bab 11

230 19 6
                                    

Setelah selesai membersihkan dapur, mahen dan gemini kembali ke kegiatan awal yaitu bimbingan belajar.

Mata mahen terhenti ketika melihat tulisan tangan yang dia kenal.
"Coba liat buku lo gem, ini lo yang nulis? "
Tanya mahen.

"Bukan kak, itu kerjaan nya abang yang gue bilang salah semua" ucap Gemini.
Mahen segera mengambil telpon nya dan memotret buku Gemini.

"Buat apa kak? " tanya Gemini penasaran.
"Hmm itu mau gue evaluasi mana yang salah" jawab mahen berbohong.

Sebenarnya karna dia kenal sekali dengan tulisan dan mahen yakin ini tulisan yang sama dengan orang yang sering memberinya surat kaleng.

Gemini hanya mengangguk dengan jawaban mahen, mereka kembali sibuk dengan buku-buku di depan nya.

Sesekali tersengar tawa cinta dari taman.
Angga yang duduk tepat di depan pintu dapat melihat keadaan ruang tamu.
Matanya tak lepas dari mahen yang tengah sibuk dengan Gemini.

Sesekali Gemini dan mahen tertawa saat jawaban Gemini jauh sekali dengan mahen, entah dapat dari mana jawabannya.

*
*
*
*
Hari sekalian siang, jam belajar Gemini telah usai.
Mahen pamit pada Gemini namun tiba-tiba angga berlari dari taman.

"Pulang naik apa lo? " tanya angga pada mahen.
Mahen dan Gemini jelas kaget melihat kedatangan angga secara tiba-tiba.

"Gak tau, liat nanti di depan" ucap mahen.
"Gue anter ya" tawar angga.
"Nah iya bener di anter aja sama abang, dia free nih" ucap mahen.

"Ih kak angga anter aku aja, kalo ka mahen kan bisa pulang sendiri dia kan laki" ucap cinta yang seperti bias tiba-tiba nimbrung.

"Iya lo anter aja tuh cewek lo, gue bisa pulang sendiri"
"Yaudah gem gue balik dulu see you" ucap mahen kemudian berlalu keluar tanpa menunggu jawaban dari angga dan Gemini.

"Ribet cewe lo tu, udah sono anterin bang berisik dia" ucap Gemini sambil merapikan buku-buku nya.

Angga mengacak rambutnya dan menatap cinta dengan kesal namun yang di tatap hanya tersenyum kuda pada angga.

Kemudian angga mengganti baju dan mengantar cinta.
Setelah mengantar cinta lantas angga tak langsung kembali kerumah.
Dirinya menghabiskan sore dengan duduk di sebuah caffe.

Namun lagi-lagi matanya menangkap seseorang yang dia kenal yaitu mahen, masih dengan beberapa anak murid nya.

Mahen memang mengajar beberapa anak, dan biasanya dia memilih tpat yang strategis untuk berkumpul agar anak-anak muridnya tidak sulit menjangkau dirinya.

*
*
*
*
Setelah selesai memgajar mahen segera berjalan menuju bar nya joss untuk bekerja part time.

Dirinya sengaja menyibukan diri dan mengumpulkan uang agar bisa secepatnya pindah dari rumah rio.

"Hen, tamu vvip dateng tuh tapi di meja depan" ucap joss pada mahen.

"Oh iya bang, nanti saya kesana" ucap mahen yang sudah paham keinginan pelanggan setia nya.

*
*
*
*
"Lo kenapa belakangan demen banget ngajakin gue kesini sih nyet? " tanya Adit pada angga yang sudah sibuk dari sore mengajak Adit ke bar.

"Gapa suntuk aja gue dirumah" jawab angga.
"Alah boong si anjing" ucap Adit.
Angga tak menghiraukan ucapan Adit, matanya terus mencari keberadaan mahen.

Namun samar-samar kuping nya menangkap pembicaraan seseorang tepat di sampingnya.

"Boss kenapa gak di ruangan biasa? " ucap seorang laki-laki.
"Kalo disana saya cuma bisa liat dia sebentar" ucap mile tamu vvip nya mahen.
"Saya sedang berusaha mencari celah untuk memilikinya" ucap mile lagi.

Hanya segitu yang angga dengar namun angga tak tau siapa orang yang di maksud hingga angga mendengar suara mahen menyapa seseorang yang tepat berada di samping angga.

Tentu saja angga menoleh, kedekatan antara kedua nya mampu membuat amarah angga meningkat, ingin rasanya angga menarik mahen dalam peluknya namun tertahan menginat angga tak punya kuasa apapu.

"Pak mile butuh yang lain?" Ucap mahen, sebenarnya mahen hanya berperilaku layaknya customer dan pelayanan.
Mahen selalu membatasi dirinya.

Sekilas mata mahen menangkap sosok angga yang sedang menatap nya tajam, sejujurnya mahen tak mengerti apa yang membuat angga terlihat begitu marah.

Jelas angga marah karna ternyata bukan hanya dirinya yang menginginkan mahen. Melainkan ada orang lain.

*
*
*
*
Setelah pulang bekerja mahen segera pulang kerumah, sesampainya di kamar mahen ingat akan catatan Gemini yang tadi sempat dia foto.

Mahen mensejajarkan foto dan surat kaleng miliknya.
Kosa kata dan tanda baca serta setiap huruf yang tertulis benar-benar mirip.

"Perasaan gue doang kan? " ucap mahen pada dirinya sendiri.
"Masa dia sih, kenapa gak ngomong langsung? Padahal kita beberapa kali ngobrol"
"Terus bukannya dia punya pacar? Ya walaupun Gemini tadi bilang itu bukan pacarnya tapi mereka keliatan akrab" mahen terus bicara pada dirinya sendiri.

*
**
"Itu pacar nya angga?" Tanya mahen di sela-sela mereka membersihkan dapur.

"Bukan, tapi tubuh cewek ngebet banget sama abang, tapinya deh kenapa abang gak mau" balas Gemini.

*
*
*
*
Gaisss jujur sebenernya aku lebih suka pake nama asli mereka jd menghayalnya lebih kenak gitu, menurut kalian tetep begini atau aku ubah aja?
sebenarnya dari awal aku udah mau pake nama asli cuma kenapa malah kepikiran nama lain gitu 😭😭😭😭😭😭

TI AMO HINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang