Tolong untuk menjadi pembaca yang baik. Berikan Vote dan Komentar positif sebagai respon yang baik terhadap penulis.
Terimakasih.
ෆ╹ .̮ ╹ෆ
---o0o---
Part 17 : Graduated
“Mensyukuri setiap takdir Tuhan itu akan jauh lebih baik daripada terus menuntut. Tugasku bukan untuk mengatur Tuhan, melainkan untuk menerima setiap takdir yang sudah Tuhan gariskan.” —Senjani
---o0o---
Author's POV
HARI ini adalah hari pengumuman kelulusan Senjani, di mana gadis cantik bersurai cokelat kehitaman itu harus berangkat ke sekolah lagi setelah libur hampir dua minggu lamanya setelah selesai dengan ujiannya.
"KAAAK DHIIKAAAA." Teriak gadis berkuncir kuda itu dengan lantang dari bawah tangga.
Hal itu sontak membuat Dhika yang tengah tertidur pulas terus mengumpat. Namun hal itu bukanlah hal baru, teriakan adiknya itu seolah mengalahkan toa masjid.
"Apaan sih Dek? Berisik banget sih Lo! Ini masih pagi ANJIRRR LO." Dhika terus saja mengomel sambil menuruni anak tangga.
"Ih Lo sebagai Kakak enggak bisa banget ngertiin perasaan gue sih ANJIRRR BANGET!!"
"Mau ngapain sih?" Tanya Dhika sambil mengucek kedua matanya berusaha untuk membuka matanya yang berat.
"TUH KAN! Hari ini kan pengumuman kelulusan gue nih."
Senjani benar-benar naik pitam, bagaimana bisa Dhika melupakan hari dimana ia bebas dari segala macam kegiatan belajar mengajar di sekolah itu.
"Lah terus?" Tanya Dhika dengan tampang tak berdosa nya.
Senjani yang melihat ketidak pedulian kakaknya itu merasa kesal buka main, rasanya Senjani ingin melempar sepatu yang ada di sampingnya.
"IIIH NYEBELIN BANGET SIH LO!!!" Teriak Senjani begitu keras sehingga membuat Dhika langsung menutupi kedua telinganya.
"Woylah ini kuping gue kaya mau lepas." Umpat Dhika sambil memutar bola matanya kesal.
"Kak iiiih anterin gue ya, yuk ah please." Pinta Senjani sambil menyatukan kedua tangannya tak lupa pula dengan jurus andalannya.
Senjani menunjukkan puppy eyes nya, Dhika yang melihat itupun hanya menggelengkan kepalanya kemudian langsung melenggang pergi.
"IIIIIHHH KAK DHIKA MAH INI GUE UDAH TELAT."
Senjani terperanjat ketika melihat jam dinding yang berada di ruang tengah sudah menunjukkan pukul 08.35, sedangkan pengumuman kelulusan akan di lakukan di Aula sekolah pukul 08.30.
Walaupun mungkin pengumuman kelulusan akan sedikit ngaret dari jadwal semula, karena sudah dipastikan kepala sekolah juga akan melakukan pidato terlebih dahulu sebelum pengumuman.
Namun tetap saja masuk ke dalam Aula yang sudah penuh akan menjadikannya sebagai pusat perhatian. Karena pintu Aula yang ada di samping, hal itu pasti akan menarik perhatian siswa lain ketika ia masuk ke dalam Aula.
Senjani benar-benar merutuki kebodohannya karena semalam ia lupa waktu saat menonton drama favoritnya sampai pukul tiga dini hari.
"Iya-iya astaga, sumpah ganggu banget." Omel Dhika sambil menghela napas pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion Di Ujung Senja [COMPLETED!]
Novela JuvenilSenjani harus merasakan luka paling perih yang disebabkan oleh orang terdekatnya. Menjadi target bullying teman sekelasnya bahkan sudah menjadi sarapan sehari-hari. Hidupnya hancur sejak kedua orang tuanya memilih untuk berpisah, karena sebuah fakt...