Diperjalanan pulang Nathan hanya diam memalingkan wajah menatap luar jendela, terasa begitu canggung hingga Milen bingung memulai percakapan
"Dia pacar lo?" Tanya Nathan secara tiba-tiba, ia geram karena Milen hanya diam tidak berklarifikasi apapun
"Hah? Ah dia client ku" Balasnya sedikit terkejut
Nathan hanya diam tak membalas lagi saat Milen bersikap seolah tak terjadi apapun
"Soal ciuman itu.. Aku benar-benar tidak melakukannya" Sambung Milen
Akhirnya dia ngomong, pikir Nathan
"Hm"
Hanya itu jawaban Nathan, ia pura-pura acuh padahal hatinya penasaran
Yang diharapkan Milen akan menjelaskan segalanya dengan melanjutkan berbicara nyatanya tidak. Dia malah kembali diam dan fokus menyetir mobil
"Sialan emang si Molen!" Lirih Nathan pelan namun sedikit terdengar samar oleh sang empu
"Kamu barusan bilang apa?"
Milen mendongkak menatap Nathan yang menggeleng pelan dengan raut wajah kesal
"Terus yang gue liat pas diruangan apa?" Ketusnya tanpa menatap Milen
"Tadi matanya kelilipan, aku hanya melihat untuk sekedar meniupnya, tapi dari sudut pandangmu terlihat kami sedang berciuman"
Milen berkata dengan melirik sesekali pada Nathan yang seperti enggan menatapnya
"Secare itukah sama client?" Balasnya masih berkata ketus
"Dia adiknya Joshua, aku sudah menganggap nya adikku juga, jadi aku harus menjaganya"
"Joshua juga menyuruhku untuk mengajarinya, jadi sepertinya aku akan sering bertemu dengannya"
"Gapapa kan?"
Setelah terdiam beberapa menit Nathan pun mengangguk pelan meskipun masih setia memasang wajah ketus
"Hm, selagi kalian gak punya hubungan"
Entah Nathan sengaja atau keceplosan karena secara tidak langsung dia mengklaim bahwa Milen adalah miliknya
Mendengar itu Milen mengulum bibir menahan senyum namun terlihat Nathan yang langsung membolakan mata sadar dengan ucapanya
"M-masud gue lo mesti fokus dulu jagain gue sama si utun" Lanjutnya berusaha mengelak
Milen hanya mengangguk pelan
Keheningan kembali terasa disepanjang jalan, mereka memilih diam menikmati suasana malam disana, sampai beberapa menit kemudian akhirnya mereka tiba di kediaman Milen
"Kita sudah sampai" Ucap Milen lembut lalu menatap Nathan yang mengangguk pelan sambil berusaha melepas safetycar
Melihat itu Milen tersenyum menggeleng kepalanya lalu mendongkak pada Nathan untuk membantunya melepas safetycar
Namun hal itu malah membuat Nathan gugup karena jarak wajah diantara mereka begitu dekat
Bahkan tarikan nafas Milen sangat terasa di ceruk lehernya, begitu pun dengan Milen ia merasakan detak jantung Nathan begitu cepat seperti detak jantung nya
Setelah melepas safetycar Milen menatap Nathan tanpa menarik tubuhnya hingga wajah mereka benar-benar dekat dengan ujung hidung yang saling menempel
Nathan menarik nafas kasar saat Milen mulai memainkan hidungnya, detak jantungnya semakin cepat hingga harus menahan nafas karena tak mau Milen merasakan nya
Namun seketika Nathan mulai memejamkan matanya saat Milen secara tiba-tiba mencium bibir atas Nathan
Awalnya Nathan diam tak merospon, namun saat Milen mulai mengusap bahunya sensual, seketika Nathan membuka mulut memberi akses untuk Milen
YOU ARE READING
Diantara Kita? - MILEAPO - LOCAL
HumorMenjadi orang tua disaat usia kita belum cukup untuk menjadi orang tua tidak segampang yang kita bayangkan Banyak resiko yang harus kita ambil, disamping merelakan masa depan kita juga harus merelakan kehidupan kita yang akan berubah drastis bak omb...