bab19

231 18 0
                                    

Tay menunggu new selesai bekerja di bar, tay menyalakan sebatang rokok sambil membawa setelah wine di tangannya.

"Pokonya cari cara biar anak itu jadi milik saya" tay mendengar seseorang sedang berbicara dengan yang di perkirakan anak buahnya.

Tay mencoba mencerna omongan orang tersebut, namun tah mendengar seseorang menyebut nama kekasih nya.

"New kamu akan jadi milikku, selama ini kamu selalu saja menolakku dengan berbagai macam alasan" kira-kitlra ini lah yang tay dengar.

Tay mengepalkan tangan nya ketika menyadari siapa lelaki tersebut, dia adalah mile.

New memeluk tay dari belakang,
"Sudah selesai?" Tanya tay sambil merapikan anak rambut new yang berantakan.
New mengangguk.

"Rumah mu apa rumah ku?" Tanya tay lagi, new tersenyum.
"Rumah aku aja ya, besok aku ada janji mau ngajar cuma dia anak ko" ucap new.

Tawan melihat mile yang juga baru keluar dari bar, kemudian tawan membawa new dalam pelukan nya dan menatap mile, tawan hanya ingin memberi tahu mile bahwa new milik nya.

Mile mengapal kan jari-jarinya, melihat new disentuh oleh orang lain, sementara new bersikap acuh padanya seperti hari ini.

*
*
*
*
*

VVIP room


New masuk keruangan mile seperti biasa, membawakan semua pesanan mile.
"Duduk lah sebentar new" pintar mile.
New menurut dan duduk bersebrangan dengan mile.

"Jadi, sudah berapa lama kau mengajar adik ku? " Tanya mile basa basi.
"Hmm sekitar enam bulanan seingatku, apa ada masalah Pak?" Tanya new,

"Ah, tidak"
"Aku hanya ingin mengenal mu lebih dekat new, aku sudah menjadi langganan mu beberapa bulan ini, tidak bisakah jarak kita sedikit lebih dekat? " mile berbicara sambil berjalan kearah new.

Kemudian mile duduk di samping new,
Menggenggam tangan new lalu mengelus nya.
"Maaf Pak saya rasa ini salah" ucap new sambil menarik tangannya.

"Jangan panggil Pak new, saya merasa jarak kita terlalu jauh, dan bahkan sampai detik ini tembok mu terlalu kokoh new"
"Apa ada yang kurang dari aku?" Tanya mile.

Mile hanya ingin new mengerti bahwa dirinya begitu menginginkan new, selama ini mile sudah bersikap terlalu sopan dan terlalu sabar menunggu.

Namin nyatanya pergerakan new terlalu lama, new bahkan tak pernah melihat mile lebih dari seorang tamu di tempat nya bekerja.

"Maaf saya tidak bisa Pak, saya sudah punya seseorang" ucap new.
Hati mile sakit sekali mengetahui kebenarannya.
Mile menggertakan gigi nya menahan amarah nya.

"Kalau gitu saya permisi Pak" ucap new berlalu, mile tak menjawab, bahkan menoleh pun tidak.
Mile marah, pasalnya selama ini mile sudah cukup sabar menunggu new siap, namun sekarang jawaban yang new berikan adalah dia sudah bersama orang lain? Dan itu membuat mile kecewa.

"Akan ku lakukan berbagai macam cara agar kau menjadi milik ku new"
Bruk mile memukul meja di depan nya.



*
*
*
*
New berjalan ingin masuk ke kamarnya untuk membersihkan dirinya, namun langkah nya terhenti karna pinggang nya di peluk tay dari belakang.

Tay menyesap aroma tubuh new, wangi yang sama setiap hari.
Tay mencium tengkuk leher new, selama mereka bersama batasan mereka hanya berciuman.

New mencium aroma alkohol dari mulut tay, mungkin tay sedikit mabuk,akibat menahan emosinya tadi tay melampiaskan nya dengan minuman.

