Magical

388 50 2
                                    

Brak!!!
Belum sempat Seungcheol melanjutkan perkataan nya, pintu ruangan dibuka secara paksa dan membuat mereka menoleh ke arah pintu.

"IBU! AYAH!!" seseorang berteriak dan berjalan tergesa-gesa menuju hadapan kedua orang yang dimaksud. Dengan raut wajah kesal dia terus berjalan bahkan sedikit berlari.

"Hei hei gadis cantik, kenapa kau bersikap seperti itu?" Siwon berkata bingung

"Kenapa hanya aku yang tak tahu ayah!" Jawabnya dengan nada yang begitu dingin dan di setiap katanya terdapat penekanan.

"Apa yang tidak putriku ketahui?" Siwon mencoba menghampiri gadis itu, ingin menenangkan gadis cantik yang tengah merajuk tanpa alasan. "Jangan marah-marah ok, bicara denganku kenapa kau seperti ini.." lanjut Siwon mengelus surai rambut gadis itu.

Gadis itu menatap tajam kearah Siwon dan memutar bola matanya malas. Tak ingin melanjutkan kemarahannya karena sikap Siwon yang begitu lembut kepada nya, bahkan kini Marie juga ikut mendampingi gadis kecil itu memberikan tepukan kecil di punggung nya berusaha membantu suaminya menenangkan gadis kecil di hadapannya. Sedangkan Seungcheol hanya menggelengkan kepala dan tersenyum.

"Katakan Rosy, apa yang membuat mu marah seperti ini.." kali ini Marie bersuara

"Ibu.. kenapa kalian tega tidak memberi tahu aku bahwa kakak Seungcheol akan pergi jauh." Gadis itu berbicara, nadanya lebih lembut dari yang tadi dan sedikit bergetar menahan marah, kecewa atau bahkan sedih.

"Kami ingin memberitahu mu, tapi tidak saat kemarin. Kami tahu kau pasti akan terkejut, jadi kami memutuskan untuk memberitahu mu pada saat yang tepat." Siwon berusaha menjelaskan kesalahan pahaman ini, dia mulai menarik tubuh Rosy kedalam pelukan nya.

"Lihat ini, bagaimana kami tidak menimbang, melihat tanggapan mu sebelum kami beritahu saja sudah seperti ini." Kali ini Marie bersuara

"Ck. Tapi itu berbeda ibu.. aku tahu dari orang lain"

"Sungguh adikku memang sangat menyebalkan." Suara Seungcheol berhasil membuat Rosy terbelalak dan mengeluarkan sinar biru yang ditujukan untuk Seungcheol. Tepat sasaran, Sinau biru itu mengenai dahi Seungcheol yang membuat Seungcheol mengeluh kesakitan.

"ahh!! Kenapa kau melakukan ini." Seungcheol kesakitan dan memegang dahinya yang baru saja terkena kilat cahaya itu, Seungcheol marah disaat bersamaan.

"Kau menyebalkan kakak." Rosy tertawa puas setelah mengerjai kakaknya tersebut. "Jadi, kapan kau berangkat?" Lanjutnya

"3 hari lagi"

Dengan bingung Rosy melihat, ketiganya menjawab dengan sangat kompak. Siwon, Marie, Seungcheol dan Rosy saling menatap satu sama lain. Lalu tak lama setelah itu tawa menghiasi ruangan kerja itu, sungguh kehangatan keluarga yang sangat terasa.

Mendengar semua kejelasan sang ibu, Rosy mengangguk paham dan mencoba menerima kenyataan bahwa sang kakak, Seungcheol akan pergi jauh dan dalam kurun waktu yang cukup lama. Hal itu sontak membuat Rosy sedih, karena selama dia dibesarkan tak pernah sama sekali dia ditinggal jauh oleh sang kakak.

"Oh ya Seungcheol, tadi apa yang ingin kau katakan nak?" Marie beralih kepada Seungcheol yang sudah duduk di samping sang ayah

"Ah itu, aku kemari untuk bertanya pada ibu. Apa yang harus aku persiapkan untuk pergi kesana nanti"

"Kau tak perlu mempersiapkan apapun karena semua sudah ayah yang mengatur." Kali ini Siwon menjawab. "Kenapa denganmu Rosy? Apa ada yang salah nak?" Lanjut Siwon karena melihat ekspresi Rosy seakan menimang sesuatu.

"Apa aku tak salah lihat?"

"Apa?" Seungcheol penasaran

"Ayah tidak seperti biasanya, harusnya ayah merengek. Tapi kenapa saat ini ayah justru terlihat lebih dewasa." Rosy tak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini.

Evangeline My'luna "JEONGCHEOL" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang