Satu minggu setelah camping Nathan menjadi seorang pendiam dan irit bicara. Bukan apa, pasalnya entah mengapa akhir² ini Nathan mereka lemas dan mual hingga membuat nya merasa tidak mood untuk melakukan kegiatan apapun bahkan bermain bersama teman-temannya
Kali ini pun Nathan tengah terbaring lemas diatas ranjang berbalut selimut hangat dengan wajah memelas dan bibir pucat. Ia ijin tidak masuk sekolah karena sakit
Sedari pagi Nathan terus saja memuntahkan cairan bening yang entah apa itu Nathan pun bingung dan membuat sang ibu mau tidak mau menjaganya mengurungkan niat pergi kebutik, padahal butiknya tengah ramai pengunjung. Namun apalah daya kesehatan anaknya jauh lebih utama baginya
Tok.. Tok.. Tok
Suara ketukan pintu mengalihkan atensi Nathan yang baru keluar dari kamar mandi setelah lagi dan lagi memuntahkan cairan bening
"Ini mamah sayang"
"Masuk mah!" Jawab Nathan pelan namun masih terdengar oleh sang ibu
Ceklek
Terpampang wajah cantik Bu Marchel yang tidak lain ibunya Nathan didepan pintu kamar miliknya, tersenyum manis kearah Nathan lalu berjalan menghampiri Nathan untuk mengecek kondisi tubuhnya
"Masih mual?"
Nathan mengangguk sebagai jawaban
"Dibawah ada teman temanmu. Mereka bilang ingin menjenguk mu karena jamkos. Mamah suruh kesini yah?"
Nathan hanya mengangkat alis sedikit tersenyum. Ia yakin para sahabatnya berbohong dan mereka hanya ingin bolos sekolah dengan beralasan menjenguknya
Ia tau karena ini bukan kali pertamanya mereka melakukan hal tersebut dan pada akhirnya mereka malah bermain ps dan rebahan dikamar Nathan
"Suruh mereka pulang aja mah!"
Bu Marchel menggeleng kepalanya tersenyum kecil sambil menepuk pelan bahu Nathan
"Kamu tuh gimana! Udah baik mereka mau jengukin kamu, malah di usir"
"Mamah tuh kemakan omongan mereka! Jelas² mereka bohong kalo jamkos, mereka cuma numpang nongkrong bolos doang disini"
Lagi lagi bu Marchel menggeleng kepalanya sambil mencubit pipi Nathan yang sedikit pucat
"Namanya anak muda sayang.. Kamu juga kayak gitu kan?"
Nathan hanya berdengus kesal sedikit memanyunkan bibit tipisnya
"Dikit, gak separah mereka"
"Hhmmm.. Kenyataannya kamu yang paling parah"
Sang ibu terkekeh gemas melihat anaknya yang merajuk tak ingin mengakui bahwa dia jauh lebih brengsek dari para sahabatnya
Ia tidak mempermasalahkan Nathan yang nakal ataupun pecicilan karena baginya kebahagiaan Nathan adalah yang paling utama. Ia tidak mau kejadian kelam yang menimpa anak pertamanya menimpa Nathan dan juga Clay. Sudah cukup hal itu menjadi tamparan keras baginya dan sang suami untuk lebih memperhatikan kebahagiaan sang anak
"Mamah panggil mereka kesini yah" Ucap lembut bu Marchel mendapatkan anggukan histeris dari Nathan
Beberapa menit kemudian terdengar suara gebrakan pintu yang dibuka paksa dengan kaki
"Peteeeeeettttt" Teriak Gemi berlari menghampiri Nathan yang tertidur lemas diranjangnya berbalut selimut hangat dan tanpa kasiannya Gemi langsung loncat menindih tubuh Nathan
"Beratthh anjinghhhh"
Nathan menyerngitkan wajahnya sambil mendorong tubuh Gemi sia-sia karena Winata ikut menindihnya
YOU ARE READING
Diantara Kita? - MILEAPO - LOCAL
HumorMenjadi orang tua disaat usia kita belum cukup untuk menjadi orang tua tidak segampang yang kita bayangkan Banyak resiko yang harus kita ambil, disamping merelakan masa depan kita juga harus merelakan kehidupan kita yang akan berubah drastis bak omb...