bab 12

226 19 3
                                    

Oke gays semua karakter aku kembalikan ke nama asli ya... Biar ngehalu nya dapet gitu loh 😁😁😁

*
*
*
*
Seminggu belakang ini tay begitu sibuk, ternyata pekerjaannya sebagai CEO benar-benar menguras tenaga, waktu dan fikiran.
Di tambah lagi pola makan dan tidur tay yang tak beraturan.

Tay memasuki area rumah nya dengan jalan berjuntai, kaki nya terasa begitu lemas, lelah sekali dan keringat bercucuran dengan deras nya.

Tay bersandar pada sofa di ruang tamu, dengan tak melepas atribut kerjanya.
Gemini keluar dari kamar dengan sudah rapih, melihat sepupunya yang sudah pucat.

"Bang lo sakit? " ucap gemini sambil memeriksa kening tay.
"Here's enggak gue kecapean doang" ucap tay.

"Enggak gimana sih badan lo panas gini, ke rumah sakit yu tapi gue mau ngerjain tugas lagi" ucap gemini sambil mengacak rambut nya dengan bingung.

"Gue telfon bang off aja ya" sambung gemini sambil mencari keberadaan ponsel tay.
"Gak usah, dia lagi gue suruh ke Bandung buat gantiin gue nemuin client" balas gemini.

"Haduhhh gimana dong, eh bentar lo tunggu sini jangan ke mana-mana" sambung gemini.
Gemini segera mengambil ponsel nya dan menekan kontak seseorang.

*
*
*
*
Hari ini jatah libur new, beberapa bulan ini dia sibuk dengan tugasnya sebagai tutor, belum lagi sebagai bocah part time di bar.
Tak terhitung sudah berapa kali juga new mundar- mandir ke rumah tay untuk mengajar gemini.

New sedang asik memainkan laptop nya sambil mencari-cari tempat tinggal yang murah di sekitar kampus.

Dddrrrttt ddddrrrttt tiba-tiba sering HP nya berbunyi dan tertera nama gemini di layar nya.

"Halo gem" ucap new.
"Kak sibuk gak? Tolongin gue dong" ucap gemini to the point.

"Kenapa? Lo dimana? Jangan bikin gue panik ya lo" ucap new dengan segera bangun dari tempat duduk nya.

"Enggak gue gapapa, tapi abang badannya panas banget sedangkan gue mau pergi ngerjain tugas kelompok udah deadline banget ini" ucap gemini panjang lebar.

"Kenapa lo telpon gue? Suruh cinta aja gih, kan mereka deket" ucap new.
"Aduh ka, dia bisa apa? Yang ada mati abang kalo di jagain dia, gue cuma kepikiran lo doang"
"Tolong ya, ya plissss" rengek gemini.

New menghembuskan nafasnya, pasalnya ini adalah waktu liburnya kenapa dirinya harus gunakan untuk merawat orang sakit yang sebenarnya mereka tak terlalu dekat.

"Yaudah, pintu lo jangan di kunci trus kalo udah selesai nugas nya buruan pulang" ucap new.
New segera mematikan telponnya dan berganti pakaian lalu bergehas ke rumah tay.

Benar saja ternyata gemini tak mengunci pintunya.
New segera masuk dan melangkah dengan hati-hati.
Mencari tay yang entah ada di mana, namun mata nya melihat seseorang sedang berbaring di sofa ruang tamu.

New segera berlari menghampiri tay yang sudah banjir dengan keringat.
New membuka jas dan kemeja tay.

Badan tay basah dan panas, new segera mencari handuk kecil dan baskom yang ternyata sudah gemini siapkan di atas meja.

New segera membasuh wajah tay, mata new terhenti sejenak menatap wajah di depannya yang tampak pucat namun tak mengurangi ketampanan nya.

Rahang tegas dan bibir tipis tay serta kulit TAN dan beberapa rambut halus di sekitar pipi, juga alis tebal nya dan jakun yang menonjol.

"Eehhhhh" erangan dari suara tay menyadarkan new, new segera menggelengkan kepala nya.
Entah kemana pikirannya tadi.

"Tay ganti baju dulu ya, lo keringetan banget baju nya basah"
"Baju ganti lo dimana?" Tanya new pada tay yang setengah sadar.

"Eehh new, di kamar baju nya tapi gue lemes banget" ucap tay.
"Yaudah gapapa biar gue yang ambil, sorry ya gue masuk kamar lo" ucap new.
Yang di beri anggukan oleh tay.

New segera berlari ke kamar yang tertulis nama Tawan di depan pintu kamarnya yang sudah bisa di pastikan itu kamar milik nya.

Kamar dengan nuansa abu-abu dan wangi maskulin khas tay keluar dari kamar, kasur yang lumayan besar untuk satu orang.
Lemari pakaian dengan cat putih yang di dalam nya tersusun rapih baju tay, kemeja dan jas yang tergantung sedangkan kaos-kaos di lipat

Di samping nya terdapat lemari figuran mainan dari berbagai macam super hiro yang bisa di bilang harga nya mungkin tak akan murah, mata new menyusuri setiap sudut kamar tay, wangi khas tay begitu menyengat.

New menyatukan alisnya, melihat sebuah boneka kelinci yang susah lusuh terpajang rapih bersama figuran yang lain, rasanya ini mirip sekali dengan mainan miliknya dulu yang pernah dia berikan pada seseorang.

Namun new menepis pikirannya, karna dia tau boneka seperti ini tak hanya ada satu, new kemudian mengambil kaos putih polos dan celana pendek untuk ganti tay.

"Lo bisa ganti celana sendiri kan?" Ucap new, jelas saja new tentu malu jika dia harus membuka celana tay.

Tay mengangguk kemudian duduk masih dengan setengah mata tertutup.
Tay mencoba membuka celananya sedangkan new membelakangi tay.
Ketika selesai mengganti celana tay kembali terjatuh dengan menarik tangan new.

New yang kaget sontak berbalik dan terbawa oleh tay, tubuh new tersungkur di atas tubuh tay.

Wajah new tepat berada di depan wajah tay, bahkan hidung mereka bersentuhan karna saling dekat nya.
Nafas panas tay dapat new rasakan, new berulang kali menelan silvia nya.

Mata tay yang sedang terpejam seketika terbuka, dan menatap new dengan lekat.
New menopang tubuhnya dengan satu tangan menekan sofa agar tak menindih tay.

Mereka saling tatap beberapa menit, kemudian tay mendekatkan bibir nya ke new, mencium sekilas lalu bernaring tak sadark kan diri.

*
*
*
*
*
*
Hai guys ternyata emang enakan pakai nama asli nya ya heheh makasih saran nya Sayang-sayang aku 😘😘😘

TI AMO HINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang