Janlup vote and comen nya ya best 🤗
Seperti biasa, Abiyya selalu bangun di sepertiga malam untuk melaksanakan kewajiban nya mendekatkan diri pada sang llahi. la merasakan kepalanya yg sakit karena sebenarnya ia tak bisa tidur namun
dipaksakan. Karena merasa haus Abiyya pergi ke dapur untuk mengambil air, namun saat mendekati ruang tengah, ia mendengar suara kriuk kriuk samar samar. Abiyya yg berfikir mungkin ada tikus atau semacamnya segera berjalan lebih cepat dan menyalakan lampu yg langsung menerangi seluruh ruangan."Ya Allah.... Aqillah..."
la mendapati Tya yg sedang berbaring di
sofa, memainkan ponselnya lengkap dengan satu toples kerupuk yg ia letakkan diatas perutnya. Tya yg juga terkejut dengan kehadiran Abiyya langsung duduk dan membenarkan hijabnya sambil mengunyah kerupuk."Ustadz, bikin Tya kaget aja".
"Kamu yg bikin aku kaget. Ya Allah, kerupuk
nya habis" Abiyya mengambil toples itu dan memperhatikan nya baik baik, ia ingat betul semalam toples itu masih penuh. "Aqillah, kamu ini, dirumah orang, makan kerupuk orang sampai habis di tengah malam" Abiyya kembali meletakkan kembali toples itu di meja, sementara Tya hanya tertawa kecil mendengar Abiyya yg terus menggerutu."Tya engga bisa tidur, ya dari pada dikamar,
nanti Tya malah ganggu tidurnya Halizah.
mending kan disini, kebetulan nemu kerupuk disini""Kamu yg ngabisin kerupuk sebanyak itu?"
Tya mengangguk dan tersenyum dengan
begitu polosnya, "Tenggorokan mu pasti sakit nanti""Semoga engga"
"Lagian kalau kamu engga bisa tidur, ya sholat malam, dzikir, atau belajar. Bukannya main hp sambil makan. Kamu pasti belum sholat malam. Ayo sholat berjamaah!"
"Engga"
"Engga?" Abiyya mengulangi kata kata Tya
karena berfikir mungkin ia salah dengar,
namun Tya malah mengangguk."Kok engga sih? Sholat malam itu amalan yg sangat mulia, amalan ahli surga, bisa
mendekatkan kamu pada Allah, sudah
cepetan ambil wudhu dan sholat!"Tya menghela nafas berat, bagaimana dia
menjelaskan pada Abiyya bahwa dia bukannya tidak mau sholat tapi tidak bisa sholat."Ustadz duluan aja deh" serunya sembari
mengambil kerupuk itu lagi namun Abiyya
dengan cepat mencegahnya."Jangan Aqillah, nanti tenggorokan mu sakit. Lagian kenapa kamu malas sekali sholat malam? Mumpung sudah bangun".
"'Aduh, Ustadz. Tya itu bukannya engga mau sholat"
"Terus?" Tya benar benar malu mengatakan
kalau dia sedang datang bulan. dan dia heran kenapa Abiyya ini bersikap aneh sekali seolah dia memiliki tanggung jawab terhadap Tya."Ya pokok nya engga."
"Oh, kamu datang bulan?"
"Huh?" Tya terkejut dengan pertanyaan Abiyya namun ia menunduk malu kemudian mengangguk pelan.
"Ya Allah, Aqillah. Apa susahnya bilang dari tadi kalau kamu lagi datang bulan, aku kan engga perlu bicara panjang lebar"
Tya menatap tak percaya pada Abiyya. Selama ini, ia bahkan tidak pernah mengatakan itu didepan Azhar karena dia merasa malu.
"Terus kamu kalau engga sholat, engga tidur, mau ngapain?"
"Ya engga ngapa ngapain" jawabnya santai.
Abiyya berjalan mendekati Tya, kemudian
mengambil ponsel Tya yg ada di genggamannya dan meletakkan tasbih
miliknya di tangan Tya sebagai gantinya."Kalau kamu lagi halangan, terus bangun
ditengah malam, itu mungkin karena Allah
masih rindu sama kamu, walaupun kamu
engga bisa sholat, tapi kamu kan bisa dzikir
dan memanjatkan doa. Bukannya main hp,
ada banyak sekali waktu yg terbuang hanya
untuk kesenangan sesaat, dan meskipun
kamu tahu itu, tapi kamu tidak benar benar
menyadari nya, dan jika tiba saatnya kamu
menyadari bahwa mendekatkan diri pada
Allah itu sangat penting, bagaimana jika itu
sudah terlambat? perbanyak dzikir itu sangat baik untuk kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kecil Ustadz Tampan
Teen FictionMESJID RAYA MEDAN Pria itu sedang memandangi layar ponselnya yang menampilkan profil seorang gadis bernama Mutya Aqillah. Gadis berusia 18 tahun dengan mata hitamnya yg pekat seolah akan menyihir siapa saja yg melihatnya, hidungnya yang mancung, bib...