Jam menujukan pukul tiga sore, Dewangga yang tengah mengantar Freya pulang kini sudah sampai tepat didepan rumahnya
Dewa memang pernah pergi kesana beberapa waktu lalu, jadi dia tak banyak tanya saat di perjalanan
Lagipun, dia terlalu malas berbicara dengan wanita menyebalkan yang selalu menyusahkannya
Cekettt
Suara motor berhenti dengan tiba-tiba
"Padahal berhentinya gak perlu banyak gaya" Ucap Freya sambil menuruni motor
"Terserah yang punya motor dong! Comen aja lo Muna!"
"Apaan Muna?"
"Munafik, lo emang cewe munafik kan?!"
Freya memilih mendelik tak peduli lalu memasuki rumah besar yang tidak terlalu mewah itu setelah membuka gerbang
"Sini masuk" Ucapnya menggerakkan tangan
"Ngapain?! Mending gue balik"
"Gue buatin dulu minum, sebagai tanda terimakasih, gue lagi gak ada duit buat bayar lo soalnya"
"Anjing lo pikir gue ojol, ojek tolol!"
Meskipun menolak, Dewa tetap bergegas membuka helm
Jujur saja dia juga haus
"Gue gak ngomong yah, lo yang ngomong sendiri" Balas Freya mengangkat bahu acuh
"Cepetan, jangan so jaim lo!"
"Sebentar Muna, ini sedang proses menuruni motor"
Dengan kesal Dewa membuntuti Freya yang kini tengah membuka kunci pintu rumah
'Ni rumah gede tapi sepi yaa' batin Dewa
Setelah memasuki rumah, dengan santai Dewangga duduk disana tanpa dipersilahkan
Dan Freya hanya bisa menggeleng sudah tak heran
"Tunggu sebentar, gue buatin minum" Ucapnya beranjak pergi
"Hm, cepetan" Balas Dewa mengusir seolah dia yang punya rumah
Seperti yang selalu dilakukan seorang tamu saat berkunjung, kini Dewa tengah menelisik ruangan disana memperhatikan setiap inci hanya karena penasaran
Sangat rapih, pikirnya
Mungkin karena yang tinggal disana seorang anak perempuan, jadi kerapihan bukan suatu hal yang aneh, karena pada dasarnya seluruh wanita memanglah seperti itu
Saat tengah asik memperhatikan sekitar, Tiba-tiba pandangan Dewa terpaku pada salah satu bingkai poto kecil terpajang disana dengan seragam kerja yang tergantung disampingnya
Karena penasaran, Dewa pun beranjak untuk melihat
Dan itu hanya sebuah foto keluarga yang sedikit usang dimana ada ayah, ibu, dan satu anak perempuan
Sudah pasti itu Freya ketika masih kecil, pikir Dewa
"Jelek banget" Lirihnya mengulum bibir
"Ngapain lo!"
Tiba-tiba saja Freya datang dari arah lain membawa nampan kecil berisikan dua gelas minuman dingin yang begitu mengunggah dahaga
"Lagi liat anak kecil tuh difoto, jelek banget! Kunti bogel"
Freya menyerngit dengan senyum kecil lalu memutar bola mata jengah dan duduk disana
"Wih, baik banget lo kasih gue dua gelas" Ucap Dewa sumringah sambil ikut mendudukan diri disana
YOU ARE READING
Diantara Kita? - MILEAPO - LOCAL
HumorMenjadi orang tua disaat usia kita belum cukup untuk menjadi orang tua tidak segampang yang kita bayangkan Banyak resiko yang harus kita ambil, disamping merelakan masa depan kita juga harus merelakan kehidupan kita yang akan berubah drastis bak omb...