01

122 8 0
                                    

Semerbak wangi gurih dari masakan pemuda yang berkutat didapur, ia dengan lihai meracik bumbu bumbu dalam makanan yang ia buat. Senyum manis nya mengembang tak kala makanan yang ia buat sudah matang, ia menyajikan makanan tersebut dimeja kecil tepat berada didapur.

"Heemm pagi pagi udah nyium bau bau makanan enak" ucap Aily yang masih memakai baju tidur berwarna biru favorit nya.

Luke yang mendengar suara sang adik pun tersenyum sambil mengusak rambut sang adik.

"Iya dong, hari ini kan kakak masuk sekolah setelah 1 bulan kita pindah kesini" yap benar, hari ini adalah hari pertama luke masuk ke sekolah barunya di kota.

Cukup sulit untuk mencari sekolah yang cocok untuk nya, karena ia tak bisa lagi mengandalkan beasiswa dan luke juga selama satu bulan ini mencari pekerjaan baru, membuat Luke semakin sulit menemukan sekolah yang tepat.

Tapi untung saja ia menemukan sekolah yang dekat dari kontrakan nya dan juga ia sudah menemukan pekerjaan lain di bengkel.

Luke juga mengandalkan kepintaran nya untuk mengajar les bagi para anak SD dan SMP. Luke akan mengajar mulai dari sore hingga malam hari.

"Belajar yang pinter ya kak, biar aku juga pinter" ucap Aily pasal nya ia selama dua tahun terakhir putus sekolah dan sebagai gantinya luke mengajari Aily sendiri dan mengumpulkan buku buku yang bisa dipelajari oleh Aily agar tak ketinggalan dalam hal pelajaran.

Seharusnya Aily sekarang sudah kelas satu SMP, tapi karena suatu alasan Aily putus sekolah saat kelas 5 SD.

Berkali kali Luke membujuk Aily untuk kembali sekolah, tapi berkali kali juga Aily menolak untuk bersekolah.

"Baik tuan putri"Luke mencubit pipi Aily karena gemas.

Luke sangat menyayangi Aily lebih dari apapun karena hanya Aily lah yang ia punya, tapi terkadang luke merasa kasihan pada sang adik.

Aily selalu mendapat nasib buruk, tapi Aily masih bisa tersenyum berbeda dengan nya yang berubah menjadi lebih tertutup.

"Nanti kalau kakak berangkat kamu kunci pintu ya, kalau ada orang gak dikenal jangan di bukain, terus nanti kamu jangan lupa bersih bersih rumah" ucap Luke yang diangguki oleh Aily.

"Baik kakak ku sayang" Aily berucap sambil menaikkan tangan kanannya ke atas seperti orang hormat.

"Nanti pulang kakak beliin cat baru" mendengar ucapan luke Aily tampak bahagia sambil melompat lompat kecil.

Luke sungguh mengerti keinginan Aily, pasal nya setelah pindah Aily tak pernah melukis lagi karena semua lukisan dan alat lukis nya dijual, ya walau hasil nya tak seberapa tapi bisa buat Tamba tambah pergi ke kota.

Melukis adalah hal paling membahagiakan untuk Aily, karena dengan melukis Aily bisa menuangkan semua pikiran nya.

"Kakak berangkat" teriak Luke dari luar rumah.

"Iyaaa" jawab Aily menyahuti ucapan Luke.

Setelah luke benar benar pergi, Aily mengunci pintu dan juga bersiap untuk membersihkan rumah.

.
.
.

Luke menatap gerbang sekolah yang sudah tertutup, ia menghela nafas karena dihari pertama ia masuk sekolah tapi ia harus telat. Luke telat bukan tanpa alasan melainkan ia telat karena ia harus berjalan kaki dari rumah nya, walau tak terlalu jauh tapi dalam perjalanan luke juga harus membeli buku karena ia terlalu sibuk hingga belum sempat membeli peralatan sekolah.

"Lo kenapa diem aja?" Tanya seorang remaja perempuan yang juga baru datang dengan nafas memburu seperti barusaja berlari.

Remaja wanita itu yang tak mendapatkan jawaban pun tampak tak mempedulikan nya, ia pun tanpa pikir panjang langsung memanjat gerbang sekolah dengan lihai seperti sudah terbiasa memanjat gerbang tersebut.

Pemilik Gigi Gingsul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang