Episode 16 C A N G G U N G

216 8 1
                                    

Janlup vote and comen ya ❤️
Jadi pembaca gelap 🌚 dosa loo

"Aqilah... apa yg kamu lakukan
disana?" teriak Abiyya yg baru saja
pulang dari kantor nya dan mendapati
Tya di halaman rumah nya sedang
menggali tanah, ia pun menghampiri
nya.

"Ikan ku mati'" jawab Tya sedih.

"Hah?!

"Iya, Pak. Ikan nya mati dua ekor'!
sambung Bi ina yg juga menemani
Tya mengubur ikannya. sementara
Fatimah hanya bisa menatap kelakuan
konyol madu kecil nya itu.

Tadi aku fikir kalau di goreng
mungkin enak Mas. tapi Tya bilang
kasian, jadi dia mengubur nya" Abiyya
tertawa mendengar ucapan Fatimah
itu.

"Lagian kenapa ikannya bisa mati sih?" tanya nya lagi.

"Karena ajal nya sudah sampai " Abiyya kembali tertawa mendengar jawaban Tya.

"Iya, Sayang. Maksud ku bagaimana ikannya bisa mati? Tadi ku lihat ikan nya masih sehat"

"Ya mana aku tahu, emang nya aku dokter ikan" jawab Tya yg kembali membuat Abiyya tertawa geli, bahkan Fatimah dan Bi ina pun tak bisa menahan tawa nya dengan jawaban jawaban Tya yg menggelitik tapi masuk akal.

Setelah mengubur ikannya, Tya pun masuk kedalam rumah dengan tangan dan sandalnya yg penuh tanah, Bi ina yg sudah membersihkan rumah meringis melihat lantai nya yg sudah bersih mengkilat kini ternoda lagi. Ternyata benar kata Tuan nya, Tya akan sedikit merepotkan.

"Oh ya, Bi. Besok saat fajar, liatin kuburan ikan Tya ya! Siapa tahu tumbuh pohon emas" ucap Abiyya kembali membuat Fatimah dan Bi ina terkikik "Kayak di film itu, apa judul film nya?"

"Pohon ajaib berdaun emas" teriak Tya dari dalam rumah yg mendengar ucapan Abiyya.

.

.

.

"Kenapa murung?" tanya Abiyya yg melihat Tya menekuk wajahnya sejak tadi.

"Ikan ku tinggal tuju, padahal akuriumnya besar, kalau ada lebih banyak ikan lagi pasti lebih bagus"

"Besok aku belikan lagi, sudah jangan tekuk terus wajah mu itu, nanti cepat tua" Tya memutar bola jengah dengan penuturan Abiyya. segera naik keatas ranjang dan menyandarkan punggung nya di kepala ranjang, ia memperhatikan Tya yg sedang mengepang rambutnya "sini aku bantu"ucap Abiyya.

"Emang kamu bisa mengepang rambut?"

"Enggak sih" jawab Abiyya yg membuat Tya
mendelik. Setelah mengepang rambutnya, Tya pun berjalan hendak tidur di sisi ranjang yg lain, namun Abiyya malah menarik tangannya hingga Tya terjatuh dalam pelukan Abiyya, sontak Tya memberontak sekuat tenaga.

Pelan tapi pasti Abiyya benar benar akan mengikis jarak di antara mereka, dan memikirkan itu, entah kenapa Tya menjadi takut.

"Aqillah." Abiyya mencoba menenangkan Tya yg masih mencoba melepaskan diri, dan tak segan Tya memukul dada Abiyya dengan keras.

"Lepasin aku, aku mau tidur, aku ngantuk "

"Ya tidur di pelukan ku aja"

"Enggak mau"

"Kenapa?"

"Ya pokok nya engga mau, cepatan lepasin aku!"

"Oke oke, diam dulu,jangan gerak, oke? Kalau masih mencoba memberontak aku engga akan lepasin sampek besok"

"Ancam aja terus" balas Tya namun ia Benar benar tak lagi memberontak, setelah melepaskan Tya, Abiyya menggeser tubuh nya ke tengah ranjang. Tya pun berbaring di samping nya dan tidur miring sembari memeluk boneka kesayangan nya, dan ia di kejutkan saat merasakan tangan Abiyya memeluknya dari belakang, saat ia protes Abiyya malah semakin mengeratkan pelukannya.

Istri Kecil Ustadz Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang