Kediaman Jazelle
Tok.. tok.. tokk
"Abang.." panggil seorang gadis sembari mengetuk pintu kamar sang kakak yang tertutup rapat. Sudah tiga kali ia memanggil namun belum ada sahutan apapun dari dalam.
"Abang di dalam kan?" tanyanya memastikan sang kakak benar ada di dalam.
Tak ada sahutan, ia pun mencoba memutar knop pintu. Berputar tanda bahwa pintu tidak dikunci. Dengan perlahan ia mendorong dan mencoba masuk.
Terlihat seorang pemuda tengah duduk di kursi yang berada di balkon. Ia segera menghampiri dan ikut duduk di sebelahnya.
"Abang, are you okay?" tanyanya.
Sang kakak menoleh dan hanya menjawab dengan anggukan.
"Abang dari pulang sekolah belum makan loh, makan dulu yuk. Aku laper nih" ucap gadis itu yang tak lain ialah Reyna.
"Kamu makan aja dulu, abang engga laper" jawab sang kakak yaitu Haikal.
"Kepikiran masalah yang tadi ya?" Ucap Reyna sukses membuat Haikal menoleh lalu menyandarkan kepalanya pada bahu Reyna.
"Abang bingung Rey, kenapa sekarang kita kaya lagi jadi target gini" ucap Haikal membuat Reyna mengernyitkan dahinya.
"Maksudnya?"
"Coba kamu ingat-ingat dari kemarin ada aja kejadian yang sebelumnya engga pernah terjadi, abang takut kalau orang itu datang lagi buat nyelakain kamu"
"Sstt.. abang engga boleh mikir gitu"
"Kenapa engga boleh? Itu kenyataannya kan. Abang curiga kalau ada mata-mata juga di sekolah kita" ucap Haikal menegakkan badannya menghadap Reyna.
"Mata-mata?" tanya Reyna bingung.
"Iya, tadi abang kan pergi buat bantu tim keamanan. Engga ada kejanggalan orang asing masuk. Dan cctv di perpustakaan juga dimatiin. Artinya sebelum beraksi orang itu udah paham letak sekolah kan?"
Reyna mendengarkan dengan seksama sembari mencoba mengaitkan dan mencari maksud dari perkataan Haikal.
"Bahkan rekaman cctv di hari sebelumnya juga udah dicek dan engga ada orang asing masuk. Abang jadi keingat ada yang pernah tiba-tiba nyerang abang juga" ucap Haikal sembari mengingat kejadian yang sudah berlalu itu.
"Yang waktu itu abang pernah ceritakan?"
"Iya, pokoknya kamu harus waspada sama sekitar ya. Kalau abang belum ke kelas kamu. Kamu minta teman kamu buat nemenin, jangan sampai sendiri"
"Iya, abang jangan khawatir. Aku bisa jaga diri kok"
"Kalau engga kamu bisa ke kelas abang, yang penting jangan sendiri"
"Iya abang iyaa, yuk makan. Laper"
"Iya iya, yuk. Mau makan apa?" Ucap Haikal mengusap puncuk kepala Reyna.
"Pingin mie kuah, seger kayanya"
"Boleh, abang buatin. Yuk"
Keduanya segera berlalu dari kamar Haikal dan berjalan menuju dapur untuk membuat makan malam.
"Bang Jaz sama Bang Darren belum balik?" tanya Haikal yang merasakan sepi di rumah.
"Belum. Bang Jaz lagi di cafe kak Ian kalau Bang Darren nugas sama temannya. Ini aku mau bikin minum, mau apa?"
"Iya, terserah kamu aja" ucap Haikal sembari memotong sayur untuk tambahan mie rebusnya.
"Ish, kek cewek terserah terserah"
![](https://img.wattpad.com/cover/332547914-288-k329975.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadewa (END)
Novela JuvenilSadewa Chandra Mahendra pria yang tak pernah bisa menjalani kehidupan dengan tenang, bertemu dengan seorang gadis yang membuatnya jatuh hati. Namun, karenanya gadis itu justru mengalami teror dari musuhnya. Bagaimanakah Chandra melindungi sang gadis...