Episode 15 M E M B I A S A K A N

245 12 1
                                    

Jangan lupa vote and comen ya ❤️
Dosa jadi pembaca gelap 🌚

Tya masih terlihat canggung berada di
tengah keluarga besar Abiyya. la tidak
menyangka di usia nya yg baru 19 tahun ia
sudah menjadi seorang istri dan menantu,
Tya benar benar tak tahu bagaimana cara
menjalankan peran nya itu.

"Loh, kenapa makannya sedikit? Apa masakan Ummi tidak seenak masakan Ummimu ya nak?" tanya mertua nya pada Tya yg melihat Tya hanya makan sedikit. Saat ini, Tya, Fatimah dan Abiyya sedang bersama keluarga Abiyya untuk makan malam. Bahkan ada Shefia dan suami nya. Dan juga kakak lelaki Abiyya dan
istrinya juga berkumpul. Kakaknya itu sudah punya dua anak yg lucu lucu dan menggemaskan.

"Masakan nenek enak, Tante. aila suka, apa tante tidak suka?" tanya salah satu keponakan Abiyya.

"Suka, rasanya enak. Hanya saja aku masih kenyang "

"Oh ya, Tya. Apa kamu sudah mengikuti tes masuk?" tanya Shefia, Tya menggeleng " Oh begitu, engga usah buru buru, lagi pula ada Kakak dan Mbak Fatimah yg akan membantu mu, santai aja. Kalau kamu sudah selesai, ayo kita jalan jalan sebentar di sekitar sini" ajak Shefia yg langsung di setujui Tya.

"Tunggu Aqillah..." panggil Abiyya saat Tya beranjak dari kursi nya. Kemudian Abiyya melepaskan jaket nya dan memakaikan nya pada Tya "Di luar dingin, Sayang" lanjut nya. Semua orang memperhatikan mereka berdua membuat Tya menjadi salah tingkah, dengan cepat ia pun menarik Shefia untuk pergi dari ruang makan.

Shefia membawa Tya berkeliling di sekitar rumah nya yg cukup besar. Karena mereka semua tetap tinggal bersama, kecuali Shefia, karena Shefia harus ikut suami nya tinggal di Mekkah. Dan beberapa hari lagi mereka harus kembali ke Mekkah. Shefia juga membawa Tya ke asrama putri dan juga area sekolah.

Tya tampak menyukai tempat itu, seandainya ia tak menikah, maka dia akan tinggal di asrama seperti santri yg lain nya dan menikmati masa remajanya.

"Tya..."

"Hem" Tya hanya bergumam saat Shefia memanggil nya.

"Aku liat, kamu masih belum sepenuhnya menerima kakak" Tya menghentikan langkah nya seketika, ia menatap Shefia sekilas kemudian berjalan lagi dan langsung di ikuti Shefia "Aku bisa mengerti, ini pasti engga mudah. Tapi percayalah, Tya. Kakak benar benar mencintai mu, dia selalu memuji mu, dan setiap kali dia membicarakan mu, matanya selalu memancarkan kebahagiaan"

"Memuji bukan berarti mencintai, Shefia"

"Tapi mencintai pasti akan memuji kan?"

Tya tak menanggapi ucapan Shefia, ia terus berjalan di sekitar asrama putri, beberapa santri menyapa Shefia dengan hormat, dan menatap Tya seolah penasaran karena tak pernah melihat Tya. Hingga tiba tiba, seorang wanita datang meminta Shefia dan Tya kembali.

Setelah Abiyya dan kedua istri nya itu segera kembali ke rumah nya sendiri setelah berpamitan dengan keluarga nya. Mereka berjalan kaki melewati asrama putra, beberapa santri putra juga menyapa Abiyya dan Fatimah, dan tak sedikit dari mereka yg juga memperhatikan Tya. Menyadari hal itu, Abiyya tiba tiba merangkul pinggang Tya.

"Lepaskan aku, malu di liatin orang" bisik Tya.

"justru karena di liatin, mereka menatap mu. Berani sekali mereka menatap istri ku"

"Mungkin dia penasaran karena tak pernah melihat Tya sebelum nya. Dan pasti mereka belum tahu kalau Tya itu istri mu" sambung Fathimah.

.

.

.

Tya sadar ia tak bisa terus terusan menghindari Abiyya dan Fatimah, sekarang mereka adalah keluarganya, Tya harus membuka hati untuk mereka dan berdamai dengan takdir nya.

Istri Kecil Ustadz Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang