wedding day

237 14 0
                                    

Tawan terlihat gugup di depan cermin menatap dirinya dengan setelan jas lengkap, terlihat begitu menawan

"Duh ganteng banget anak bunda, bunda jadi terharu" bunda dengan bangga nya menatap putra semata wayang nya.

"Bun abang oke gak sih? Ko abang deg degan ya? " ucap tawan yang terlihat gusar sejak tadi.

"Oke ko, gada yang kurang, abang sempurna banget"
"Mirip banget sama ayah gantengnya" sambung ayah.

"Santai bang, kemaren ngebet banget pengen nikah, sekarang aja gugup" ucap ayah.
"Kalo kami gak siap nanti ayah suruh off nib yang gantiin" ledek ayah.

"Siap om, off ready lahir batin" saut off yang tiba-tiba masuk ke ruangan tawan.
"Jangan beraninya mimpi lo ya, gue penggal titit lo biar tau rasa" balas tawan.

"Uhh takut" ucap ayah dan off secara bersamaan sambil menutupi area bawah nya.

*
*
*
*
*
Sementara new sedang menatap dirinya di cermin
"Huuuaaaa, sahabat gue ganteng banget, gue ajj yang pacaran duluan kagak di nikah-nikahin " ucap win meledek baik yang sedang duduk di bangku melihat new dan win.

"Bai kode tuh" sahut new.
"Tenang new, abis lo win langsung gue gas" balas bai.

New menatap kembali dirinya dari pantulan cermin, entah sudah yang keberapa kali new memeriksa dirinya sendiri untuk memastikan tak ada yang terlewat.
New menghela nafasnya kemudian tanpa sadar bulir air mata menetes dari sudut matanya.

New tak pernah sedikit pun berkhayal akan sampai pada titik ini.
"New kenapa nangis" tanya win yang melihatnya.

"win kalo ibu sama bapak gue disini dia bakal bangga gak ya? " tanya new.
"Bannga lab pasti new, gue ajj bangga sama lo, meskipun gue terbilang baru kenal sama lo tapi gue bangga banget sama lo" ucap win sambil memeluk new.

"Apa keputusan gue bener win? " tanya new lagi.
"Bener sayang, bener banget... Lo udabelangkah sejauh ini new, nikmatin kebahagiannya" ucap win lagi.

Bai memeluk new dan win bersamaan.
"New udah waktunya lo petik buah kesabaran lo" ucap Bai.

"Makasih ya kalian, gue seneng banget punya kalian disaat-saat seperti ini" ucap new.
Mereka pun berpelukan bersama.

*
*
*
*
*
Suasana ruang pesta yang mewah, bernuansa putih cream.

Tawan berdiri di depan altar menunggu new datang menghampiri nya.
Semua mata tertuju pada mereka, sepasang insan yang Tuhan pertemukan.

Tak ada yang mustahil di dunia ini, bahkan semua yang terjadi adalah hal yang Tuhan persiapkan.

Tawan menunggu dengan jantung yang terus berdekup kencang.
New berjalan menghampiri tawan.

Tanpa sadar air mata tawan menetes menunggu setiap langkah new untuk sampai kepadanya.

Ayah dan bunda tak kala merasakan haru, suasana intens yang terjadi di ruangan yang cukup besar.
Para tamu tak henti-hentinya tersenyum melihat new begitu menawan.

Setelan jas yang serasi dengan tawan, new melangkah perlahan sambil terus meyakinkan dirinya bahwa semua yang dia lakukan adalah benar.

New berdiri tepat di samping tawan, sementara tawan tak mengalihkan pandnagnya dari new sambil terus menggenggam tangan new.

"Kau tay tawan anggara,siap kah menerima new mahendra sebagai pendamping hidup mu di kala sehat, sakit, kaya, miskin, muda dan tua?"

"Ya saya tay tawan anggara, dengan segenap hati siap menerima new mahendra sebagai pendamping hidup saya dalam keadaan sehat dan sakit, kaya dan miskin, muda dan tua" ucap tawan dengan lantang.

"Kau new mahendra,siap kah menerima tay tawan anggaran sebagai pendamping hidup mu di kala sehat, sakit, kaya, miskin, muda dan tua? "

New menghela nafasnya sebelum menjawab.

"Ya saya new mahendra, dengan segenap hati siap menerima tay tawan anggaran sebagai pendamping hidup saya dalam keadaan sehat dan sakit, kaya dan miskin, muda dan tua" ucap tawan new dengan air mata yang mengalir.

"Sekarang kalian sudah resmi, menjadi sepasang yang akan hidup dengan keadaan apapun, berjanjilah setia selama-lamanya"

New dan tawan mengangguk bersamaan.
Ayah dan bunda pun menghampiri dan memberikan kecupan kening sebagai tanda selamat atas pernikahan mereka.

Semua tamu satu per satu memberikan selamat pada mereka, bahkan love pun hadir dengan laki-laki pilihannya.

"Cantik" ucap tawan.
"Siapa? Love? " tanya new.

"Kamu hin"
"Mana ada? Aku ganteng" ledek new.
"Iya ganteng dan cantik jadi satu" balas tawan.

"Boleh cium gak sih? Gak tahan" ucap tawan yang kemudian mendapatkan pukulan di kepala dari off.

"Dasar omo cabul lo, sabar kali, kasian gue sama new, new harus banget tahan ngadepin lo" ucap off.

"Yeee ganggu aja lo" balas tawan.
"New kalo lo gak sanggup sama tawan, lo bisa tinggalin dia dan datang ke gue, gue siap nerima lo" ledek off lagi.

"Wah gada takut nya lo ya, gue pecat jadi gelandangan lo, kalo lo gelandangan kan nyamuk aja ogah deketin lo hahaha" tawan tertawa bahagia bisa membalas off.

Semua tamu menikmati hidangan yang tersedia, tawa dan canda bahagia menyebar di seluruh ruangan .





*
*
*
*
*

TI AMO HINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang