20. Puzzle

264 33 1
                                    

Boboiboy dkk hanya milik Monsta, saya hanya meminjam karakternya saja.

Cerita ini murni ide saya.

Fanfic, Drama, Humor, Hurt, Family, Angsat?, Elementals Siblings.

.

.

.

HAPPY READING!

===

Seminggu berlalu dengan lambat bagi Blaze, tak ada hal spesial yang dapat Blaze ceritakan selain harus menjalani ujian tertulis dan praktek sebagai syarat kenaikan kelas.

Dan kini minggu tenang tiba, Blaze menyandarkan tubuhnya dengan santai dan melipat kakinya dengan kucing betina milik Taufan dalam pangkuannya menikmati acara televisi yang menampilkan filem kartun spons kuning bersama teman-temannya yang hidup di dasar laut.

Sesekali tawa Blaze terdengar saat melihat tingkah konyol dari karakter bintang laut berwarna pink di kartun tersebut.

Hari ini rumah sepi, hanya ada dirinya yang tengah menonton TV di ruang tengah dan Halilintar yang mungkin tengah berada dikamarnya. Sejak pagi Gempa pamit pergi kerumah temannya, Solar dan Thorn yang pergi untuk tes tertulis di sekolah tujuan mereka dan Ice yang mendadak semangat untuk les melukisnya.

Bunyi ketukan pintu terdengar membuat Blaze menoleh, setelah menurunkan Wati dari pangkuannya Blaze bangkit membuka pintu. Harusnya jika itu Gempa atau yang lainnya tidak perlu repot-repot juga mengetuk pintu kan.

"Iya bang, ada apa?" tanya Blaze saat mendapati seorang pria tak dikenal.

"Paket dek, atas nama Tuan Muda Blaze." katanya setelah membaca tulisan nama penerima di ressi paket tersebut.

Blaze terkekeh pelan sedikit malu dengan nama yang dia tulis sendiri. "Iya bang itu punya saya." ucapnya.

"Pembayarannya lewat COD ya, dek"

Blaze meringis pelan sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal kemudian terkekeh canggung.

Anjir! Kenapa datengnya hari ini sih? Mana uangnya kemarin kepake lagi. Rutuknya dalam hati.

"Kok udah sampe ya bang? Kan harusnya sampe dua hari lagi."

"Waduh soal itu saya ngga tahu dek, tugas saya kan cuma nganterin paket."

"Oh gitu," Blaze diam dengan pikiran berkecamuk bingung, dia benar-benar tidak punya cadangan uang sama sekali sekarang.

Ngutang dulu boleh ga ya? Pikir Blaze, lalu kemudian menggeleng pelan, sudah pasti tidak boleh.

Boleh ga paketnya di pending dulu buat dua hari kedepan?

Blaze baru saja akan berucap seperti itu sebelum seseorang melintas dalam pikirannya, Blaze tersenyum menyadari dia masih punya orang yang bisa di andalkan.

"Dek? Dek? Ini gimana?" tanya tukang paket menyadarkan lamunan Blaze.

"Kalo gitu bentar ya bang," setelahnya Blaze berlari menuju ke atas, lalu tanpa permisi dia membuka kamar ketiga kakaknya.

Blaze menyembulkan kepalanya mengintip kegiatan apa yang sedang Halilintar lakukan. "Abang!" panggilnya, hanya Halilintar yang bisa Blaze harapkan sekarang.

Halilintar menoleh kemudian hanya berdehem kecil.

"Ada orang nyariin abang," katanya.

Halilintar menoleh lantas mengernyit. "Siapa?"

PuzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang