Janlup vote and comen ya gays
Dosa kalo jadi pembaca gelap 🌚Tya menggerutu kesal karena lagi dan lagi semua orang membohongi nya. Katanya hanya acara kecil kecilan, hanya mengundang tetangga dan kerabat. Padahal tamu yg datang sangat banyak, saat ia bertanya kenapa mereka bohong, Abiyya dengan santai nya menjawab.
"Mereka semua memang hanya tetangga dan kerabat. Tetangga dan kerabat keluarga dan juga tetangga dan kerabat keluarga mu. Kerabat keluarga ku membawa kerabat mereka dan begitu juga kerabat keluarga mu membawa kerabat mereka" jawaban Abiyya itu berhasil membuat kepala Tya terasa mau pecah. Ia harus berdiri berjam jam untuk menyambut tamu dan bersalaman dengan mereka yg memberikan ucapan selamat. Belum lagi sesi foto yg membuat mata Tya masih terasa silau sampai sekarang. Dan ia kesal karena sang fotografer selalu meminta Tya untuk tersenyum saat di foto.
"Aku sudah tersenyum" jawab Tya bohong.
"Di balik cadar itu, anda tidak tersenyum Nona. karena saat anda tersenyum, maka itu akan terlihat di mata anda"
Tya memutar bola mata jengah, dan Abiyya pun berbisik di telinga nya.
"Tersenyumlah, istri ku. Jika tidak, orang orang akan berfikir kamu terpaksa menikahi ku"
"Memang itu kan kenyataan nya kan?"
"Tentu saja tidak, aku sudah memberi mu pilihan, dan ini adalah pilihan mu"
Tya mengepalkan tangannya kuat kuat menahan emosi yg membuncah, jika di hari pernikahan nya saja Abiyya sudah membuat darahnya naik ke ubun ubun. Entah bagaimana hari hari nya nanti sebagai istri kedua Abiyya.
Abiyya melingkarkan tangannya di pinggang Tya, membuat Tya terkesiap dengan sentuhan tiba tiba itu.
"Lepaskan aku"bisiknya
"Kenapa kamu marah marah di hari
pernikahan kita? Lihatlah mereka!" Abiyya
menunjuk pada keluarganya dan keluarga
Abiyya yg tampak sangat bahagia. Tya juga
melihat sepupu sepupu nya yang juga
menikmati perayaan ini."Bukankah kamu mencintai mereka? Jika
mereka bahagia, apa kamu tidak bahagia?"
Tya tak menjawab. la senang melihat
kebahagian di wajah orang orang terdekatnya. Mungkin inilah yg dinamakan pengorbanan, fikir nya.jam 12 akhirnya acaranya selesai, Tya
bernafas lega. Tamu tamu sudah pulang, kini tinggal anggota keluarga saja.Tya segera memasuki kamarnya untuk
berganti pakaian. Saat membuka pintu, mulut nya menganga menyaksikan kamarnya yg di dekor bak kamar pengantin. Ah ralat, memang kamar pengantin kan?Lilin di sudut ruangan, taburan kelopak bunga segar yg membentuk hati di atas ranjang, pengharum ruangan yg beraroma manis, bahkan juga rangkaian bunga bunga yg menjuntai indah di jendela.
"'Apa apaan ini" Tya segera masuk dan ia
menyingkirkan lilin lilin itu, tak hanya itu, ia
juga mengacak ngacak bunga bunga itu,
kemudian mengambil plastik sampah, ia
merangkak ke atas ranjang dan mulai
memungut kelopak bunga yg bertaburan di
atas ranjang nya kemudian memasukannya kedalam plastik sampah."Aqilah... kamu sedang apa?" Tya menoleh dan mendapati Abiyya yg sudah melepaskan jasnya. Kini ia hanya mengenakan kemeja yg sudah di buka kancing atasnya, lengan bajunya pun di lipat, dan sialnya, Tya melihat ia tampak seksi. Tya menggelengkan kepala nya mengusir fikiran kotor itu. Ah sejak kapan dia punya fikiran liar seperti itu?
"Membuang sampah" jawab Tya
melanjutkan aktifitas nya "Entah siapa yg
meletakkan bunga di sini, nambah kerjaan aja, engga tahu apa orang capek, mau cepat cepat tidur. Ini lagi Bi Tuti, sudah tahu aku benci sprei putih, malah seprei ku di ganti seprei putih" Abiyya mengigit bibirnya menahan tawa melihat ekspres Tya. Benaknya bertanya tanya, Apa Tya tidak tahu apa maksud dari semua itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kecil Ustadz Tampan
Teen FictionMESJID RAYA MEDAN Pria itu sedang memandangi layar ponselnya yang menampilkan profil seorang gadis bernama Mutya Aqillah. Gadis berusia 18 tahun dengan mata hitamnya yg pekat seolah akan menyihir siapa saja yg melihatnya, hidungnya yang mancung, bib...