Bab 22

2.6K 212 67
                                    

"Ken, tolong bukain resletingnya dong, tangan aku ga sampai" Mohon Gracia

Kenzie menurut "Iya sini aku bantuin" Balasnya

Gracia mendekat kearah Kenzie dengan gaun pengantin yg masih terpakai itu, setelahnya Gracia memutar tubuhnya menghadap kearah depan membelakangi suaminya itu

Seketika kegugupan melanda diri Kenzie, saat hendak membuka resleting gaun milik istrinya itu tangan Kenzie sedikit bergetar

"Udh belom ken?" Tanya Gracia

"Em-eh i-iya bentar nia, ini mau di bukain kok" Jawab Kenzie yg dibalas anggukan oleh Gracia

Dengan perlahan dan bergetar tangan Kenzie mendekat kearah pegangan resleting gaun itu

Sret

Kenzie meneguk susah salivanya yg dimana saat resleting gaun tersebut terbuka setengah sudah menampilkan bagian punggung putih mulus tanpa goresan luka milik istrinya itu

Kenzie dengan sekuat tenaga menahan nafsunya itu sembari memejamkan mata Kenzie melanjutkan gerakan tangannya membuka resleting gaun pengantin Gracia itu hingga full terbuka

"Sudah nia" Ucap Kenzie dikala resleting gaun tersebut sudah mentok

Gracia mengangguk "Makasih ya sayang" Balas Gracia yg memutar tubuhnya menghadap kearah sang suami kemudian mengecup singkat pipi Kenzie

"Aku ganti baju dulu ya" Setelahnya Gracia masuk kedalam kamar mandi untuk segera mengganti pakaian meninggalkan Kenzie yg masih mematung menatap punggung mulus istrinya yg mulai menghilang dibalik pintu kamar mandi

Kenzie menghela nafas panjang "Kalo minta hak gue sekarang boleh ga sih?" Gumam Kenzie

Kenzie menggeleng kuat "Tahan ken tahan, lu sama nia masih sekolah" Gumamnya lagi

Setelah itu Kenzie merebahkan dirinya dikasur milik Gracia karena memang kini dirinya ada kamar Gracia istrinya

Saat Kenzie hendak memejamkan mata, Gracia sudah terlebih dahulu keluar dari kamar mandi yg sudah tampak segar dengan piyama tidurnya "Bersih bersih dulu baru tidur ken" Pinta Gracia

Kenzie mengangguk menurut "Kiss dulu tapi" Balasnya

Gracia memutar bola matanya malas saat Kenzie suaminya meminta itu, dengan langkah malas Gracia mendekat kearah Kenzie dan-

Cup

Muach

"Udh sana mandi" Pinta Gracia setelah mendaratkan ciuman di area pipi kanan suaminya

Kenzie menggeleng "Kurang ihh, yg sini belum sini juga belum.. kasian nanti cemburu mereka" Rengek Kenzie dengan menunjuk kearah pipi kiri dan juga bibirnya

Gracia berkacak pinggang "Ngelunjak ya udh dikasih juga, gaada sana mandi cepet.. aku mau istirahat ken" Ucap Gracia dengan nada dibuat sedih seperti seseorang yg kelelahan

Kenzie menghela nafas pasrah tak membantah diliat dari raut wajah Gracia memang terlihat seperti orang yg kelelahan "Yaudah iya aku mandi, udh sana kamu tidur dulu kalo mau tidur" Balas Kenzie yg kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar mandi tak lupa membawa baju ganti miliknya

Selepas kepergian Kenzie masuk kedalam kamar mandi, Gracia dengan perlahan lahan naik keatas kasur lalu merebahkan diri diatas sana sembari menatap kearah langit langit rumah

Gracia masih tak menyangka diumur ke 17 yg sebentar lagi menginjak 18 tahun itu sudah menjadi seorang istri dari seorang sahabat kecilnya dahulu, diam diam Gracia menyungging senyum membayangkan betapa bahagianya dirinya hari ini meskipun wajahnya tampak lelah perasaan bahagianya itu tak bisa dirinya tutupi lagi.

Clarity. (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang