Bab 15

2.3K 225 78
                                    

Setibanya Shani dirumah yg sudah memarkirkan kembali motornya digarasi itu, ia lekas masuk kedalam rumah namun saat didalam Shani terkejut melihat Kenzie dan Gracia yg tertidur diruang tamu dengan posisi saling memeluk satu sama lain

Shani tersenyum hangat menatap kedua insan yg sedang berpelukan itu, jauh di lubuk hati Shani yg paling dalam sangat mendukung jika Kenzie dan Gracia menjadi sepasang kekasih, bukan berarti Shani tak mendukung hubungan Kenzie dan juga Marsha yg ki...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shani tersenyum hangat menatap kedua insan yg sedang berpelukan itu, jauh di lubuk hati Shani yg paling dalam sangat mendukung jika Kenzie dan Gracia menjadi sepasang kekasih, bukan berarti Shani tak mendukung hubungan Kenzie dan juga Marsha yg kini masih terjalin

Tetapi Shani berfikir Kenzie dan Marsha tak mungkin bisa bersatu mengapa? Karena ada benteng tinggi yg membatasi keduanya, dari situlah Shani sebagai kakak hanya mampu mendukung saja pilihan adiknya itu tetapi ada baiknya dengan Gracia saja

Setelah dirasa cukup memandangi keduanya, Shani melangkah menuju kelantai atas lebih tepatnya kekamar Kenzie untuk sekedar mengambil selimut lalu kemudian turun kembali keruang tamu

Shani menyelimuti tubuh Kenzie dan Gracia yg masih setia terpejam dengan posisi memeluk satu sama lain itu.

"Selamat tidur kalian berdua" Ucap Shani pelan sembari mengusap kening keduanya perlahan lahan

Shani kemudian bangkit melangkah kembali naik kelantai atas menuju kamarnya untuk bersih bersih mandi kemudian istirahat

°°°°°°

Waktu menunjukkan sore hari menjelang maghrib. Gracia terbangun lebih dulu namun, tubuhnya terasa berat

Perlahan lahan matanya melirik kenapa tubuhnya bisa menjadi berat seperti ini, saat sadar Gracia terkejut melihat Kenzie yg tertidur sembari memeluknya

"Ken bangun" Gracia menepuk pelan pipi Kenzie

"Ken bangun, aku berat kamu giniin" Mohon Gracia kembali menepuk pelan pipi Kenzie itu

"Eughh" Lenguh Kenzie

Perlahan lahan Kenzie mengendurkan pelukannya kemudian mengerjapkan matanya, entah mengapa Kenzie tersenyum saat pertama kali terbangun yg dirinya tatap adalah Gracia

"Hey, bangun dulu.. jangan senyum senyum gitu serem tau" Ucap Gracia

"Iya nia, ini juga udh bangun kok" Balas Kenzie yg mendudukkan posisinya itu

Keduanya kini berjarak sekitar 2 meter saling berhadapan satu sama lain

"Aku pamit pulang ya, udh sore gaena dicariin mama nanti" Ijin Gracia

Kenzie menggeleng "Ga boleh disini aja" Balasnya

Gracia mengerutkan keningnya "Loh? Kok ga boleh sih, aku mau mandi ken.. mama nyariin nanti kalo kelamaan disini"

"Ga mau ga mau disini aja" Kekeh Kenzie tak ingin Gracia pulang

"Ck, terus gimana dong? Aku mau mandi loh ken" Rengek Gracia

"Hmm, okey kamu boleh pulang tapi aku ikut" Tawar Kenzie

"Lah? Ngapain gitu.. udh kamu disini aja kenapa sih"

Clarity. (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang