bab 23

267 18 3
                                    

Hari ini di kantor new ada pertemuan dewan, ayah dan bunda sengaja hadir sebagai tamu undangan, new pun di minta tawan untuk menemaninya.

Perkumpulan orang penting yang menurut mereka sederhana, namun new merasa ini sangat mewah.

"Hai om, hai tante"sapa love di sela-sela acara pesta
" oh hai sayang, apa kabar? " bunda berbasa basi.

"Tidak begitu baik, terlebih lagi anak kesayangan tante menolakku" love
"Maaf sayang, itu sudah jadi pilihan tay, semua orang berhak menentukan pilihannya bukan?" Jelas bunda.

"Lagi pula tak ada keharusan tay untuk memilihmu" bunda.
"Hahaha, lucu sekali tante ini, bukan kah papah ku sudah begitu baik membantu perusahaan kalian? Apakah itu tak cukup untuk menjadikan nya alasan? " teriak love yang menimbulkan beberapa perhatian dari orang yang berada di pesta.

"Love, berhenti lah dan jangan membuat ini menjadi ramai" ucap bunda, bunda hanya tak ingin masalah sepele seperti ini menjadi rumit.

Beberapa orang di sekitar bunda dan love mulai memperhatikan mereka, bahkan sudah biasa beberapa orang di sekitar mulai mencibir meskipun tak mengerti persoalan yang terjadi.

Tawan yang melihat keramaian itu pun segera menghampiri.
"Ada apa bun? " tanya tawan.

"Oh ini lah penyebab dari permasalahan nya" ucap love pada new yang berdiri tepat di samping tawan.

New menyatukan alisnya tak mengerti apa yang sedang terjadi.
"Apa masalah mu love" tanya papah love yang tiba-tiba ikut bergabung bersama mereka.

"Seharusnya sejak awal aku tak menuruti keinginan papah untuk mendekati lelaki ini" ucap love sambil menunjuk Tawan.

"Kau tau Tay,aku bahkan rela melepaskan orang yang aku sayang demi memenuhi ambisi papah ku Agar aku bisa bersanding dengan mu, tapi kau malah memilih lelaki ini?" Tanya love.

"Love sudah,aku tak mau mendengar apapun lagi" ucap Tawan.

Love sempat mendorong new,hingga tersungkur,Tawan membantu new berdiri,love ingin sekali mempermalukan new karna dia begitu sakit hati pada Tawan.

"Love hentikan, jangan membuat papah malu" papah love menarik tangan love.

Namun new menahan nya.
"Love aku tak marah padamu , aku tau kau sangat membenci ku Karna Tay lebih memilihku"
"Kau itu cantik,dan berpendidikan seharusnya bisa berfikir lebih baik lagi"
"Jika orang tua mu menyuruh mu melakukan sesuatu yang tak kau inginkan,sebaiknya kau bicarakan baik-baik"

"Lagi pula,apa kau akan bahagia jika berdampingan dengan seseorang yang tak benar-benar kau cintai? Benar kata Tay kau hanya berambisi ,kau hanya obsesi dan itu berlebihan, apakah kau tau? Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik?" Ucap new.

Tawan tersenyum bangga kepada new,Tawan tak salah memilih new,dia benar-benar mengagumkan.

Begitu juga dengan bunda dan ayah.
Love menatap new lekat, dia merasa kalah telak.

Niat hati ingin mempermalukan tapi kenyataan nya malah sebaliknya.

Papah love meminta maaf atas apa yang terjadi,kemudian mengajak love untuk pergi meninggalkan pesta.

"Om"panggil Tawan pada papah love yang membuat love dan papahnya menoleh.

" love adalah anak yang baik,dia mengesampingkan kebahagiaan dirinya demi anda, sekarang waktunya biarkan dia bahagia dengan pilihannya,dia berhak mendapatkan nya" ucap Tawan.

Love menangis,dia selama ini hanya ingin di dengar papahnya love terlalu egois sehingga membentuk love menjadi anak yang keras kepala.

*
*
*
*
*
*
*
Setelah acara selesai mereka semua kembali kerumah tawan, termaksud new.
" bun maaf acaranya berantakan karna new" new tak menyangka jika love senekat itu.

"Tidak masalah sayang, lagi pula ini bukan salah mu, love yang gak bisa menempatkan dirinya"

Ne mengangguk dan tawan mengajak new masuk ke kamar untuk beristirahat.
New menatap, kembali boneka yang pernah dia lihat sebelumnya.

"Tee, dulu aku pernah punya boneka seperti ini tapi sudah aku berikan untuk orang lain" ucap new sambil menunjuk boneka kelincinya.

Tawan turun dari kasir dan mengambil boneka nya.
"Ini?" Tanya tawan dan new mengangguk.

"Boneka ini bukan punya ku, tapi punya anak kecil yang aku temui di makan nenek beberapa tahun lalu" ucap tawan sambil menatap new.
New menutup mulutnya tak percaya, kenapa dunia begitu sempit?

"Ini milik mu new" ucap tawan sambil memberikan boneka nya.
"Ini benar punya aku? Kamu laki-laki yang nangis di depan makam waktu itu? "
New masih tak percaya.

"Iyaa, maaf aku gak langsung memberitahu mu, aku takut kau akan merasa aku orang aneh" ucap tawan.
"Setelah nenek meninggal aku memutuskan untuk ikut ayah dan bunda sekolah disana, tapi ketika kuliah aku kembali kesini"
"Aku berjanji pada diriku akan mencari mu, siapa yang sangka aku menemikanmu"

"Aku pertama kali melihatmu di bar joss, dan dari sana aku yakin jika itu kamu"
"Dari sana pula aku berjanji takan melepaskan mu"
New manatap tak percaya ternyata masih ada yang menginginkan nya.
Perlahan air mata new menetes.

"New maaf, apa aku membuat mu marah? Kenapa mau menangis? " tanya tawan yang khawatir.
New kemudian tersenyum
"Tidak tee, aku terharu, aku kira selama ini aku sudah di buang ternyata masih ada yg menginginkan aku" ucap new.

"Ssttt, kamu gak boleh bilang gitu, kamu adalah satu-satunya orang yang akan berdiri disisi ku" tawan masih mengelus pipi new untuk menghapus air matanya.

"Ternyata bener, kamu orang yang sering ngirim surat kaleng? Kamu juga bukan yang biayain aku ketika di rumah sakit? " tanya new.
"Apa win dan bai memberi tahu mu? " tawan.

"Tidak, aku hanya menebak dan itu benar? " ucap new.
Tawan mengangguk dan tersenyum.

"Terima kasih tee karna sudah mempertahankan aku" ucap new dengan air mata.
Tawan memeluk new dan mengisap punggung new.

"Tidak hin, aku yang berterima kasih karna kau telah hadir dan datang kepada ku waktu itu"
"Kau orang pertama dan terakhir untuk ku" ucap tawan.
Mereka pun berpelukan, tanpa sadar bunda dan ayah sedang melihat karna tawan tak menutup pintunya dengan benar.

"Anak kita sudah besar yah, biarkan dia dengan pilihannya" ucap bunda
Ayah pun mengangguk setuju.

*
*
*
*
*
*

TI AMO HINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang