bab 16

245 20 7
                                    

Tay mengantar new kembali kerumah nya, new segera berlari masuk kedalam rumah ketika melihat beberapa orang berrubuh kekar berada di dalam rumahnya.

New menghampiri paman nya yang sudah tersungkur di lantai dengan wajah yang babak belur.
"Om kenapa? Ada apa om?" Tanya new pada rio.
Rio hanya diam sambil meringis.

"Dia meminjak uwng dari kami, dan samapai saat ini tidak bisa melunasinya maka rumah ini akan kami ambil sebagai bayaran" ucap salah satu dari mereka.

"Om bener ini? " tanya new tak percaya.
"Mending lo cari tempat tinggal lain, gue akan pergi dari sini" ucap rio tanpa menjelaskan.

"Jangan sentuh barang-barang saya dan foto orang tua saya" ucap new sambil merampas figura orang tua nya.
Namun new tersungkur karna tubuh new lebih kecil dari mereka.

Tay segera menghampiri new dan membantu new berdiri,
"New, bawa semua barang milik mu lalu kita keluar dari sini" ucap tay dengan emosi memandang orang-orang di depannya.

New segera masuk ke kamar, membereskan beberapa barang miliknya lalu keluar bersama tay sementara rio sudah tidak berada di rumah.

"Kita pulang ke rumah aku ya new" tanya tay di dalam mobil.
"Aku akan mencari tempat tinggal besok, untuk sekarang bisa kita cari motel yang murah aja? " tanya new tanpa menatap tay.

"Ini sudah larut new" ucap tay, tay kemudian mengemudikan mobil nya tanpa banyak bicara.
Tay langsung membawa new ke rumahnya, mengajak new masuk tanpa mengeluarkan barang-barang milik new.

New duduk di tepi ranjang tay, hanya diam tak berbicara sejarah kata pun.
"Minum dulu" ucap tay sambil menyodorkan segelas air putih pada new.
New meminum nya dan meletakan gelas nya di nakas samping tempat tidur.

"Kamu gak harus selalu kuat new, kami boleh menangis" ucap tay.
New kemudian menoleh kearah tay, matanya sudah berkaca-kaca.

Tay segera membawa new dalam pelukannya.
"Hiks kenapa semua nya harus seperti ini tay hiks" tangis new pecah dalam dekapan tay.
Dekapan yang hangat menurut new.

New memeluk tay dengan erat, dada nya terasa sakit. Semua milik nya telah di rampas, ibu, bapak, sekarang rumah peninggalan orang tua nya.

Dia memang berniat meninggalkan rumah itu, namun dia tak ingin rumah itu di jual, jika new rindu dengan orang tua nya kemana dia akan mengingat semua kenangan bersama mereka?

New terisak, sesak sekali rasanya.
New melepaskan pelukan nya lalu menghapus air matanya.
"Maaf jika aku terlihat lemah tay, aku hanya lelah" ucap new.

Tay menggeleng dan membantu new menyeka air matanya.
"Saat bersama ku, kamu gak harus menyembunyikan semua nya sendiri new"
"Sebaliknya, kamu harus menceritakan semuanya dan membagi beban mu kepada ku" ucap tay sambil mengusap lengan new.

"Sekarang mandi lah, ganti pakaian mu lalu istirahat" ucap tay.
New mengangguk dan mengerjakan perintah tay.

New kemudian tertidur ketika tay keluar dari kamar mandi setelah membersihkan dirinya.
Tay menyelimuti new, dan mengecup dahi new sebelum ikut tertidur di samping new.

"Mimpi indah hin,aku takan membiarkan mu terluka lagi, aku berjanji" bisik tay sambil memeluk new yang membelakanginya.

*
*
*
*
*
*
New terbangun ketika matahari mulai mengintip melalui celah-celah jendela kamar tay, new segera membersihkan dirinya lalu berniat membuat sarapan untuk mereka.
New kaget ketika mendapati seorang wanita paruh baya namun masih terlihat begitu cantik sedang berada di dapur.

"Halo, kamu teman tay? " tanya bunda.
Tay seperti nya lupa jika kemarin orang tua nya pulang ke Indonesia.
"Hmm iya tante, maaf jika sa-" ucapan new terpotong ketika bunda meraih tangan new.
"Gapapa, ayo sini" ucap bunda.

Hati new meleleh mendapat perlakuan manis dari wanita di depan nya, mana yang sebelumnya new tak, pernah rasakan.

"Kamu mau buat apa? Biar bund ayang bikin" ucap bunda.
"Gak usah tante, saya bisa sendiri ko" ucap new gugup.
Gemini keluar dari kamar nya.
"Halo tante, eh halo ka new, om mana tan" ucap gemini.

"Hai sayang, om lagi Kebengkel sebentar, kamu kenal sama temen nya abang? " tanya bunda.

"Ini tutor gemini tan, iya temen nya abang juga, tapi tau masih jadi temen apa enggak heheh namanya ka new" jelas Gemini, new yang mendengar ucapan gemini lantas membulatkan matanya sambil tersenyum kaku.

"Oh new namanya, panggil aku bunda aja ya" ucap bunda.
New hanya mengangguk, new membantu bunda membuat sarapan, di dapur kemudian bunda beralih ke taman sementara new masih di dapur.

Tay bangun dari tidur nya dan tak melihat new di kasur, tay langsung keluar mencari new yang ternyata sedang ada di dapur.

"Pagi hin" ucap tay sambil mencium pipi new.
New segera menepis tay dan memukul tangan tay.
"Kenapa?" Tanya tay bingung dengan masih berwajah bantal.

"Ehemm" gemini berdehem.
Tay segera menoleh dan melihat gemini, ayah serta bunda nya sedang melihat pemandangan di depan nya.

"Astaga aku lupa kalo ada kalian" ucap tay santai sambil tersenyum.
"Ini new pacar aku, ganteng gak? " tanya tay dengan santai pada mereka.

Bunda, ayah dan gemini hanya tersenyum melihat tingkah tay, new tak menyangka jika reaksi orang tua tay biasa saja seperti ini.

*
*
*
*
Mereka sarapan bersama, masakan andalan new yaitu nasi goreng.
"Gimana bun? Enak gak? " tanya tay.

"He'em enak banget" ucap bunda dan kemudian ayah ikut mengangguk.

Setelah menghabiskan sarapan new kemudian ketaman dan membereskan beberapa taman yang mati sejak di tinggal bunda.

"Kamu suka taman juga? " tanya bunda yang ikut membantu di samping new.
New mengangguk.
"Dulu waktu kecil dan ibu masih ada, dia suka berkebun dan new suka bantu ibu" ucap new.

"Oh ya, wah beruntung banget ibu punya anak seperti new, pintar, ganteng banyak bisa nya lagi" ucap bunda.

"Bunda bisa aja" new tersipu malu.
"Ihh" ucap bunda gemas sambil mencubit pipi new.
Tay hanya tersenyum melihat tingkah dia orang di depan nya



*
*
*
*
*
*
Asyik new dapet lampu ijo dari ayah sama bunda wkwkwkw

TI AMO HINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang