Janlup vote and comen nya gays
"Gimana hari pertama kamu disini, Abiyya?"
saat ini, Abiyya dan Kiai Abdullah sedang duduk berbincang di ruangannya sang Kiai.
"Lancar, Abi" jawab Abiyya
"Sudah ketemu istri kamu?" Abiyya mengangguk menahan senyum dan ia tampak merona. Menyadari hal itu, pria yg berstatus sebagai mertua nya itu tertawa geli.
"Kenapa wajahmu merona begitu? Apa kamu malu malu kucing seperti remaja?" Abiyya pun ikut tertawa."Bagaimana dia? Apa dia menggoda mu? Biasanya dia selalu
menggoda gurunya""Ya, tanpa terkecuali aku. Tapi bagaimana respon guru guru yg lain jika Aqillah menggoda nya seperti itu?"
" Entahlah, Abiyya. Semua orang tahu Tya itu ke kanak kanakan, aku yakin mereka tahu Tya hanya bercanda, tapi tak satupun guru nya menegur nya " Abiyya terdiam dan mengingat ia telah menegur Tya. Itu artinya dia adalah orang pertama yg melakukan itu.
"Sebenarnya itu salah kami yg selalu memanjakan nya seperti anak anak"
"Ya, dia memang terlihat sangat ke kanak kanakan. Dan itu membuat ku takut"
"Takut kenapa?"
"Bagaimana respon nya saat tahu bahwa dia telah di nikahkan dengan ku, itu pun tanpa sepengetahuan nya, dan...dan menjadi istri kedua"
Sang Kiai terdiam, ia sebenarnya juga selalu memikirkan hal yg sama. Bahkan setahun yg lalu dia kabur hanya karena Abi dan Ummi nya membicarakan putra teman Kiai Abdullah dan mengatakan mungkin dia akan cocok untuk Tya.
"Kita berdoa saja, Abiyya. Abi yakin keputusan ini sudah tepat untuk putri Abi. Abi yakin kamu akan jadi suami yg baik untuk Tya, karena kamu sangat mencintainya"
"Semoga aku menjadi suami yg baik dan adil, Bi"
"Aamiin. Tapi kedua istri mu itu memiliki sifat yg bertolak belakang, Fatimah adalah wanita dewasa, anggun, sopan, pintar.
Sementara Tya begitu ke kanak Kanakan, tengil, nakal, dan dia malas belajar"
"Tentu saja berbeda, Fatimah sudah 29 tahun sekarang, sementara Aqillah bahkan belum genap 19 tahun. Seiring berjalannya waktu, Aqillah juga akan seperti Fatimah"
Sang mertua menatap kagum pada menantunya ini, ia semakin yakin Abiyya adalah pilihan terbaik untuk Tya. Walaupun perbedaan usia yg terpaut jauh, tapi disitulah nilai plusnya. Abiyya dewasa, dan pasti bisa membimbing Tya.
"Baiklah,. Bi. Aku harus kembali ke Madrasah, masih harus mengoreksi hasil ujian"
"Iya, Nak. Oh ya malam ini makan malam bersama kami jika tugas mu sudah selesai"
"Insyaallah, Bi. Aku pergi dulu. Assalamualaikum"
"Waalaikumsallam"
.
.
.
"Abiyya engga datang?" Abi nya bertanya pada Azhar yg baru saja tiba di ruang makan.
"Katanya akan menyusul nanti, Bi. Dia masih membantu Iqbal dan Bayu mengoreksi ujian para siswa"
"Ketiga menantu kita benar benar rajin rupanya" seru Abi.
Azhar pun bergabung dan ikut makan bersama Abi dan Ummi nya.
"Menurut Azhar, sebaiknya Abiyya tinggal di lingkungan keluarga kita, Bi. Supaya dia bisa lebih dekat dengan Tya" Azhar mengusulkan karena jika ia tinggal di lingkungan sekolah bersama guru guru yg lain, pasti akan sedikit sulit mendekati Tya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kecil Ustadz Tampan
Teen FictionMESJID RAYA MEDAN Pria itu sedang memandangi layar ponselnya yang menampilkan profil seorang gadis bernama Mutya Aqillah. Gadis berusia 18 tahun dengan mata hitamnya yg pekat seolah akan menyihir siapa saja yg melihatnya, hidungnya yang mancung, bib...