12. I made a mistake

67 6 0
                                    

Nazri melangkah ke arah pintu lalu membukanya "Ayasya, saya mau bicara denganmu" kata Nazri.

Ayub dan Lia yang masih tak paham dengan situasi ini saling tatap. "Saya tunggu di depan rumah sakit" kata Nazri sambil meninggalkan mereka bertiga.

"Tidak, aku sudah tau semuanya" lalu Ayasya memberikan tempat makan itu pada Lia lalu pergi "Eh, Ay!" Disusul oleh Lia.

Nazri pun menghela nafas pendek "Ada apa dengan kalian?" Tanya Ayub.

"Ayasya sepertinya sudah menguping pembicaraan ku dengan Aidan" kata Nazri.

"Ngomongin apa emangnya?" Tanya Ayub

~~~

"Ngomongin Aidan ternyata udah masuk Islam" kata Ayasya dengan nafas memburu.

"Ouh... Pantesan aja kakak aku sering ngajarin Aidan ngaji, ternyata udah masuk Islam. Bagus lah alhamdulilah" jelas Lia membuat Ayasya tak percaya kenapa baru sekarang Lia berbicara.

"Jadi, kamu udah tahu kalo Aidan masuk Islam?"

"Ngga juga, cuman dari gerak geriknya mungkin iya"

"Kok baru ngomong sekarang sih Lia? Kan kata aku kalo ada apa-apa itu ngomong sama aku. Main rahasia-rahasia" Ayasya berdiri dari duduknya "Sekarang juga aku mau minta penjelasan dari kak Ayub"

"Ngga usah, kakak udah disini" kata Ayub tiba-tiba muncul.

"Kak, apa-apaan ini?"

"Apanya yang apa? Bagus dong alhamdulilah kok malah ngamuk?"

"Ya ngga gitu juga, cuman Ayasya yang ngga dikasih tahu. Semua keluarga udah pada tahu, not fair" Ayasya menghentakan kakinya kesal.

"Udah, sekarang Aidan pengen ngomong sama kamu"

"Gak!"

Ayub sebenarnya tahu ini pasti akan terjadi tapi ya sudahlah dia hanya bisa menghela nafas pendek "Yaudah jadi Ayasya mau gimana sekarang?"

Ayasya tak menjawab dan masih marah pada kakaknya ini.

"Ayasya mau pulang aja, Assalamualaikum!" Ayasya pergi dengan hati yang kesal serasa ditipu oleh Aidan, yang lebih parahnya  seluruh keluarganya sudah tau dan tak ada satu pun keluarganya yang memberitahukan ini. Mind blowing.

"Lia juga ikut Ay, kak Ayub Lia pamit dulu assalamualaikum " Lia ikut mengekori Ayasya.

"Situasi nya jadi gak enak gini" Nazri muncul tiba-tiba, sebenarnya Nazri sudah mendengar percakapan mereka dari balik tembok.

"Gak apa-apa, dia lagi marah aja. Nanti balik lagi kok moodnya" kata Ayub santai.

"Udah sekarang kita omongin aja ini sama Aidan, dia kan biang masalahnya" lanjut Ayub.

"Kukira Aidan sudah memberitahukan semuanya pada Ayasya, nyatanya sampai dia pergi pun tak memberitahunya." Kata Nazri.

"Tapi yang buat saya bingung, siapa yang berani melakukan tabrak lari pada Aidan?, Atau mungkin sudah direncanakan?" Kata Ayub.

"Yang pasti untuk saat ini jangan banyak menanyakan sesuatu yang berat pada Aidan, itu akan menganggu kesehatannya bisa saja dia trauma. Besok kita tanyakan semuanya untuk sekarang biarkan Aidan beristirahat" Usul Nazri.

DI TAKDIRKAN : Aidan & AyasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang