prolog

207 26 0
                                    

Sebagai anak bungsu sepertinya kehidupan memiliki seseorang akan sangat berkesan. Apapun keinginannya pasti akan dikabulkan. Mendapatkan kasih sayang lebih, dan tidak akan merasakan kesakitan.

Karena biasanya anak bungsu diberikan segala-galanya tanpa perlu memohon berkali-kali. Hanya saja, hal seperti itu tidak sepenuhnya berlaku pada semua orang bukan? Itu terjadi pada Nitran.

Si anak bungsu yang kehidupannya nyaris tidak memiliki kebahagiaan. Mungkin karena dia terlahir dari keluarga yang tidak memiliki perasaan. Bagaimana tidak, mereka tidak pernah menyalurkan perihal kasih sayang. Hanya diam saja, dan tidak pernah sekalipun menanyakan kabar satu sama lain.

Nitran yang tumbuh dari keluarga seperti itu pun sulit untuk memahami sekitarnya. Dia beranggapan semua manusia memperlakukan sesamanya dengan dingin. Itu sebabnya dia tidak pernah peduli pada siapapun.

Di sekolahnya juga Nitran di hindari teman sekelasnya. Mereka beranggapan Nitran itu aneh, dia juga di kenal sebagai anak yang nakal. Ya mau bagaimana lagi, tato bergambar kadal di wajahnya sudah memberikan kepastian lebih. Bahwa dia memang seorang berandalan.

Namun, tidak ada satupun guru yang bisa memarahinya. Karena ayahnya pemilik sekolah, dan merupakan donatur sekolah mereka juga. Maka dari itu Nitran bebas melakukan apa saja.

"Nitran, mau sekelompok bareng enggak?" Tanya Seijan teman sekelasnya yang berani menegurnya saat di sekolah.

"Terserah."

Meskipun banyak penolakan dari teman-temannya yang lain, Seijan tidak peduli. Lagian dia ketuanya, jadi dia bebas mengajak siapa saja untuk bergabung di kelompoknya. Melihat Nitran selalu dihindari, entah kenapa rasanya menyakitkan bagi Seijan.

"Kau punya tujuan hidup?" Seijan tiba-tiba bertanya perihal tersebut pada Nitran.

Nitran langsung menatapnya dengan tajam, dia tidak mengerti kenapa Seijan repot-repot mempertanyakan itu padanya. Lagian apa gunanya juga? Nitran juga tidak memiliki jawabannya.

"Tujuan hidupku, aku rasa enggak ada sama sekali. Hidupku dari awal memang tanpa sebuah tujuan."

Setelah mendapatkan jawaban Nitran, walaupun terdengar tidak sesuai dengan harapannya. Seijan merasa lega, setidaknya Nitran masih mau memberikan jawaban. Dan entah kenapa, Seijan tertarik agar Nitran dapat menemukan tujuan hidupnya sendiri dikemudian hari.

 Dan entah kenapa, Seijan tertarik agar Nitran dapat menemukan tujuan hidupnya sendiri dikemudian hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC
Waktu itu aku hampir kehilangan semangat buat nulis banyak cerita. Tapi, berkat beberapa anime yang aku tonton dan manhwa yang aku baca. Motivasi ku bertambah. Dan tulisan juga segala-galanya buat aku. Akhirnya aku bisa mempertahankannya.

 Akhirnya aku bisa mempertahankannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hidup Memiliki Tujuan [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang