16

38 8 0
                                    

Matahari mulai terbenam dan digantikan oleh bulan yang bersinar terang membuat hati terasa tenang. tetapi nampak tak berlaku diruang rawat Aily karena bukan ketenangan yang mendamaikan, melainkan suara ricuh yang didapat kan hingga membuat Arga menutup telinga nya yang berdenging karena suara suara tersebut.

"Aily, ayo keruangan temen ayah aja" ajak Arga yang tak tahan dengan kericuhan diruang tersebut.

"Luke kamu juga sekalian kita ijin keluar"ucap Arga yang tak lupa mengajak Luke.

Arga berencana mengajak Luke dan Aily keluar untuk pergi makan dan membeli pakaian dan peralatan yang dibutuhkan Luke dan Aily.

"Kalian urus ya, ayah mau pergi keruang om Dimas" pamit arga yang akan keruang dimas yang menjabat sebagai dokter pribadinya.

"Siap om" kompak mereka.

"Ayo luke, Aily" ajak Arga yang langsung diangguki antusias oleh Aily, sedangkan luke hanya menanggapi nya dengan datar.

Selama keluar dari jeruji besi tersebut sikap Luke semakin dingin, ia hanya bicara seadanya dan lebih banyak diam dan melamun.

Setelah Arga, Luke dan Aily keluar ruang rawat kembali ricuh dengan suara suara sean dan teman teman nya.

"Anjing anjing, kenapa gue punya temen spesies penghuni Rumah sakit jiwa semua"dumel Alen melihat kearah Gio yang sedang didandani seperti perempuan oleh seorang LC yang disewa oleh Alen.

"Kayak nya bedak nya kurang tebel dikit deh" koreksi Alen melihat Riasan Gio yang sudah seperti topeng monyet.

"Kayak nya bedak nya kurang tebel dikit deh" koreksi Alen melihat Riasan Gio yang sudah seperti topeng monyet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.























"Bedak udah setebel itu lo bilang kurang, yang kurang tuh merah merah di pipinya tuh" ucap Sean yang membuat wanita yang sedari tadi memakai kan makeup menjadi bingung.

Wanita yang bekerja sebagai wanita malam tersebut sedari tadi mendengar instruksi dari Sean dan Alen yang membuat makeup yang seharusnya bagus menjadi hancur seperti ini.

"Stop! Saya teh pusing. Abis ini saya ada pelanggan saya buru buru, kalian saja yang makeup in" kesal wanita tersebut lalu memberikan alat makeup tersebut pada Sean.

"Mbk jangan gitu lah, janji deh kita gak akan ganggu lagi" mohon Alen saat melihat wanita tersebut akan pergi.

"Tante bisa pergi, biar saya yang ngurus mereka" ucap jingga mempersilahkan wanita malam tersebut pergi.

Wanita malam tersebut pergi dengan senang hati setelah dipersilahkan oleh Jingga.

"Gue capek, gue capek diginiin sama kalian" ucap gio sedikit dramatis, ia tak sanggup lagi harus berdandan lagi, sedari tadi ia hanya bisa pasrah melihat wajah nya seperti lukisan yang dengan seenaknya diberi berbagai warna.

"Sini gue yang dandani" ucap Jingga sambil menghapus makeup Gio yang sebelumnya.

"Woy jing" tiba tiba saja Alen memanggil ketiga teman nya dengan panggilan khusus yaitu jing (juragan ikan nan ganteng) panggilan tersebut berawal dari kegabutan keempat remaja yang mempunyai bisnis bersama untuk membuat tempat pemancingan ikan.

Pemilik Gigi Gingsul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang