66

3.1K 360 23
                                    

Cerita ini hanya fiksi semata,
Dilarang menyebar luaskan cerita
Dimedia sosial manapun
Dan juga dilarang membawa
Cerita ke real life.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tim ci shani kali ini harus menutup rangkaian tour jkt48 dengan penuh air mata. Tour kota bandung yang menjadi penutup dipaksa batal dikarenakan kurangnya ijin dari kepolisian dan juga membludaknya ribuan orang menjadi pertimbangan kembali pihak mall setempat.

Di hotel, para member sebenarnya sudah siap dengan make up dan juga outfit terbaik mereka untuk bertemu fans bandung tadinya. Namun semuanya hancur ketika staff mengumumkan tour mereka kali ini batal di adakan.

Semua member tak kuat menahan air mata, usaha mereka, latihan mereka, keringat mereka, dan rasa takut akan mengecewakan fans yang sudah datang. Semua perasaan tumpah ruah menjadi satu, tak karuan, kesal, kecewa, sedih, hancur semuanya menjadi satu.

Adel menjadi salah satu member yang tidak menangis kali ini. Bukannya tidak sedih, namun jika ia ikut menangis siapa yang akan menenangkan member member jika ia ikut menangis juga.

Adel dari tadi bolak balik menenangkan semua member kecuali ashel. Ia sama sekali tidak menoleh bahkan menenangkan wanita tersebut. Bahkan ia seolah olah tak melihat keberadaan ashel di ruangan itu.

Ashel yang merasa kali ini dirinya sedang butuh pelukan seorang adel hanya bisa menangis meraung dipelukan indah. Ia ingin sekali merasakan pelukan hangat itu, ia ingin sekali merasakan usapan lembut itu. Namun sosok itu seolah menjauh dan tak melihat dirinya.

"Del, kamu gak mau peluk aku ?"

"Aku pengen dipeluk"

"Del, kamu gak mau ngusap air mata aku ?"

"Adel aku pengen pelukan dan kata kata penenang dari kamu"

"Del, aku disini. Apa kamu gak liat aku del ?"

Seperti itu lah lirihan yang hanya bisa ashel lontarkan dalam hati saat ia melihat adel beberapakali menenangkan beberapa member.

Memang ini salahnya, ia yang menciptakan jarak sejauh ini dengan adel. Ia yang membuat adel kini jauh dari jangkauannya. Ia yang membuat tembok diantara mereka. Namun ia juga tak tau bagaimana caranya meruntuhkan tembok jarak tersebut, ia tak tau caranya bagaimana mengembalikan adelnya.

Namun akhirnya kini adel menghampirinya dan memeluknya lembut. Ia tak bermimpi akhirnya. Ia balas pelukan hangat itu dengan erat tapi bagai tersambar petir di siang bolong kata kata yang tidak ingin ashel dengar akhirnya terlontar dari mulut adel.

"Cel, kita udahan ya" ucap adel didalam pelukan mereka sangat pelan dan mungkin hanya mereka berdua yang dapat mendengarnya. Ashel terkejut semakin menangis, ia menggelengkan kepalanya dengan tangisan yang semakin hebat.

"Maaf waktunya gak pas. Tapi ini saat nya buat kita berhenti saling menyakiti atas ketidakjelasan itu. Aku gak mau kamu sedih terus jadi aku lepas kamu ya cel." ucap adel membuat ashel menangis menjadi jadi dipelukan adel

"Aku harap kamu bahagia. Setelah ini tetep jadi temen aku ya shel" ucap adel kini melepaskan pelukannya

"Kalo butuh apapun kamu tetep bisa hubungin aku dan kabarin aku. Jangan sedih sedih lagi okee" ucap adel kini bangkit dan mengelus rambut ashel lembut namun akhirnya adel pergi dari ruangan itu untuk menyendiri dan menumpahkan kesedihannya sendiri.

CERITA KITA 2 ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang