Bab 11

2.3K 232 51
                                    

Keesokan Harinya

Bertepatan di hari minggu, hari dimana semua makhluk hidup beristirahat dan melakukan aktifitas dirumah masing masing, sama halnya dengan Kenzie yg baru saja terbangun dari tidurnya

Sedangkan waktu sudah menunjukkan pukul 06.15 pagi, Kenzie dengan sigap menyibakkan selimut yg menutupi tubuhnya itu dan langsung turun dari kasurnya berjalan kearah balkon kamarnya

Kenzie menyibakkan gorden yg menghalangi cahaya matahari pagi masuk kedalam kamarnya itu, Kenzie dengan perlahan menuju balkon kamarnya itu lalu sedikit menghirup udara dipagi hari

Hingga pandangannya terhenti diseberang rumahnya lebih tepatnya rumah Gracia dengan Gracia yg duduk termenung didepan rumahnya ditemani segelas teh hangat disana

Kenzie dapat melihat raut wajah Gracia yg tidak memancarkan kebahagiaan sama sekali malah yg Kenzie lihat adalah raut wajah kesedihan.

"Kamu kenapa nia?" Gumam Kenzie yg masih setia menatap kearah Gracia

Jika ditanya masih adakah perasaan terhadap Gracia? Jawabannya ya ada dan masih terus ada dan selalu ada tidak pernah berkurang sedikit pun, lantas bagaimana dengan Marsha? Kenzie memang berstatus pacar dari Marsha namun jika ditanya hatinya masih sepenuhnya dipegang oleh Gracia

Tak bisa dipungkiri Gracia masih menjadi nomor 1 di hati Gracia dan itu selalu, Kenzie sebenarnya sedih melihat Gracia yg setelah putus dengan Frans mantan kekasihnya itu malah menjadi seseorang yg pendiam

Kenzie merasa tak tega melihat perubahan Gracia, Gracia lebih banyak diam dan sering melamun jika sedang berada dikelas selalu menghabiskan waktu sendiri di taman belakang sekolah jika waktu istirahat

Kenzie memutuskan untuk segera mandi dan menemui Gracia entah kenapa rasanya tak tega melihat Gracia sahabat kecilnya itu terus bersedih.

15 menit lamanya Kenzie mandi setelahnya dirasa sudah siap dan rapi, Kenzie bergegas turun kebawah

Kenzie sedikit mempercepat langkahnya untuk segera keluar dari rumah, saat sampai didepan rumahnya Kenzie menatap Gracia yg hendak masuk kedalam rumahnya

Namun pandangan mereka sempat bertemu, tetapi Gracia dengan cepat memutus pandangan antara mereka berdua.. Kenzie dapat melihat raut wajah sedih Gracia yg lain setelah melihat dirinya.

"Gre" Panggil Kenzie

Gracia terdiam sejenak saat Kenzie memanggilnya namun tak lama dari itu dirinya memutuskan untuk masuk kedalam meninggalkan Kenzie yg menatap tak percaya

"Kamu kenapa nia?" Lirih Kenzie menatap sendu punggung Gracia yg mulai menghilang dibalik pintu rumahnya

Kenzie menghela nafas lalu memutar tubuhnya masuk kedalam dengan lesu, Gracia yg sudah berada dikamarnya lebih tepatnya di balkon kamarnya itu menatap Kenzie tanpa sepengetahuannya

"Maafin aku ken" Batin Gracia

Entah jika dipikir pikir kembali, Gracia tidak bisa menerima fakta jika Kenzie sahabat kecilnya itu sudah memiliki kekasih. Apakah benih benih cinta Gracia sudah mulai tumbuh kembali kepada Kenzie? Jawabannya iya, perlahan lahan perasaan suka itu mulai ada tumbuh seiring berjalannya waktu

Namun, Gracia tak bisa berbuat apa apa sekarang, dirinya hanya mampu menahan perasaannya itu sendiri yg dimana tidak mungkin mengungkapkannya kepada Kenzie yg jelas jelas sudah memiliki kekasih.

Gracia menghembuskan nafas kasar, air matanya kembali turun saat pikirannya tertuju kepada Kenzie. Jika dirinya bisa menahan perasaannya dahulu untuk Kenzie mungkin saat ini dan seterusnya dirinya bisa terus bersama Kenzie dan Kenzie tidak mungkin menjadi kekasih orang lain.

Clarity. (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang