Eiffel IM in love 1

264 13 1
                                    

Setibanya di hotel Tay merebahkan badannya,hasrat menggebu-gebu nya hilang begitu saja,ternyata perjalanannya cukup melelahkan.

New membongkar koper dan mengeluarkan beberapa barang yang di perlukan saja,sisanya tetap berada di koper.

New segera mengambil handuk dan membersihkan dirinya,mukanya terasa lengket akibat ulahnya di pesawat tadi.

Sementara Tawan jangan di tanya,bukan kan dari awal sudah di katakan bahwa Tawan maniak kerja,bahkan di sela-sela liburannya dia sempatkan diri untuk membuka beberapa email yang masuk.

New keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan kemeja putih yang kebesaran dan celana pendek yang tak menutup semua pahanya.

New sengaja membuka kancing kemejanya hingga memperlihatkan pundaknya yang putih dan mulus.
New menatap Tawan yang tengah sibuk dengan laptop nya.

"Mau makan tee?" Tanya new.
"Boleh hin, tapi kita di kamar aja dulu ya, besok baru keluar" Jawqb tawan yang tak mengalihkan pandangannya dari layar laptop.

New memesan beberapa menu untuk mereka makan malam ini, new menyuapi tay yang juga masih sibuk dengan kerjaannya.

*
*
*
*
*
New duduk bersandar di sofa sambil mengutak atik handphone nya, rasa bosan sudah mulai menghantui nya.

New pun berniat mengganggu tawan, new menaikan kemejanya hingga memperlihatkan bongkahan pantat yang masih tertutup dengan celana pendek.

New kemudian mundar-mandir di depan tawan, namun tawan tak juga menggubrisnya.

New yang kesal pun akhirnya duduk di atas tawan sambil menghadap ke tawan, sementara tawan sedang menerima panggilan video dari off sambil membuat laporan.

New mulai mencium bibir tawan untuk mendapatkan perhatiannya.
Tawan pun membalas ciuman new namun dengan laptop ya g masih menyala.

"Ehem, ye si anjing masa gue suruh nonton live" tiba-tiba off bersuara.
New sontak kaget mengetahui ternyata tawan sedang on kamera dengan off, new lalu mendorong tawan untuk menghentikan kegiatannya.

Tawan pun tertawa.
"Kamu ki gak ngomong?" Ucap new sambil memukul tawan.
"Kamu gak nanya" ledek tawan.

"Lagi gada suaranya" new menutup wajahnya karna malu.
Tawan langsung menutup laptop nya dan menarik tangan new yang menutup wajahnya.

"Kenapa di tutup? " tanya tawan.
"Malu" ucap new.
"Lagi siapa suruh nakal? Heemm? " ucap tawan sambil mencium pipi new.

"Lagi kamu sibuk banget, aku bosen" rengek new.
Tay yang tak pernah melihat new seperti ini pun merasa gemas.
Lalu mencium bibir new dan menekan tengkuk new untuk memperdalam lumatannya.

Tangan tawan tak tinggal diam, tawan terus saja meremas bongkahan pantat new.
"Siapa yang ngajarin pake baju kaya gini? " bisnis tawan di telinga new.

New pun kaget, pasalnya sejak tadi new kira tawan tak memperhatikan nya.
"Pokonya jangan pernah pake baju kaya gini kalo bukan sama aku, ngerti? " entah lah ucapan tawan seperti perintah bagi new.

Suaranya pelan namun mengintimidasi new, membuat nyali new menciut.
"Eehhhmmm" desahan new lepas begitu saja saat tawan mulai menelusik kemeja new dan memainkan puting new dari dalam kemeja nya.

"Ahhh tee, pelan" saat tawan meremas dada new.
Tawan tersenyum miring, menatap wajah binal new membuat tawan gila.

"Jangan pernah pasang wajah kaya gini di hadapan siapapun new, aku gak rela bagi dengan siapa saja" ucap tawan sambil menggending new ala koala menuju kasur.

Tawan menirkan new di kasur, dan membuka satu demi satu kancing baju new, menyatakan tawan sudah membuang sembarang kaos yang dia pakai.

Tawan melepas celana new dan celana nya sehingga mereka naked.
New berbalik dan menindih tawan.

Tawan membiarkan new memimpin, melihat apa yang akan new lakukan.
New mencium tawan dari bibir, leher dan dada tawan, membuat beberapa tanda kepemilikan di tubuh tawan.

"Ahhh new, kamu nakal banget" ucap tawan.
Tawan sudah tak dapat menahan hasrat nya dan mengangkat pi ggul new agar mudah memasukan penisnhmya kedalam lubang new.

"Masukin hin, aku udah gak kuat" ucap tawan.
"Aaahhhh tee" new mendesah saat lubang nya terasa penuh oleh penis tawan.

New mencengkram pundak tawan dan mulai menaik turunkan pinggul nya.
Udara dingin di kota Paris, ac di kamar mereka ternyata tak mampu mendinginkan panas tubuh mereka.

Keringat serta desahan bergema di seluruh ruangan.
"Aahh tee, aahhhh ahhh " new terus saja meracau menikmati setiap hujaman yang tawan berikan.

Tawan membalika  tubuh new, membuat new menungging membelakanginya.

"Ssssshhh hin, kamu nikmat banget"
"Aahhhh ehhhmmm hiinnn"
Desahan tawan tak kala berisiknya.

"Aahhh tee, percepat tee ahh aku mau keluar tee aaaahhhh" desahan panjang new merasakan puncak nya.

Tawan masih saja menggenjot, mempercepat temponya dan
"Aaahhhhhh ssshhhhh" tawan mengeluarkan bibit unggul nya di dalam new.

Cairan hangat keluar dari lubang milik new, sementara cairan new membasahi seprei kasur mereka.

Tawan ambruk di samping new dan merentangkan tangannya membawa new masuk kedalam dekapannya.
New memeluk tawan yang terasa hangat.

"Istirahat new, besok kita jalan kemana pun kamu mau" ucap tawan kemudian mengecup dahi new.

"Selamat malam sayang nya new" ucap new sambil mengecup pipi tawan sekilas.
Tawan tertawa.
"Malam sayang" ucap tawan.
Mereka pun larut dalam mimpi indah masing-masing

TI AMO HINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang