Episode 6 K E N Y A T A A N

224 10 0
                                    

Janlup vote and comennya, jangan jadi pembaca gelap ya, dosa tau!🙄

Sejak kejadian cadar itu, Tya menjaga jarak dengan Abiyya, karena perasaannya mengatakan ada yg salah dengan Abiyya. Tya juga menjadi lebih pendiam dari sebelumnya, lebih banyak menghabiskan waktunya sendirian di kamar, bahkan ia tak ingin pergi kerumah Gita meskipun Gita sudah menyuruhnya datang hanya sekedar mengisi waktu kosong mereka.

Tya duduk di dekat jendela sambil membaca sebuah novel karangan Asma Nadia yg berjudul Surga yang tak Dirindukan. Tya bahkan tanpa sengaja meneteskan air mata Dan merasakan sesak di dadanya.

Hingga tiba tiba, tanpa sengaja ia melihat Azhar dan Abiyya yg sedang masuk mobil dan hendak pergi. Tya tahu, Mereka pergi ke bandara untuk menjemput istri Abiyya dan sepupunya.

Dan entah kenapa, mengetahui hal itu, perasaan Tya semakin tak karuan, resah,gelisah, tidak tenang. Seperti ada yg salah dalam dirinya. berulang kali Tya berusaha menenangkan hatinya yg bergejolak, berdoa pada sang pemilik hati agar hatinya merasa tenang.

Hingga malam hari menjelang, semua melaksanakan sholat berjamaah, yg diteruskan dzikir dan membaca Al Quran.
Tya kembali ke kamar setelah rutinitasnya selesai, Ia berdzikir untuk menenangkan hatinya menggunakan tasbih yg Abiyya berikan padanya. Dan tiba tiba ia mendengar keramaian dari luar, Tya yg penasaran pun segera keluar kamar dan menuju ruang tamu.

Disana ia melihat Ummi dan kakaknya sedang berbincang bincang dengan seseorang, Tya berjalan mendekat dan ia melihat wanita yg tak asing sedang bercengkrama seolah begitu dekat dengan keluarganya.

"Eh Tya, sini Nak! " Uminya memanggil Tya kemudian ia menyuruh Tya duduk di sampingnya. Tya pun duduk tanpa sedikitpun mengalihkan tatapannya dari wanita yg duduk didepannya. Sedangkan wanita itu juga menatapnya dan ia tersenyum.

"Ini Fatimah, istrinya Abiyya," ucap sang Ummi

"Oh...." Tya ber oh ria sambil terus mencoba mengingat Fatimah yang tak asing.

"Assalamualaikum, Tya. Gimana kabarmu?" Sapa Fatimah

"Waalaikumsalam, Tya Alhamdulilah baik, Mbak. Em apa kita pernah bertemu, ya? Tya kayak pernah liat Mbak tapi dimana?"

"Satu tahun yg lalu, di hotel Madani, Medan" Fatimah menjawab sambil tersenyum dan senyuman itu membuatnya tampak sangat cantik, benar-benar cantik bak bidadari.

"Satu tahun yg lalu,lama juga ya. Hotel Madani..." Tya mencoba memutar ingatannya kembali, dan saat ia ingat, ia tersenyum senang dengan mata yg berbinar.

"Oh, Mbak yg waktu itu nganterin buku untuk Abi dari Kiai Khalik, bukan?" Fatimah tersenyum senang karena Tya mengingatnya.

"Yup, betul. Tapi bagaimana kamu bisa lupa, Tya? Waktu itu kita sempat sedikit mengobrol dan berkenalan."

"Hehe, Tya bukan tipe orang yg memiliki ingatan kuat, apa lagi kalau cuma ketemu sekali. Jadi Mbak istrinya Ustadz Abiyya. Masyaallah, Mbak cantik banget," puji Tya membuat Fatimah mengulum senyum.

"Ya sudah, mengobrol nya sudah cukup. Biar Fatimah beristirahat dia pasti lelah karena perjalanan ini." Ummi nya berkata.

"Ayo Fatimah, kamar Abiyya ada di samping kamarku." Aisyiyah berkata sembari membantu Fatimah mengangkat tasnya, namun Fatimah melarang nya dan mengatakan ia bisa sendiri.

Setelah Fatimah dan Aisyiyah pergi, Afniyah pun ikut pergi ke kamarnya, meninggalkan Tya dan Ummi nya berdua.

"Ummi... kenapa istri Ustadz Abiyya datang kesini?"

"Ada sesuatu yg harus dia selesaikan disini, Tya. Ada apa?"

"Entahlah. Sejak beberapa hari yg lalu perasaan Tya engga enak."

Istri Kecil Ustadz Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang