Setelah menaiki lift untuk menuju ruangannya, kini Milen sudah tepat berada disana disambut oleh seorang lelaki berpakaian formal dan rapih berdiri disamping pintu ruangannya
"Selamat siang tuan Milen" Sapanya menunduk hormat
Milen hanya mengangguk dengan senyum sendu membalas sapaan sekretarisnya yang selalu menggantikan Milen mengurus perusahaan kala dirinya tak masuk
"Untung saja kau datang ke perusahaan tuan, ada client yang ingin bertemu dengan mu hari ini"
"Hm, atur saja jadwalnya"
Saat sedang fokus membicarakan jadwal tiba-tiba seseorang menabrak punggung Milen dari belakang
Yap, orang itu adalah Nathan yang berjalan dibelakang Milen karena sibuk menelusuri ruangan disana sambil memainkan beberapa hiasan
"Aww.. Lo halangin jalan gue sih!" Pekiknya mengusap kening yang terkena punggung Milen
Seketika Milen langsung berbalik ikut mengusap kening Nathan dengan raut wajah Khawatir lalu mengusap perut buncit nya lembut
"Kamu gapapa?"
Nathan hanya menggeleng sebagai jawaban
Namun tiba-tiba terdengar suara panggilan dari arah lain membuat Nathan kini mendongkak menatap
"Nathan!!"
"Astaga pak Aldo"
Nathan membolakan mata tak percaya saat melihat pelatih basketnya bekerja ditempat Milen
Dia bahkan terlihat seperti seorang sekertaris disana
Dengan cepat Nathan berlari menghampiri Reinaldo, sekertaris Milen sekaligus pelatih basket disekolahnya
Dia dua tahun lebih tua dari Milen
"Astaga pak Aldo kerja disini?" Tanya Nathan histeris
"Hm, aku sekertarisnya tuan Milen" Balas Reinaldo bernada dingin namun dengan senyum manis
Melihat keakraban keduanya membuat Milen penasaran dan langsung menghampiri mereka
"Kalian saling kenal?"
Nathan dan Reinaldo mengangguk bersamaan menjawab pertanyaan Milen
"Dia pelatih pelatih gue disekolah" Balas Nathan menggantung kalimatnya
"Sekaligus gebetan gue" Lanjutnya berbisik pada Milen yang berdiri di sampingnya
Total Milen membolakan mata terkejut lalu menatap bergantian sekertarisnya dan Nathan yang tengah asik saling melempar senyuman
"Kau sudah keluar sekolah? Saya jarang sekali melihat mu berlatih"
Nathan yang tengah fokus memandangi Reinaldo dengan senyum manis pun langsung tersadar mengulum bibir
"Emh.. I-itu.. I-itu.. A-akuu"
Belum sempat melengkapi kalimatnya tiba-tiba Milen berdehem keras membuat Reinaldo kini menatapnya yang langsung memberi kode menunjuk perut Nathan dengan matanya
Seketika Reinaldo paham dengan maksud Milen bahwa orang yang sudah dihamilinya adalah Nathan, murid yang dilatih basket olehnya
Meskipun sedikit terkejut dan tak percaya Reinaldo berusaha menutupinya dengan tersenyum sendu dan mengalihkan topik pembicaraan
"Lain kali jika tidak sibuk saya akan mengajakmu ngopi" Ucapnya lembut pada Nathan
"Sekarang aja!!" Balas Nathan sedikit berteriak bahkan hingga refleks memegang tangan Reinaldo
YOU ARE READING
Diantara Kita? - MILEAPO - LOCAL
HumorMenjadi orang tua disaat usia kita belum cukup untuk menjadi orang tua tidak segampang yang kita bayangkan Banyak resiko yang harus kita ambil, disamping merelakan masa depan kita juga harus merelakan kehidupan kita yang akan berubah drastis bak omb...