Introduce : Jaesahi

178 24 7
                                    


"Empat baris kebelakang ya. Nanti Kakak akan tes per-regu,"

"Awas! Jangan sampai salah fokus sama kegantengan Kak Jaehyuk!" Lanjut Kak Yuma sembari berjalan dan berdiri di depan pintu pos dengan senyum sedikit jahil.

Semua bersorak.

Ada yang tersipu.

Ada yang menahan senyum.

Dan ada yang sedang berusaha keras menyembunyikan tatapan.

Yoon Jaehyuk, hanya duduk diam. Tidak merespon beberapa candaan dan abai pada histeria atas reaksi dari ulah rekannya. Memilih fokus pada kertas di tangan kiri dan tangan kanannya asyik memegang bolpoin.

Berputar.

Asahi menghela nafas tanpa suara. Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak menatap kakak tampan yang dingin itu.

Memutuskan untuk menatapnya sebentar.

Tidak ada reaksi apapun. Hanya diam memperhatikan isi kertas.

Detak jantung Asahi semakin bergemuruh. Kak Jaehyuk memang tidak sedang melakukan apapun. Tapi justru karena itu, bagi Asahi, ia sangat atraktif.

Seulas senyum muncul dibibir Asahi tanpa permisi.

"Oke semuanya tenang. Saya akan memberi  tes pada kalian. Nilai personal berpengaruh kepada kelolosan regu kalian ke pos berikutnya. Nilai dibawah 90 akan ditunda sampai berhasil. KON-SEN-TRA-SI."

Asahi langsung menatap lurus kedepan demi mendengar suara tegas dan lantang milik Kak Jaehyuk.

Ia bermain dengan nafas yang keluar dari hidung. Gugup ketika suara Kak Jaehyuk kembali menggaung di pikirannya.

"Regu satu, silakan maju satu langkah ke depan. Pemimpin regu, persiapan."

Asahi hanya mampu menahan gejolak anehnya itu di hati.

Sesekali ia mendengar decak keras dari bibir Kak Jaehyuk saat regu yang sedang dites beberapa kali menjawab salah.

Shit.

Ia tidak peduli pada soal apa yang akan nanti ditanyakan pada regunya, tapi -sumpah- Kak Jaehyuk saat berdecak tadi terdengar sangat keren. Asahi menahan bibir bawahnya dan menutup mata sebentar guna menahan euforia di jantungnya.

Asahi membuka matanya pelan lalu tersenyum tipis.

Lihatlah, rambut Kak Jaehyuk bergerak lucu seiring pergerakan matanya menatap satu persatu pada peserta yang ia tes.

Lihat, bahkan kedua mata Kak Jaehyuk memang terlihat jahat.

Tapi.

Tapi.

Kedua mata hitam itu nampak sangat serasi dengan bulu matanya.

Asahi yakin gagalnya mereka menjawab soal bukan karena tidak tahu, tapi karena gugup sekaligus sengaja berlama melihat wajah Kak Jaehyuk.

Padahal galak, tapi.. ah sudahlah-

"Berhenti. Kalian mundur ke barisan paling belakang. Regu dua, silakan maju."

Asahi nyaris terjungkal demi mendengar suara Jaehyuk yang lantang dengan isyarat tangan memutar ke arah belakang. Diikuti regu pertama yang gagal menjawab soal. Wajah mereka sekilas lebih banyak senyum tertahan daripada takut.

Asahi membolakan mata dan mendecih dalam hati.

"Padahal soalnya tidak susah. Kalian juga sudah masuk SMA. Kalian saat di SMP pasti tidak pernah sekolah dan memperhatikan guru. Iya?"

Hello, Kak! ( Random Short Story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang