•
•
•Azka melirik kearah haikal yang lagi fokus makan bakso nya.
"Kal , gua mau tanya sama lo," ucap azka.
"Twghnya apaqa?" jawab haikal sembari mengunyah makanan bakso nya.
Azka heran , kenapa sahabat nya itu tidak keselek? Coba bayangin, , bakso yang pedas menyala dengan cara makan macam tu? Maksudnya dengan mengoceh. Makanan yang waras , yang gak pedas saja bisa membuat keselek kalau lagi makan dengan berbicara. Lah ini sepedas itu? Azka menggeleng kepala nya.
"Coba lo makan yang benar dulu , nanti kalau keselek baru tau lo !" tegar azka sedikit sarkas.
"Jangan menyumpahwakna lah," balas haikal dengan mulut penuh yang membuat bicaranya menjadi gak jelas.
"Tapi kalau lo ngomong sambil makan juga percuma , karena gua gak paham. Lo ngomong nya aow aow aow gitu." azka mempraktekan bagaimana sahabat nya itu bicara dan hal itu malah membuat haikal tersedak , karena ia tertawa.
Haikal buru-buru ambil minuman nya yang ia telah pesan tadi.
"Nah lo kan kapok," ucap azka meledak.
Emang ya azka ini temannya keselek bukannya kasih minum gitu malah ketawa in sahabat nya sendiri.
"Gua udah bilang kalau mau ngomong tu nanti setelah habis makanan aja," ucap azka.
Setelah rasa peri di tenggorokan nya , walaupun ia tersedak. Tetap saja rasa pedas tu membuat perih tenggorokan.
Haikal kembali berbicara,"iya ampun , gua udah kapok."
Azka tersenyum sambil mengangguk kepalanya. Setelah itu , tidak ada pembicaraan lagi di antara mereka. Mereka mulai fokus pada makanannya masing-masing.
**
"Jadi , bisa gua tanya sama lo?" tanya azka . Setelah meminum minuman nya dan mengelap mulutnya pakai tisu nya.
Haikal mengangguk kepala nya.
"Emang iya di cerita kan sama mereka tadi tu benar?" tanya azka.
"Iya benar," jawab haikal.
Azka menatap tajam kearah haikal,"coba lo cerita kan semua sampai sedetil nya."
Haikal mendongak , ia meminum minuman nya dulu baru menjawab pertanyaan dari azka," lo tau?"
"Kagak," potong azka yang bersandar pada sandaran kursi dengan tangan yang terlibat didepan dada dan salah satu kaki nya yang ditumpangi ke kaki lainnya.
"Kan gua belum selesai ngomong bambang," sewot haikal. Aska langsung berdehem sebentar.
"Lo tau si Jeje teman nya sekelas kak juan tu?" tanya haikal.
"Gak."
"Sebenarnya kak juan dan jeje tu udah lama menjalin kan hubungan ka," ucap haikal memberi tahu ke azka.
"Ha? Hubungan kaya gimana?" tanya azka.
"Iya hubungan kaya pacaran gitu , tapi gua gak tau sih hehe," jawab haikal.
"Terus mereka tu kemarin setelah pulang sekolah tu langsung ke jawa ka," lanjut haikal.
"Jawa? buat apa mereka disana?" tanya azka.
"Mereka pergi kesana buat melakukan hubungan intim ka," jawab haikal.
DEG !
Azka membelalakkan matanya ," yang gua lihat mobil nya kearah jawa ternyata mau ngewe sama cewek lain" batin azka.
KAMU SEDANG MEMBACA
pesan terakhir { azka }
Teen Fiction" bahkan hingga aku menutup mataku , aku tetap tidak pernah merasakan yang namanya kebahagiaan didunia. " Cerita ini tentang seorang anak lelaki yang bernama azka alfarizqi , dia selama hidup nya tidak pernah ada kata bahagia. dia selalu dibully...