.sepuluh. pulang yuk

11 2 2
                                    

Aku tentu tidak lupa saat malam di minggu lalu, Aku sudah memantapkan diri untuk tidak berhenti mencintai Kak Malik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tentu tidak lupa saat malam di minggu lalu, Aku sudah memantapkan diri untuk tidak berhenti mencintai Kak Malik.

Namun, ketika ku renungkan kembali, sepertinya Aku hanya harus mengistirahatkan perasaan terlebih dahulu.

Bukan maksudnya berhenti, tetapi Aku sedang mencoba untuk menahan agar hati ku tidak terlalu jatuh hati padanya.

Bagaimana caraku?

Seperti yang tengah ku lakukan beberapa menit lalu, menolak ajakan Kak Malik untuk keluar makan malam.

Jika saja Aku tidak sedang di posisi ini, mungkin Aku akan langsung mengiyakan dengan semangat.

Tapi tidak, ingat Ri perasaan ini jangan dibiarkan tidak terkendali.

Kak Malik bertanya apa alasanku dan ku katakan saja dengan jujur jika Aku memiliki acara, iya acara tidur di kasur.

Tidak bohong, Aku memang berencana tidur setelah mencuci wajah.

Kak Malik tak memaksaku juga, itu bagus. Meski Aku dengar sedikit ada nada kecewa.

Sebelum membaringkan tubuh, ponsel ku bergetar, ada pesan masuk.

Syila Syepupukoehhh
Ri, besok temanin ke gramed yuk

Gauri
Jam berapa? Liat besok deh sibuk atau ngga

Syila Syepupukoehhh
Sorean mungkin
Sibuk sibuk sok banget sibuk, sibuk tidur sih iya

Gauri
Haha itu tau
Kamu yang jemput kan tapi?

Syila Syepupukoehhh
Emang kalo kamu yang bawa motor mau?

Gauri
Ya engga dong wkwk

Syila Syepupukoehhh
Ya udah, bye

"Bilang makasih kek gitu." gerutu sedikit kesal. Meski Syila menyebalkan, dia tetap menjadi sepupu paling ku sayangi.

***

Keesokan hari nya, Syila menjemputku. Saat Aku keluar dari kamar kami berdua sama-sama terkejut, pasalnya kami sama sekali tidak ada janjian untuk memakai baju putih dan celana jeans biru.

Kami berdua terlihat seperti anak kembar saja.

"Dasar anak kembar beda 4 bulan." Komentar Mamah saat melihat kami berdiri sampingan. Syila lahir 4 bulan lebih dulu, kami lahir di tanggal dan tahun yang sama. Apa kalian juga ada seperti ini dengan sepupu kalian?

"Kamu mau cari buku apaan Syil?"

Saat masuk ke dalam Gramedia, Syila langsung mengarah ke deretan buku non-fiksi.  Daritadi dia sudah menunduk mencari entah buku apa di setiap rak.

Tolong Jangan Jatuh Hati (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang