kata kak Ayub, membawa Dalisha adalah suatu keputusan yang berujung penyeselan bagi Ayasya.

"Ouu? Sejak kapan?" Tanya Lia.

"Entah lah rasa cinta itu muncul tiba-tiba, kayaknya Aidan juga sama aku deh" pede Dalisha sambil mengaitkan ujung kerudungnya ke bahunya.

Ayasya menatap Dalisha muak sepertinya ia benar benar ingin mendorong Dalisha dari wahana ini. Astagfirullah.

"Ih, kerudung itu harus nutup dada tau" Lia mengingatkan.

"Ouh? Gak apa-apa lah, boring banget kalo cuman kerudung flat" kata Dalisha.

"Tapi kan Allah suruh berkerudung menutupi dada" jelas Lia.

"Ini itu lagi trend, biar keliatan fashionable juga. Kalo pake kerudung panjang itu kaya ibu-ibu" ucap Dalisha melirik Ayasya.

Ayasya yang paham maksud dari Dalisha langsung melotot tak percaya.

"Fashionable? tetep aja mati pake kain kafan bukan crinkle airflow" jawab Ayasya jutek sambil memalingkan pandanganya.

Situasi pun menjadi canggung, Lia cuman bisa diem kek bocil melihat dua temannya ini adu mulut. Tolonggg....

"Kenapa sih Ay? Gak suka ada aku ya? Bilang dong jadi aku ngga akan ikut. Gak enak tau kalo diginiin" protes Dalisha.

Ayasya menghela nafas pendek "Bukan gitu, hah... Aku minta maaf ya. Akhir akhir ini mood ku lagi gak baik"  kata Ayasya.

Ayasya juga berfikir kenapa dia sangat tidak suka pada Dalisha? Padahal Dalisha tidak berbuat apa-apa dari tadi. Bukankah Dalisha juga teman dekat Ayasya, kenapa jadi begini.

"Sha... Kerudung itu harus nutupin dada, kalo dililit ke leher sama aja itu kayak berpakaian tapi telanjang." Jelas Ayasya dengan suara lembut.

"Emmm... iya deh" Dalisha menurunkan jilbabnya untuk menutupi dada.

"Sekali lagi maaf ya, aku emang lagi kurang fit" kata Ayasya meluruskan kesalahpahaman ini. Dalisha mengangguk.

Disisi lain Aidan yang sedang sibuk potret sana potret sini dengan gembira seperti anak kecil di kasih coklat.

"Bang lihat bang... Bagus pemandangan nya. Apa lagi pas kincir anginnya bagian muter di atas, semuaaa keliatan jelas " ujar Aidan bahagia.

Ayub dan Nazri memerhatikan Aidan dengan perasaan ikut senang.

"Termasuk dosa kau juga keliatan" jahil Ayub. Ayub mengambil kamera Aidan.

"Sini Abang fotoin. Pose yang ganteng kali aja mau diliatin ke orang tua Aidan waktu di Indonesia" kata Ayub.

"Jangankan disuruh pose, Aidan diem aja udah cakep. efek ganteng dari lahir" pede Aidan sambil menyisir rambutnya kebelakang dengan jarinya.

"Yeuuu... Gue buang juga ni kamera" Ayub memeragakan seolah-olah ingin benar-benar melempar kamera Aidan.

"Eh, ngga bang bercanda" Aidan was-was takut kameranya beneran di lempar.

Tapi Aidan berfikir lagi lebih bagus jika mereka berfoto bersama lagian Aidan sudah menganggap mereka adalah keluarga Aidan.

DI TAKDIRKAN : Aidan & AyasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang