Boboiboy dkk hanya milik Monsta, saya hanya meminjam karakternya saja.
Cerita ini murni ide saya.
Fanfic, Drama, Humor, Hurt, Family, Angsat?, Elementals Siblings.
.
.
.
HAPPY READING!
===
Ada saat dimana Halilintar mempunyai niat untuk menjual dua saudaranya saja yang mempunyai ahlaq minim pada tukang lelang ikan.
Rasanya Halilintar sudah lelah, capek dan muak dengan perangai kurang ajar dua adiknya, Taufan dan Blaze.
Hari masih pagi buta dan Halilintar dikejutkan oleh siraman air ketika tengah tidur, kurang ajar banget dua setan itu. Adik sialan.
Bahkan keduanya masih sempat ketawa karena berhasil menjalankan rencana menjahilinya, membuat emosi Halilintar seketika memuncak dan hampir saja khilaf untuk membunuh dua mahluk pemancing amarahnya jika saja Gempa dan Ice tidak cepat datang untuk menggagalkan niatnya.
"Gue nggak mau tahu, kalian harus jemur kasur gue yang basah gara-gara kalian!"
Suasana hari ini mereka disuguhkan pemandangan dari amukan Halilintar pada Taufan dan Blaze.
Pagi yang indah. Bukan pemandangan asing sebenarnya bagi mereka bahkan mungkin sudah seperti asupan sehari-hari melihat pertengkaran antara si sulung dengan dua bocah setan bandel ini.
"Aahh kak Hali mah tega banget!" rengek Taufan.
"Nggak mau!" tolak Blaze mentah-mentah.
Halilintar menajamkan tatapannya. "Nggak mau? Oke, kalo gitu siap-siap aja kalian nggak jajan setahun!" final Halilintar bangkit, tak perduli dengan sarapannya masih sisa setengah, hatinya sudah terlanjur jengkel pada dua setan yang berstatus sebagai adiknya.
Taufan Blaze melotot terkejut. "Masa gitu? Nggak bisa dong kak!" protes Blaze berseru tak terima.
Halilintar menghentikan langkah, menoleh sejenak. "Kenapa nggak bisa?"
"Jangan pake anceman uang jajan dong kak, tega amat!"
"Masa bodo!" Halilintar segera menyambar tas dan kunci motornya untuk segera berangkat.
"Kak Gem, gimana dong?" rengek Blaze.
"Nasib lo" sahut Ice yang baru datang bersama Solar dan Thorn.
Solar tertawa puas melihat nasib kedua kakaknya.
"Mampus! Haha liat siapa yang nggak bakal dikasih uang jajan selama setahun sama bang Hali, ngiler aja deh kalian." ledek nya.
Adik sialan memang. Umpat Taufan Blaze.
Bugh!
Thorn tiba-tiba saja memukul punggung Taufan lumayan keras membuat Taufan hampir mengumpat, dia mengaduh protes tak terima tubuhnya teraniaya.
"Apaan sih Thorn?! Dateng-dateng ngajak berantem!" jengkel Taufan, masalah uang jajan belum selesai ada lagi yang cari ribut.
"Kak Upan nyebelin! Thorn jadi kesel!" sungut bocah itu sebal.
Taufan mengernyit tak paham. "Lah, gue ngapain emangnya?" tanyanya heran, tak ada angin tak ada badai tiba-tiba Taufan disalahkan begitu saja, mana terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle
FanfictionSebuah kisah mengenai kepingan Puzzle Hancur namun dapat kembali disusun. Namun saat satu keping puzzle hilang, akan kah gambar yang indah itu kembali utuh? "Menurutmu apa definisi bahagia itu?"