"Kau mabuk hmmm?" Tanya new sambil mengelus pucuk kepala tay.

New menatap tay, kemudian tay mencium nya dengan lembut, kemudian melumatnya dan ciumannya berubah menjadi nafsu, new berusaha mengimbangi ciuman tay namun nafasnya mulai habis.

New mendorong tubuh tay, dan menatap matanya dengan lekat.
"Kau mabuk tee" ucap new.
"Hin aku menginginkan mu" ucap tawan dengan nada berat nya.

Nafas nya sudah bergemuruh, panas tubuh nya sudah menjalar ke otak.
Tay kehilangan akal nya dan memojokan new ke tembok.

Jarak mereka begitu dekat, new belum siap di tambah lagi keadaan tay yang sedang mabuk, new bisa merasakan sesuatu di bawah tubuh tay mengeras, menggesek paha nya yang masih tertutup celana jeans.

Tay mulai menjelajahi leher new, new merinding saat bibir basah tay mengecup lehernya, sedikit menjilat dan tangan tay mulai meraba nya.

New merasakan sensasi luar biasa, perutnya geli, sentuhan tay membuatnya gila.
New menginginkan tay namun saat ini tah mungkin tidak sadar dengan apa yang dia lakukan.

"Aaaahhhh" desahan new lolos ketika tay bermain dengan putingnya diluar kemeja new.

"Thaaayy" panggil new, dengan mata setengah tertutup new mencoba kembali sadar.

Tay masih tak mendengarkan new, wangi tubuh new bagai candu untuk tay, tay tak bisa berhenti.

Ada sedikit rasa marah mengingat bahwa bukan hanya tay yang menginginkan new, tay tak bisa membayangkan jika ada orang lain yang menyentuh new seperti ini.

"Hin jadi lah milik ku seutuh nya, aku sungguh menginginkan mu" ucap tay.
New mengecup dahi tay, dan mengelus pipinya dengan lembut.

"Tidak sekarang tay,kau mabuk"
"Istirahat lah, aku berjanji akan memberikannya ketika aku siap" ucap new.

Tay menghela nafasnya panjang, kemudian tay mengecup bibir, pipi, mata dan dahi new.
New hanya tersenyum.

New menuntun tay ke dalam kamar, dan membantunya berganti pakaian.
New membawa tay kedalam selimut dan membiarkannya istirahat.

New mengerjakan beberapa tugas di atas kasur, tay terlelap namun tangannya masih menggenggam tangan new.

"Boneka kelinci, aku tak angkat melepas kan mu lagi" ucap taybdalam tidurnya.
New menyatukan alis nya.
"Boneka kelinci?" Tanya new.

"Boneka kelinci di rumah mu tee?" Tanya new.
Tay tak menjawab dan kembali kedalam mimpinya.

New berusaha tak menanggapi, kemudian new merapihkan laptop dan baju kotor milik tay, dompet tay terjatuh dan sebuah nota berserakan ke lantai.

Ada nota pembayaran sebuah rumah sakit, dan new ingat itu rumah sakit tempat nya di rawat.

"Kenapa nota ini bersama nya? Apa jangan-jangan dia juga yang membayar nya? "
"Kenapa dia tak pernah cerita? Siapa tay sebenarnya? Maksud ku, aku tak mengenalnya sebelum nya tapi kenapa dia terus ada di saat aku membutuhkan bantuan? " new menatap tay dari tempat nya berdiri, cahaya lampu tidur yang meremang tak bisa menampilkan wajah tay dengan jelas.

New berniat bertanya besok pagi, kemudian new ikut bergabung bersama tay ke dalam mimpi




*
*
*
*
*
*
Hallo readers makasih yaa masih setia disini 😙😙😙 sehat selalu untuk kalian dan maaf jika typo bertebaran

TI AMO HINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang