Bab 3. Awal mula di bully

398 9 0
                                    




Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar di setiap part cerita ini , terima kasih....


"Jangan suka menghina menertawakan atau mencaci fisik muka orang lain meskipun terkadang hanya bercanda , terkadang candaan tentang fisik itu menyakitkan karena kamu tidak tau isi hati seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan suka menghina menertawakan atau mencaci fisik muka orang lain meskipun terkadang hanya bercanda , terkadang candaan tentang fisik itu menyakitkan karena kamu tidak tau isi hati seseorang."-azka

~♡ SELAMAT MEMBACA GUYS ♡~


Kegiatan MOS kini telah selesai , para murid baru telah memasuki ruang kelas sesuai dengan jurusan mereka yang pilih. Begitu juga dengan kembar , azkia memilih IPS , dan azka pun memilih ekonomi.

Azka kini memasuki kelas yang murid nya semua laki-laki , untung saja isi kelas nya hanya laki-laki.

Azka memilih kursi di depan , ketika ia hendak duduk tiba-tiba saja kursi nya di tarik oleh seseorang.

BRUKK...

Azka terjatuh ke lantai , sontak teman sekelas nya semua ketawa. Ia pun bangkit dan menatap tajam kearah teman sekelas nya yang menarik kursi nya.

"Apaan sih? Balikan gak kursi gua !" bentak azka.

"Galak amat sih jadi cowok," ucap teman sekelas azka yang bernama radit.

Azka menarik kursi yang di pegang oleh radit. Namun tiba-tiba saja azka di dorong oleh radit hingga azka tergulung ke belakang.

"Cowok culun jangan sok berani lo , lo gak tau siapa gua?" bentak radit pada azka.

Azka maju ke hadapan radit dan menatap tajam ke radit. "Gua gak tau tau siapa lo ! Dan gua gak mau tau !" balas azka sambil dorong radit menggunakan tangannya.

"Sekarang balikin kursi gua !" perintah azka lagi.

"Wah lo udah berani sama gua," ucap radit.

Radit mendorong kursi tersebut pada azka , radit juga hendak melayang kan tinju nya pada azka. Dengan sigap azka menghalau lengan radit yang hendak meninju nya , lalu azka menghentakkan lengan radit ke bawah. Lalu ia mengambil kursi nya dan kembali duduk.

Tak lama kemudian wali kelas mereka datang.

"Assalamualaikum dan selamat pagi anak-anak," ucap wali kelas mereka yang bernama ruben.

pesan terakhir { azka }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang